Selasa, 01 Mei 2012

untuk mars_


“MARS 7_”
BAB I
(MARS WITH US)








Pagi selalu jadi HEbohhh!!! Kalau ketujuh anggota sahabat yang dikenal sebagai MARS 7 dateng dan kumpul didepan kelas nya, 12 ips1. Selalu ada ajah yang dibahas, gak ada bosen-bosenya nyeloteh kesana kemari sampai bel masuk berdering. Ketujuh sahabat ini sangatlah kompak dalam segala hal, terutama dalam urusan fashion dan cowo, tapi tidak hanya itu prestasi mereka. Mereka tergabung dalam kelas 12 ips 1, yang dipercaya sebagai kelas favorit oleh penduduk SMA BHayangkari. Jadi meskipun mereka gablek tapi tetep smart dibidang akademik. Karakter dari ketujuh anggota ini berbeda-beda. Tapi hebatnya, dari perbedaan itu justru menjadi ramuan mujarab buat tetep jaga kekompakan!!! Penasaran kayak apa sih MARS 7 itu??? Kita intip dijendela kehidupan mereka yang mulai dipertemukan dalam ruang kelas 12 ips 1 SMA BHAYANGKARI.
       Mars 7 diambil dari nama sebuah planet yang mempunyai warna terindah diantara planet lainya, dimana dari nama ini diharapkan agar persahabatan mereka akan tetap bersinar terang dan selalu indah seperti planet mars, sedangakan huruf tujuh dibelakangnya melambangkan jumlah anggota. Nama ini digagas oleh salah satu anggota mereka. Yang paling pinter dan dewasa diantara keenam sahabatnya yang lain, selain itu dia seorang mantan Pimpinan Redaksi majalah sekolah dan sekarang lagi menjabat sebagai ketua kelas 12 ips 1, dia adalah Rivi. Cewe manis yang [1]diuber-uber banyak cowo SMA Bhayangkari karena kecerdasan dan kepiawaianya. Rivi cewe teoritis dan selalu berpikir ke depan, itu yang membuat dia selalu jadi kepercayaan banyak orang dalam segala bidang.
       Beda banget dengan Ree yang matanya sipit ini, dia punya kebiasaan buruk, suka telat dan tukang tidur yang susah banget buat dibangunin, hampir gak ada waktu luang Ree yang dihabiskan dengan kebiasaan telat apalagi kalo masuk sekolah, sampai-sampai Satpam yang menjaga gerbang sangat hafal dengan tiap goresan dalam setiap titik diwajahnya. Berkali-kali lolos dalam jaringan orang telat dengan sejuta akal cerdiknya tapi sering banget kejaring juga. Semua jenis hukuman udah pernah dia lakoni, dari yang jadi tukang kebun plus cleaning service dadakan, dijemur kayak pameran ikan asin dipasar, lari-lari sepuluh kali memutari lapangan sekolah, sampai pernah orang tuanya dapat panggilan dari kepala sekolah karena telatnya Ree udah over limite. Tapi semua itu tetap tak membuat Ree jerah, padahal kedua orang tuanya pun telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegahnya telat!!! Pernah suatu kali, Arie. Adik kelas beda dua tahun yang sekaligus menjadi cowonya itu menegur karena dia bilang dia males ngeliat Ree telat saben hari. Arie juga sampia ikut repot cari cara jitu agar Ree gak jadi tukang telat lagi. Akhirnya Ariepun jadi rela nyodorin Ree sebungkus coklat pasta kesukaan Ree dengan catatan kalo Ree gak telat hari itu. Ree setuju, tapi ternyata itu hanya berlaku tiga hari. Sisanya, telat lagi. Hugft!!! Dasar Ree gablek minta ampuun!!! Eits.. tapi jangan salah, jelek-jelek gitu Ree juga juara kelas lho… Hehehehe…
       Ada juga yang unik, si Niken dan si Dinie kerjaan tiap hari Cuma cari cara  giamana mereka bisa selalu terlihat cantik, tampil beda, dan perfect  buat tiap event Gede atau kecil. Emank gak heran, mereka berdua ini yang paling imut dan tergolong paling tajir diantara kelima sahabatnya. Tapi satu yang membuat anak MARS bangga dan sayang banget ma mereka berdua yaitu kepiawaianya dalam masak memasak, apalagi Dinie. Hehehehe…
       Orang bilang, Sophy dan Rivi itu kembar dilihat dari wajah mereka yang hampir mirip. Hemmm… ada-ada ajah, tapi gak juga sih. Dua jagoan ini  selalu berkompetisi kalo soal nilai. Prinsip jawa yang lucu. “ [2]konco, yo konco, tapi saingan tetep. Wehehehehe, ” tapi mereka tetap bersaing secara sehat. Sophy, anaknya narsisssss banget. Dimana ajah, dalam situasi kayak apa juga masih bisa narsiss. Foto-foto gak jelas gitu. Bahkan dia juga bisa nagmbil back ground yang orang lain gak pernah berpikir nagmbil angle kearah situ, bayangin ajah masa dia foto dikolong meja sekolah. Hahahaha… lucu banget nih anak!! Tapi tingkahnya yang kayak gitu justru yang ngebuat persahabatan MARS gak garing!!!:-)
       Satu lagi yang lucu abiss. Nisa, cewe manis bertubuh mungil seksi langsing ini paling pinter kalo lagi disuruh hitung-hitungan. Apalagi kalo disuruh ngehitung kualitas cowo-cowo yang ada disekitarnya. Yang paling lucu, ketika ketemu cowo. Dia selalu bilang “ Hmmmmm... bibirnya seksi banget, ” Nisa gak pernah ngomen yang lain kecuali satu itu. Bikin semuanya jadi ketawa tiap kali ngeliat dia lagi mupeng. Wehehehe…
       Terakhir, Viena. Cewe yang satu ini bener-bener lugu. Dia satu-satunya anggota MARS yang gak pernah pacaran kecuali ma cinta monyetnya waktu SD dan sekitar SMP. Viena punya kelebihan bisa menggambar dan melukis dengan indah, selain itu dia juga pinter daur ulang barang-barang bekas dan ngerangkai apa ajah yang bisa dia rangkai. Pokoknya, cewe yang dapat julukan Miss Loading dari anggota MARS yang lain karena suka gak nyambung ma loadingnya lama ini punya bakat terpendam yang gak semua orang bisa memilikinya. Viena sangat terampil dalam soal keindahan.
       Ketujuh cewe yang tergabung dalam MARS 7 itu segera menyerbu kantin ketika bel tanda istirahat bordering membuyarkan pelajaran Matematika yang ngebuat syaraf otot tegang. “ Aaagh, gila. Gue ngantuk banget tau gak seh tadi, ” Niken Curhat!!! “ Gak loe doanK kale, gue juga.” Ree menimpali cepat. “ Hu-um!!! Kapan seh, pelajaran Matematika dihapuskan dimuka bumi ini. Hugfht!!!, ” Dinie gak mau kalah. “ Iyaa… apalagi gue, nol gede taOok. Gak nyangkut sama sekaleee, ” Viena ikut menyahut sambil mengunyah mie ayam yang penuh dimulutnya. “ Udah aagh, mie ayam lho enakkkKKK!!!, ” Nisa mengangkat garpu dan sendok yang terpasang manis diantara jemarinya. Sementara Rivi dan Sophy, hanya tersenyum mendengar celotehan kelima sahabatnya. Maklum, dari ketujuh anggota MARS ini yang paling doyan Matematika Cuma dua orang ini ajah. Satunya kayak Albert Einstein yang nyasar di Ips, dan satunya lagi Otaknya udah kayak mesin Kalkulator dan sempoa yang selalu stand by, setia setiap saat ( Hemm…jadi inget iklan Deodorant, hehehehe…) jadi kalau ada angka dan rumus didepan matanya, jaring-jaring otak yang sudah dipenuhi kalkulator ajaib dan sempoa modern itu langsung bergerak cepat.
Tiba-tiba datang segerombol anak kelas 11 IPS anggota Junet ketua genk di SMA Bhayangkari yang asyik dan energik. Setelah saling sapa dengan teman-temanya, Junet menghampiri meja  Anak MARS. “ Haiy Viey, tuh loe dicariin ma Dira, ”  Rivi tetep cuek, sementara cowo yang ada dibelakangnya hanya diam, cuek juga. “ Ciyyye, ciyye… ehemmm-hemmm, ” Niken dan Ree menggoda, sementara tangan kiri Rivi aktif mencubit Niken dan Ree yang makin menggoda. Junet dan keenam temanya tertawa, anak MARS lainya juga gak mau kalah. Kecuali Rivi dan Dira. Rivi segera beranjak dan meninggalkan kantin tanpa keenam sahabatnya. Dari kabar terakhir yang sempat terdengar antara Rivi dan Dira, mereka sebenarnya saling mencintai satu sama lain tapi berhubung gak ada yang mau mengalahkan ego masing-masing untuk mengungkapkan isi hatinya itu, sampai sekarang mereka gak bisa bersatu. Padahal masing-masing sahabat yang dekat dengan keduanya ingin membantu kedua insan yang lagi dijerat api asmara ini. “ Aaagh, Loe seh Jun.. Rivinya nagmbek tuh, ” Dinie mengejar langkah Rivi, spontan Junet dan teman-temanyapun berhenti menggoda Dira dan Rivi.
***
       Seperti biasa, sehabis pulang sekolah anggota MARS selalu ngumpul dirumah Dinie yang gak jauh dari sekolah mereka. Dirumah yang sejuk dan damai ini telah menyimpan berjuta kenangan indah, mereka biasa meluapkan kekesalan, kemarahan, kesedihan dan kebahagiaan dalam kamar mungil Dinie yang penuh dengan cinta dan kasih sayang  MARS 7 ini. Semua yang terjadi disekolah selalu di review kembali untuk dibahas bersama, tapi bukan pelajaran. Hehehehe…
Sesaat suasana hening, sepertinya Rivi masih ngambek atas kejadian waktu istirahat dikantin tadi. “ Eeeh…minum neh, ” Dinie menyuguhkan minuman dingin dicuaca yang lagi panas banget diluar. Briliant!!! “ Okayy, gue duluan ea. ” Ree menyerbu cepat. Niken ngadem didepan kipas besar dikamar Dini yang juga jadi kamarnya. Yups, gak salah lagi. Sejak menginjak kelas 11 Niken mulai Ngekost dirumah Dinie karena jarak antara rumahya dan sekolah tergolong jauh, lagian biar Dinie ada teman bubugh. So, gak ada salahnya juga kan???. Viena menyenggol lengan Sophy, sesaat suasana hening lagi kali ini keenam dari anggota MARS saling bertukar pandang seperti memberi kode ”  Gag agh, loe ajah yang duluan ngomong ma Rivi  ”. Ree berhenti minum, Niken berhenti ngadem, semua gak beraktivitas. “ Kita minta maaf kalo punya salah ma loe yah Riv, ” Dinie memecahkan hening. “ Iyahh, gak seharusnya kita kayak gitu, ” Sophy menimpali. “ Loe gak marah kan Riv, ” Ucap Nisa sambil menahan tawa. Nisa mank paling susah kalo diajak sedikit serius. Viena merangkul Rivi erat sambil berkata lirih, “ Sorriii!!! , ” Tiba-tiba Rivi meneteskan air mata, seperti tak kuasa menahan semua rasa yang ada dihatinya. “ Gue yang seharusnya minta maaf ke loe semua, gue udah marah ma kalian gara-gara keegoisan gue. ” Mereka begitu dekat dan sangat peka antara satu dan yang lain. Keindahan persahabatan mereka melebihi planet MARS, atau apapun. Ketujuh anak manusia yang disatukan dalam MARS 7 itu saling berpeluk untuk melepaskan segala penat yang mengguncang jiwa masing-masing, Rivi bergejolak atas cinta terpendamnya kepada Dira… Dinie yang bimbang atas cintanya dengan Arial apakah dia benar-benar berarti baginya ataukah tidak, Niken yang sedang terpuruk atas  pengkhianatan Bagas terhadapnya, Ree yang kini kian bimbang atas rasanya dengan Ariey apakah ia benar-benar mencintainya ataukah hanya sebatas rasa kasihan semata, Sophy yang kian bimbang antara Uncha dan Zafran, Nisa yang sedang bersedih atas perpindahan cowonya disekolah lain, dan Viena yang bimbang atas rasa Ichal padanya. Semua tentang MARS 7 dan segala kekuatan kasih sayang juga cinta dalam persahabatanya.
Ini pertama kalinya Rivi mengakui bahwa sesungguhnya dia benar-benar mencintai cowo yang jadi adik kelas beda satu tahun denganya itu, hanya saja dia tidak mau mengganggu studynya dengan rasa cinta itu kepada Dira, diapun tidak yakin apakah Dira mencintainya seperti ia mencintai Dirinya. Mengaharapkan keajaiban hadir dipundak mereka tuk ungkapkan segenap rasa yang ada dihati dan meyakinkan satu dengan yang lainya. “ Gue yakin kalo Dira juga mencintai loe, ” Ucap Viena polos. “ Gue gak bisa coment apa-apa, tapi gue juga berharap loe temukan kebahagiaan loe, ” Ucap Dinie yang tau betul bagaimana sifat Dira. Selalu mempermainkan cewe, bahkan teman SMP Diniepun pernah jadi salah satu korban, Dinie hanya tidak mau sahabat terbaiknya itu mendapatkan seseorang yang salah tapi Dinie tetep memberi yang terbaik dengan mendoakan yang terbaik pula untuk Rivi. “ Gue tau maksud loe. Makasih buat semuanya, sekarang gue udah yakin ma perasaan gue, gue udah lega dah bilang neh ke Loe semua. Dan buat gue, ini dah cukup. Gue tau, cinta gak harus memiliki kan???, ” Rivi memandang dalam pada keenam sahabatnya. “ Gue yakin cinta loe kali ini pasti ‘memiliki’! Udah aagh, jangan sedih-sedihan lagi, ” Ree tersenyum penuh arti. Semuanyapun ikut tersenyum.
      
       “ Ngapain loe gak masuk??, ” Ree berkata kesal pada seseorang dibalik Hapenya. “ Gue males. Nagapain seh, bukan urusan loe gue gak masuk juga. Udah yah gue mau tidur, ” Ucap seseorang disebrang dengan nada cuek. ‘ Tuuuut… tuuu.. tuuutt, ’ telefon terputus. “ Uugghhhft, dasarr!!!” Ree menekuk mukanya. Tambah jelek banget. “ Kenapah seh loe, pagi-pagi udah kusut ajah tuh muka. Kalo gak telat, yah marah-marah. Dasar Miss telattt!!!,  ” Viena yang suka ceplas-ceplos menarik hidung Ree yang pesek. “ tauh neh, males gue sama Ariey. Masa sekolah cuma dua hari seminggu. Yang bener ajah, bikin gue kesel ajah!!!, ” Ree langsung semprot sana-sini. “ Wee, wee,wee… apaan loe. Ampe’ muncrat neh. ” Nisa tiba- tiba datang. “ Aagh, masa seh muncrat?? Gagh agh.” Ree berhenti marah. “ Hehehehe… emank gagh. ” Chanda Nisa mank gak pernah garing. “ Rese neh.., ”   Ree menepak Bahu Nisa pelan. “ Eh, tau gak.. entar pas pulang sekolah, Rivi janjian ma Dira lho. ” Niken menyeloroh dan membawa berita yang menggembirakan. Ternyata, setelah dibahas masalah Rivi dan Dira seminggu yang lalu ada hasilnya juga. Spontan, Ree melupakan masalahnya dengan Ariey yang baginya kian hari makin menyebalkan. “ Iya, semalem tuh gue ma Dinie smsan ma Junet trus dia mau nemuin Rivi ma Dira, Diranya udah setuju. Tinggal Rivinya deh, ” Niken angkat jempol senang. “ Gue yang bujuk deh..” Ree berkata cepat. “ Gue juga mau, ” Viena menimpali. “ Udah.. tenang ajah, ada Dinie kog, ” Ucap Niken pada kedua sahabatnya, Sophy yang muncul tiba-tiba terheran dengan wajah keempat sahabatnya yang sumringah. “ Eeh, ada apa neh kog ketawa ketiwi gak ajak gue ceh???, ” Niken, Ree, Nisa dan Viena saling bertukar pandang dan tiba-tiba “ Bhahahhahahaaa, ” Keempat sahabatnya itu tertawa melihat raut muka Sophy yang penasaran. “ Udaah, entar pasti tau, masuk yukk. ” Ree menggandeng Sophy masuk kekelas Genessis( Generasi Ips 1).
      
       Bel tanda pelajaran usai bordering, menggiring semua penghuni kelas untuk berhamburan keluar. “ It’s sHow time!!!, ” Ree mengangkat jempol kananya dan mengelingkan mata kearah Rivi yang saat ini berada diatas Motor Dira. Keenam anggota MARS lainya kali ini tidak mampir kerumah Dinie. Hari sudah terlalu sore.  Jadi harus langsung pulang kerumah masing-masing, lagian gak pas kalo ada satu yang gak ngumpul. Viena pulang sendirian, Ree dan Nisa pulang bareng karena emank mereka satu tetangga, sedangkan Sophy pulang sendiri juga, lalu Dinie dan Niken pulang bareng Karena sekarang mereka tinggal satu rumah.
***

One short massage ‘Received!!!’
          “ Hai phy lg ngapain loe???, ”
          “ Gak ada, denger radio ajah. ” One short massage Delivered to Zafran!!!
       “ Gg3u gak?, ”
          “Gak, biasa ajah.”  
          “ Eh, dapet salam dari Uncha. ”
Dada Sophy bergemuruh mendengar nama itu. Seperti ada perasaan lain yang ingin ia ungkapkan banyak tentang Uncha pada sepupunya, Zafran. Kata yang lebih dari sekedar bilang, “ Ouwh, y. Salam balik!!!” One SMS delivered to Zafran.
       Akhir-akhir ini Sophy sedang dilema, apakah yang sedang ia rasakan saat ini terhadap kedua kaum Adam yang masih mempunyai hubungan darah sebagai sepupu itu, antara Uncha dan Zafran. Cinta segitiga mereka. Sophy mencintai Uncha tapi Zafran mencintainya, satu pilihan yang teramat sulit baginya. Sophy gak ingin menyakiti Zafran tapi apakah ia harus menyakiti perasaanya sendiri??? Sedangkan ia sama sekali tidak tau apakah Uncha mencintainya?. Lama Zafran tidak membalas Sms dari Sophy. ‘Kring… kringg,,, kringgggg’ telefon masuk dari Zafran.
       “ Halo, met malem…” Sapa seseorang disebrang.
       “ Met malem juga,, kog nelfon. Ada apa???, ” balas Sophy ramah.
       “ Gak, gue Cuma pengen denger suara loe ajah sebelum tidur. Gak apa-apa kan??” Zafran terlihat salah tingkah.
       “ Iyah gPp! Gue juga kebetulan gak bisa tidur kog. Ehya, tadi loe sama Uncha yah. Kog kata loe gue dapet salam dari dia.”
       “ Gak, Cuma tadi gue smsan ajah sama dia, gue bilang gue smsan sama loe, trus dia nitip salam deh..”
          “ Ouwh, gitu yah. Kirain..”
          “ Gue boleh gak main kerumah loe lagi?”
          “ Yah, gag apa-apa…”
          “ Eh iya phy, loe udah punya jawaban buat pertanyaan gue tempo hari gak??”
Spontan, Sophy terdiam. Dia sama sekali tidak berharap Zafran akan menanyakan hal itu lagi padanya. Bibirnya terkatup tak bergerak, hanya diam dan sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah katapun.
       “ Hallo… ” Zafran memastikan Sophy masih ada dibalik hapenya atau tidak.
       “ Eh iyah, Zaaf. Gue.. gue. Gue minta maaf gak bisa jawab itu sekarang, yaudah yah Zaf udah malem, gue dah ngantuk banget, ” Sophy segera mengakhiri pembicaraanya. Zafran semakin pesimis untuk berharap kalo cintanya bakalan diterima Sophy.
      
       Pagi ini Nisa menangis lagi. Entah apa yang membuat dia menangis sampai terisak seperti itu, tidak biasanya Nisa yang ceria terihat begitu berbeda hari ini. “ Loe kenapa Nis, ” Sophy memegang pundak Nisa. “ Gag ada apa-apa. Eh, gimana kabar loe sama Zafran dan Uncha?, ” Nisa segera menghapus air mata yang membasahi pipinya. “ Loe ada masalah apa? Cerita sama gue. Loe gak percaya sama gue, ” Sophy gak perdulikan pertanyaan Nisa yang sebenarnya sangat ingin ia ceritakan kepada sahabat-sahabatnya pagi ini juga, ia mengalihkan pembicaraan dan justru sangat ingin menenangkan hati Nisa meski hatinya sendiripun sebenarnya tidak tenang. Ada Uncha, ada Zafran, ada semua yang ada dihatinya, Zafran dan Uncha. Perasaanya pada Uncha, perasaan Zafran padanya. “ Gue berantem sama Allan, Phy. Dia sekarang udah beda. Semenjak dia pindah, dia berubah!!!,  ” Nisa menangis dalam pelukan Sophy. “ Gue tau perasaan loe. Loe yang sabar yah Nis, udah pokoknya loe yakin ajah kalo dia mank gak bakalan ngapa-ngapain disana, ” Sophy mencoba menenangkan Nisa. “ Iya, sekarang dia sering bilang ‘ Putus ’ tiap kali berantem ma gue. Gue gak suka dia kayak gitu, ” Emosinya makin terluap. “ Yaudah, sekarang loe tenang yah.. gak enak dilihat anak-anak!!!, ” Beban Nisa emank sedikit berkurang setelah menceritakan semua yang membebani pikiranya kepada Sophy. Nisa pergi ketoilet, Sophy mengantarkanya untuk cuci muka biar kelihatan fresh lagi.

       “ Eeeh, temen-temen… minta traktiran sama Rivi. Dia baru jadian loh!!!,” Ree memberi pengumuman kepada semua teman sekelasnya. Wajah Rivi memerah, tersipu. “ Sumpah loe Riv, waah.. patah hati donk gue, ” Ziki yang emank doyan banget godaen Rivi makin menjadi-jadi. “ Apaan seh loe, gak ngaruh yah..” Rivi membalas dengan nada sinis yang tidak sungguh-sungguh. Dikelas, Ziki dan Rivi mank kayak anjing ma kucing bahkan sempat mencuat dipermukaan. Gossip adanya benih-benih cinta yang timbul diantara keduanya, tapi ternyata itu murni SALAH!!! Pasalnya, Ziki dan Rivi udah punya pasangan jiwa masing-masing saat ini. Tapi dibalik itu semua ada sesorang yang bernama Vicky, teman sekelas juga yang diam-diam telah lama menyimpan rasa yang begitu tulus kepada Rivi. Hanya saja, Rivi tidak sanggup membalasnya karena memang Cinta Rivi bukan untuk Vicky melainkan Dira.   

“ Anjing!!!” Niken mengagetkan semua orang. “ Loe kenapa Nik, ” Rivi menoleh kearah Niken yang duduknya dideretan paling belakang bareng Nisa. “ Baca ajah sendiri, ” Niken menyodorkan Hape seri terbarunya kepada sahabat-sahabatnya, disana ada SMS yang emank gak enak  banget dari mantan cowo Niken, Bagas. Isi sms itu rata-rata tentang kehebatan cewe baru Bagas yang katanya cantik banget ngelebihin kecantikan Dinie, katanya juga cewe barunya itu primadona disekolahnya dan tetek bengek lainya yang enek banget buat dibaca. “ Mank secantik apa seh cewe itu?? ” Ree bersungut gak terima. “ Anjing banget tuh anak. Gua gak terima!!!” Niken semakin berapi. “ Kita selidikin ajah, kalo gak cantik awas ajah yah. Mana ada, anak SMA Putra bangsa yang cantik ngelebihin kecantikan Dinie, ” Nisa ikutan gak terima. “ Yaudah, loe slow ajah Nik, gue bakalan cari tau, ” Rivi menenangkan. “ Tul!!, ” Viena mengangkat jempol semangat. Niken tersenyum bangga melihat pembelaan dari sahabat-sahabat terbaiknya.
Bel tanda pelajaran tlah usai, dengan semangat anak-anak MARS mengintai siapa sebenarnya yang menjadi cewe Bagas saat ini. Dari jauh terlihat sama sekali tidak seksi dan mukanya juga biasa banget, mana ada ngelebihin kecantikan Dinie, secuilpun gak bisa nandingin. Niken antara puas dan marah dengan mantanya itu, cewe baru Bagas gak ada bagus-bagusnya bahkan secara kasat mata jelas terlihat kalau ngeliat Niken jauh lebih indah dari pada ngeliat cewe baru Bagas yang katanya bernama Tera itu. Tapi Niken benar-benar ngerasa dibohongi oleh Bagas diapun bertekad untuk membalas dendam kepada mantan cowo yang masih sangat dia cintai itu. Akhirnya, Nikenpun  bersumpah gak akan berhenti nyari cowo sebelum ia bisa dapatkan yang lebih dari Bagas yang gak punya perasaan telah ninggalin dia yang begitu mencintai dengan setulus hati dan perasaanya. Semakin hari tingkah Niken makin gak karuan. Dia mulai mencari Bronis yang terlihat paling Waah diantara semuanya, akhirnya Cowo bernama Adipun berhasil didapatkan tapi hubunganya gak berlangsung lama karena dia ngerasa gak cocok ma Adi. Selang beberapa hari, dia merasa klik ma anak kelas 10 juga yang bernama Yadi berbeda dengan Adi seseorang yang bernama Adi ini sangat sulit ditaklukan oleh seorang Niken yang imut dan punya daya tarik. Pasalnya Yadi emang tergolong cowo yang cuek dan justru itu yang membuat Niken semakin tertantang untuk merebut hatinya. Setelah tukeran nomor satu sama lain, mereka saling gencar Sms dan telfonan.
***
       Dinie telfonan ma Arial, cowonya. Arial manis! Gak heran kalau banyak yang menyukainya, ditambah lagi dengan posisinya sebagai Captain Futsal. “ Trus, gimana dengan hubungan kamu ma Deri?, ” Ucapnya memastikan, apakah dia emang bener-bener udah putus ma mantanya itu. Arial terdiam dan sesaat dia menjawab “ Kalo kamu gak percaya kamu boleh nanya Raffi, ” Dinie tersenyum sekaligus lega karena ternyata apa yang dibilang Arial sama dengan apa yang dikatakan oleh Raffi bahwa benar Arial emang udah putus ma Deri, hanya saja Dinie ingin memastikan lebih lanjut biar gak terjadi kesalah fahaman nantinya atau ada anggapan bahwa Dinie merebut Arial dari tangan Deri cewe bertubuh langsing dan tinggi anak kelas Bahasa itu. Dinie gak tau kenapa dia begitu menyayangi seorang captain futsal yang saat ini duduk dikelas 12 IPA 1 itu, tapi yang jelas dari cerita beredar cerita, center terdengar kalo Dinie udah menyukai Arial sejak dia pertama kali bertemu dua tahun lalu tepatnya ketika mereka sama-sama duduk dikelas 10 dan saat ini mereka baru bisa menyatukan perasaan masing-masing.
       Jujur, anak-anak anggota MARS 80% gak setuju kalo Dinie jadian ma Arial, pasalnya mereka merasa bahwa ada seseorang yang lebih berhak dan sangat bisa dipercaya untuk mendampingi dan menjaga Dinie, seseorang yang udah menemani Dinie sejak dua tahun lalu, seseorang yang selalu habiskan suka dan duka denganya, seseorang yang selalu setia mengagumi dan mencintai tanpa pamrih untuknya, dan seseorang yang belum pernah sempat menyatukan rasa yang ia punya untuk pujaan hati yang sekaligus menjadi sahabat baiknya, seseorang yang sempat menjadi  cover boy majalah sekolah dan kebetulan selalu ditakdirkan untuk satu kelas dengan Dinie, seseorang itu cowo tercakep seantero SMA Bhayangkari, terlihat begitu serasi dengan Dinie, seseorang itu yang bernama Dana. “ Gue janji akan selalu ngejaga dia seperti gue ngejaga diri gue sendiri, gue menyayangi dia seperti gue sayangi nyawa gue. Akan selalu seperti itu dengan atau tanpa milikin dia, ” Kata itu yang pernah Dana ucapkan pada Rivi, satu-satunya anggota MARS yang sudah sejak SD bersahabat dengan Dinie. Semua juga tau kalo sebenarnya kedua anak manusia itu pernah sangat saling menyayangi namun gak banyak yang tau penyebab mereka gak bisa bersatu hingga saat ini. Semua ini berawal dari  kekecewaan Dinie pada Dana yang justru tidak ada disampingnya saat dia sendiri dan merasa putus asa untuk tidak mau mencinta lagi kecuali dengan sahabat yang sudah sangat dia percaya yaitu Dana. Bahkan Dana tak datang untuk sekedar mengatakan, “ Yang tabah yah Din, gue selalu ada dideket loe kapanpun loe butuh, ”
Dan semua harapan itu benar-benar lenyap seiring dengan datangnya Arial dalam hidup Dinie, akhirnya Dinie mnjatuhkan cinta dan sayangnya untuk Arial seorang. Dinie tidak pernah tau bagaimana rasa Dana untuknya saat ini dan diapun tidak pernah ingin tau karena kecewa dalam hatinya tidak bisa hilang. Mungkin Tuhan tak izinkan sekarang Dinie dan Dana bahagia, entah kapan!!!     Selain itu ada hal yang paling ngebuat anak MARS males ma Arial yaitu keangkuhan Arial yang hanya suka ngentengin orang lain bahkan sahabat-sahabat Dinie sendiri, MARS 7. Arial seperti sudah mencuci otak Dinie, bahkan pernah pada suatu saat ada kejadian dimana Dinie sama sekali tidak menyapa anak MARS karena mereka protes soal sikap Arial yang menyebalkan. Terakhir kata yang diucapkan Dinie ketika itu adalah, “ Kalopun gue loe suruh milih antara kalian ma Arial, gue lebih milih Arial. Ngerti loe semua??, ” dengan nada ketus yang menyakitkan, Dinie meninggalkan sahabatnya demi Arial. Rivi yang terlihat sangat emosi atas ucapan Dinie, kala itu segera diredam oleh Niken, baru kali ini Niken bisa menjadi seseorang yang terlihat bijaksana dimata anak MARS, hehehe… Maklum Niken kan orangnya slenge’an banget. “ Udah deh Riv, loe tahan emosi loe. Loe tau sendirikan gimana rasanya kalo orang udah sayang ma seseorang gak bakalan ada yang bisa ngehalangin!!” Ucap Niken dewasa. “ Tapi gue gak nyangka aja dia bisa bilang kayak gitu. Kita ini sahabatnya!!! Apalagi gue, temenya sejak kecil. Loe semua tau itukan?, ” Rivi meneteskan air mata dia masih sangat tidak percaya Dinie tega membentak sahabatnya buat seorang Arial. Daun dari pohon cinta yang rindang sore itu gugur tertiup angin sepoi. Hari ini sengaja mereka rapat dibawah pohon cinta markas kedua setelah rumah Dinie. “ Iya, pokoknya kita diemin ajah. Coba ajah kuat-kuatan! Kita semua kan tau dia paling gak bisa pelajaran B. inggris, kita cuekin ajah dia ulangan besok. Coba, seberapa tahan seh dia. Apa mungkin dia mau minta tolong ma Arial rese itu. ” Nisa si tukang iseng punya gagasan gokil. “ Loe kog gitu seh, kan kasian!!! ” Niken tetap membela. “ Iya, gak usah sampai segitunya juga kali!!!, ” Ree menimpali. “ Balas dendam kan dosa…, ” Viena dengan wajah polosnya ikut angkat bicara.” Ok, loe jangan coba-coba buat contekin dia yah Ree. Ok???, ” Sophy mengakhiri rapat dengan kalimatnya itu yang ditujukan pada Ree. Karena anak MARS tau banget Selain Ree jago telat dan nyelinap masuk gerbang sekolah, Ree juga paling jago B. inggris.
“ Gue tetep gak setuju. Cara kalian tuh salah. Dia butuh waktu buat mau mahami kita-kita yang gak bisa terima Arial. Loe semua gak bisa egois gitu donk. Jangan campurin urusan ginian dengan B. Inggris!!!, ” Niken menghentikan langkah kelima sahabatnya. Rivi terdiam, keempat yang lainya juga sama. “ Gue tau cara kita salah, tapi apa menurut loe cara dia bener?, ” Rivi berkata pelan, matanya berkaca-kaca. “ Gak ada yang salah dalam cinta!!! Loe lupa, dulu loe lebih belain Pras dari pada sahabat-sahabat  loe ini? LOe lupa loe juga pernah lakuin hal yang sama demi cinta loe? Loe jangan egois Riv, ” Niken meninggikan nada suaranya. Rivi sadar dia pernah lakuin hal itu ketika dia lebih membela Pras yang dianggap sering membantu dalam hubunganya dengan Dira dari pada sahabat-sahabatnya ketika sahabat-sahabatnya itu terlibat konflik adu mulut dengan Pras. Rivi duduk tersimpu, dia menangis.. Niken tak sungkan untuk segera mendekap sahabat terbaiknya itu “ Maafin gue temen-temen. Gue udah jadi egois!!!, ” Ree, Viena, Nisa, dan Shopy juga ikut merangkul Rivi. Dari perdebatan panjang itu akhirnya kekuatan persahabatan antara anggota MARS angkat bicara, sejak saat itu mereka bersedia untuk menerima Arial apa adanya dan mempercayakan Dinie padanya seperti Dinie mempercayakan hatinya untuk seorang Arial. Apalagi sekarang Arial udah sedikit berubah menjadi lebih baik. Jadi mereka semakin percaya dan berjanji tidak akan membahas atau membandingkan antara Arial dengan Dana lagi dihadapan ataupun dibelakang Dinie, mereka berjanji akan memberikan yang terbaik yang bisa mereka berikan kepada Dinie. 
      
       Pagi yang indah, secerah wajah cantik Dinie yang saat ini sedang dijemput ma pangeran cintanya sang captain Futsal. Memang semenjak resmi Dinie jadian ma Arial setiap harinya selalu diantar jemput dan begitu dijaga oleh Arial, setiap saat ada saja kejutan yang Arial berikan pada Dinie hal itu yang membuat Dinie semakin meyayanginya apalagi sikap Arial yang sangat mendukung penuh hobi baca Novelnya, Arial juga gak pernah bosan buat  memberikan hadiah berupa Novel dan Boneka untuk cewe yang dia sayangi itu. Mungkin kisah cinta dua anak manusia ini sangat membuat orang-orang disekitarnya iri dan bahkan cemburu berat apalagi Dana yang jelas-jelas menyayangi Dinie tapi dia harus rela menelan pil pahit setiap hari melihat kemesraan Dinie dan Arial didepan matanya secara langsung. Dalam acara pentas seni hari ini tidak sungkan Dana menyumbangkan suara emasnya secara Cuma-Cuma, dia menyanyikan lagu Ungu sejauh mungkin secara akustik. Semua jelas tau untuk siapa sebenarnya lagu yang dibawakan Dana dalam acara super spektakuler itu. Anggota MARS merasa sangat berdosa tidak bisa membantu Dana bersatu dengan Dinie, tapi apa lagi yang harus dikata jika mank takdir udah berpihak pada Arial seseorang yang justru tidak pernah dibayangkan untuk mendampingi Dinie saat ini dan mungkin untuk seterusnya. Oh Tuhan, begitu rapat kau rahasiakan semuanya hingga tabirMu baru mampu kami lihat sekarang. Dinie terdiam, tangan halusnya masih tergenggam erat oleh  Arial . Ada sesuatu yang tergetar dalam hatinya mungkin saja dia terenyuh atas ungkapan Dana yang secara tidak langsung diungkapkan padanya itu, atau mungkin bahkan kediamanya itu justru tidak berarti apa-apa.
Lagi-lagi, ungkapan bahwa dalamnya lautan bisa diukur tapi dalamnya isi hati seseorang siapa yang tau, berlaku. Pensi tlah usai silih berganti pengunjung tlah tinggalkan tempatnya menuju rumah masing-masing, seperti biasa anak MARS gak akan pulang kalo belum ngumpul dulu. Langsung menuju rumah Dinie yang penuh dengan kedamaian… Hari ini anak MARS ingin membahas lagu yang dibawakan oleh Dana tadi. Niken membuka pembicaraan, “ Loe semua tau kan buat siapa lagu yang dibawain ma Dana tadi?, ” Rivi merespon cepat, “ Dinie sang pujaan hati… ” Nisa, Ree, Sophy, dan Viena mengangkat jempol bersamaan, seraya berkata kompak, “ Betuuul!!!, ” Dinie terdiam dan mulai angkat bicara, “ Kita dah janji kan gak akan bahas ini lagi, ” Semuanya terdiam. “ Ok, gak bahas itu lagi trus gimana menurut loe semua tentang Pensi tadi?, ” Rivi segera mengalihkan pembicaraan. “ Gue terkesima banget ma penampilan Dana, hmmm so Sweet!!!, ” Viena asal nyeplos, gak sadar. Mungkin. Dengan cepat, Niken membungkam mulut Viena. Dinie seperti tersinggung, diapun terdiam lagi. “ Gue tau tadi penampilan Dana yang paling nguras perhatian loe pada. Tapi gue rasa lagu itu emang settingan, bukan dikhuusin buat gue atau siapapun juga. So, gak ada hubunganya sama gue. Key, ” Dinie berkata pelan. “ Tapi baru tadi pagi kan, Dana bilang dia gak akan nyumbang apa-apa di Pensi tahun ini. Loe denger kan Ree, tadi?, ” Niken merespon. Ree mengangguk sambil tetep smsan sama Arie, cowonya. “ Yaudah agh, gak usah bahas itu. Gue gak mau ngelukain Arial! Apalagi kalo Arial denger hal ini. Kalian gak pengen gue berantem sama dia kan temen-temen..” Pinta Dinie penuh arti. “ Okey, Sorri yah…” Rivi dan yang lainya ganti topic dan tidak membahas Dana lagi.
***
       Ree dateng pagi-pagi banget gak biasanya anak tengil satu itu kayak gini, sesaat kemudian dia membaca Short massage yang baru masuk dihapenya. Dengan segera dia menuju lantai atas, ruang untuk anak kelas 10. Seperti sudah sangat mengenal, bahu seseorang yang  berdiri berbalik darinya itu disentuh. “ Haiy Ree, tumben loe  bisa dateng pagi, hehehe…  ” Seseorang bertubuh atletis didepanya itu cengengesan gak jelas. Dialah Clue untuk Ree. Cowo itu namanya Fani, dia yang paling deket ma Arie selama ini. Dari Fani inilah, Ree ingin mengorek info selengkap-lengkpanya tentang sikap aneh Arie akhir-akhir ini yang mulai aneh dan suka bolos gak jelas tanpa kabar sampai sering dipanggil keruang BK untuk dimintai keterangan. “ Jadi gini Ree, ” Fani mulai bercerita.
“ Arie mengidap penyakit yang bersarang disekitar Otaknya, gue sendiri gak tau penyakit apa itu, yang pasti gara-gara itu dia jadi gak bisa mikir dengan konsisten, dia sering lupa dengan aktifitas yang dia lakukan sendiri, dia sering sakit kepala dan tiap minggu dia harus check Up kerumah sakit kenalan keluarganya, matanya semakin hari semakin rabun dia benar-benar menjadi semakin males buat sekolah karena dia bilang percuma sekolah. Toh akan lupa lagi dan gak inget sama sekali. Dia sadar akan kelemahanya itu makanya dia merasa minder bareng dan gaul ma temen-temen. Kerjaanya tiap hari pasti hanya mainan hape atau kalo gak yah buka internet gak jelas apa yang dia kerjakan. Dia bilang dia bener-bener gak ingin ngelukain hati loe makanya dia gak cerita ini ke loe. ” Fani menghentikan ucapanya, Ree terdiam kaku bagai terhipnotis Siluman Salju dari kutub utara, Fani ikut terdiam dia sangat mengerti bagaimana perasaan Ree saat ini. Ree sendiri bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, dia merasa sangat berdosa karena dia selalu marah-marah gak jelas ma Arie tiap kali dia gak masuk sekolah dan dia juga udah nuduh Arie macem-macem. Ree sama sekali tidak menyadari bel tanda pelajaran dimulai sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.
Ree jadi terlihat paling aneh karena berada ditengah-tengah anak kelas 10, tingkahnya yang seperti setengah sadar itu membuat Fani semakin ngerasa bersalah. “ Loe gak apa-apa kan Ree?, ” Fani memastikan. “ eh, ohh, iyy.,. .. iyyah Fan, gue gak apa-apa kog. Thanks buat semuanya Fan. Gue balik kekelas dulu. Sorri dah ngrepotin loe. Met pagi, , bye, ” Ree beranjak dari tempatnya dan segera meninggalkan kompleks anak kelas 10 itu menuju lantai paling bawah kekelasnya. Sepanjang pelajaran hari ini Ree hanya terdiam, gak seperti biasanya dia selalu aktif dalam semua pelajaran kecuali Matematika. Guru-guru yang sedari tadi memperhatikan merasa ada yang aneh dengan muridnya yang paling doyan telat itu. Pak Imam guru Geografi kesayangan Ree menegur “ Kamu sakit Ree??, ” Ucap beliau memastikan. Tanpa berkata apa-apa Ree hanya menggeleng males. Pak Imam seperti mengerti bahwa muridnya lagi gak mood, lalu hanya dibiarkan begitu saja.
       Ree semakin hari semakin aneh, dia merasa bingung apa yang harus dia lakukan untuk Arie. Saat semua temanya tertawa dia  sendiri yang tak berekspresi kecuali ‘ sedih ’ dan hambar.
Mukanya jadi kelihatan tambah gak enak dilihatnya, tiba-tiba muncul seorang cowo berkaca mata dengan dua coklat pasta yang digenggamnya.
Ree tak kuasa menahan tangisnya, dan segera meraih Coklat pasta dihadapanya. “ Bego, ngapain loe gak pernah masuk. Mau jadi apa loe??, ” Ree antara marah, sedih, dan senang bercampur aduk menjadi satu. Keenam sahabat terbaik dibelakangnya memandang penuh arti padanya dan memberikan senyuman terindah untuk Ree yang udah seminggu ini gak kedengeran tawa dan gak kumat telatnya.
“ Gue kangen sama loe, ” Arie duduk disebelahnya, Ree dengan lahap menghabiskan Coklat pastanya. “ Loe dapet salam dari nyokap gue. Kapan main kesana katanya, ” Ucap Arie kemudian. Ree memandang dalam wajah Arie yang putih, sama sekali tidak terlintas dalam pikiranya bahwa seseorang yang ada dihadapanya ini adalah seseorang yang benar-benar rapuh. “Loe tambah cantik ajah, kebanyakan lari loe yah. Hehehe…” Arie sama sekali tidak menunjukkan kerapuhanya. “ Gue udah jarang telat!!! Loe gak pernah masuk jadi mana sekarang jatah lolly pop dan Coklat pasta gue!!! ” Ree menagih janji Arie waktu itu, dia juga sama sekali tidak ingin membahas masalah sakit Arie sebelum Arie menceritakan secara langsung padanya. “ Gue udah siapain kog.” Arie memencet hidung Ree yang pesek, katanya sebagai ganti Lolli pop dan Coklat pasta untuknya.
Arie menyelonjorkan kaki didepan kelas Ree, sembari melepaskan pandanganya dari Ree menuju lapangan basket, dia berkata pelan, “ Seneng banget kalo gue bisa setiap hari ngeliat loe pagi-pagi ngelewatin kelas sebelum gue mulai pelajaran, ” Spontan Ree mengalihkan pandanganya penuh kearah wajah sendu Arie “ Loe pengen gue bener-bener tobat gak telat lagi? Gue pasti akan berusaha biar  gue gak telat lagi, tanpa loe nyogok gue dengan coklat atau Lolli pop lagi!!! ” Arie tersenyum dan mengalihkan pandanganya kearah Ree, sekarang mereka saling bertatap muka. Mata Ree seolah masuk kedalam mata Arie begitu sebaliknya. Arie tersenyum. Sesaat suasana hening. “Gue juga pengen banget bisa ngeliat loe tiap hari. So, loe jangan bolos lagi. Gue gak suka!!!, ” Ucap Ree serius.
Arie beranjak dari tempat duduknya dan menjongkokkan badan seraya mengelus kepala Ree sebelum dia balik kekelasnya. Arie berkata, “Gue juga akan berusaha buat selalu masuk, demi loe!!!, ” Arie pun berlalu. Ree tersenyum sambil memegang kepala bekas usapan Arie.
 “Ciyye, yang udah gak sediih lagi, hehehe… ” Anggota MARS menggoda dan merangkul Ree masuk kedalam kelas karena sudah enam menit lalu bel tanda istirahat usai berdering.
       Dibawah rindangnya Pohon Cinta, para anggota MARS menyanyikan lagu ‘ Armada Masa Depan ’ milik Ada Band. Setelah seharian mereka jenuh dengan suasana kelas sepulang sekolah mampir dimarkasnya, Pohon Cinta.
       “ Indah persahabatan tak pernah hilang dimemori ini,
       tertawa brsama, meski Selalu diringi oleh kesedihan yg berwarna
       Bila tlah dewasa terkadang kita kekanak-kanakan
       selalu berkhayal namun melangkah dengan cita-cita mulia,
       anugrah sang kuasa”
Viena meload speaker hape seri terbaru milik Niken, semuanya merasa lagu ini bener-bener mencerminkan kisah persahabatan mereka banget. Kadang mereka sedih namun pada akhirnya tawa yang akan hilangkan semua itu. Dan segala tingkah mereka yang masih kekanak-kanakan itu selalu mewarnai segala mimpi dan khayal mereka untuk menyalurkan hobi Dinie dan Niken juga semua anggota MARS yang suka berwisata kuliner untuk membuka suatu Wirausaha yaitu memadukan sebuah Restaurand dengan nuansa Butik didalamnya yang mewarnai, sehingga itu akan menjadi asset bersama. Cita-cita itu ingin banget diwujudkan suatu saat nanti. Sebuah usaha yang diberi nama MARS 7.
       “Reff:
            Kitalah Armada masa depan
       yang akan mengukir dunia,
       raih semua bintang dan tebarkan sinarnya. Terangi semesta.
            Takan dipungkiri nanti kita akan menjadi tua,
       Jangan dibiarkan bergulirnya waktu
       Hanya termakan usia,
       Tak jelas tujuanya.”
Mereka sadar suatu saat mereka tidak akan selamanya seperti sekarang yang hanya bisa berpangku tangan kepada orang tua dan hanya bisa bersenang-senang semata meski tidak sepenuhnya anggota MARS yang bisa melanjutkan studi kejenjang lebih tinggi nantinya namun mereka akan tetap selalu memberikan yang terbaik untuk hidupnya dan semua yang ada disekitarnya, terutama untuk Sekolah tercinta, jadi biar mereka Badung tapi tetep ada yang bisa dibanggakan suatu saat nanti. Sekarang boleh gak menghasilkan apa-apa, tapi bukan berarti mereka tidak menyiapkan sesuatu yang begitu hebat untuk hidupnya masing-masing.
       “Lepaskan ragu dan kegalauan
       gapailah semua angan mimipimu.
       Cerianya hari bila tercipta maha karya anak manusia ”
Mereka berjanji persahabatan mereka akan selalau abadi apapun yang terjadi hingga kalo bisa mereka akan memperkenalkan masing-masing putra-putri mereka biar bisa meneruskan persahabatan MARS 7. Meski kadang keraguan untuk bisa tetap setia dan percaya akan janji itu, namun mereka saling menguatkan dan membuat percaya satu sama lain. Dan suatu saat mereka pasti akan menghasilkan sesuatu yang berharga karena dan untuk persahabatan MARS 7.
***
       “Hanya waktu yang mampu memahami betapa berat perpisahan ini. Gue sayang loe. Tapi kita harus lanjutin hidup kita masing-masing. Loe harus percaya kalo apa yang gue lakuin ini emang yang terbaik buat loe, ” Allan mengusap lembut air mata yang jatuh membasahi pipi cewe yang ada dihadapanya saat ini. Nisa hampir gak percaya hari ini adalah hari terakhir dia bertemu dengan Allan. Allan tlah memutuskan tuk berpisah dan mengakhiri semua hubunganya dengan Nisa. “ Terbaik apa maksud loe, ” Nisa berusaha tegar. “ Bentar lagi loe mau Ulangan akhir sekolah yang sangat menentukan kelulusan loe. Loe harus ngelupain gue biar loe bisa konsen dengan tujuan akhir loe ini.” Ucap Allan pelan. “ Gue jadi makin gak konsen gara-gara semua ini, ” Nisa pun memelankan nada suaranya. “ Gue minta loe ngerti. Gue sayang loe, makanya gue lakuin ini buat masa depan loe. Sorri kalo keputusan ini terkesan spontan. Tapi asal loe tau hal ini gue pikirin sejak lama. Gue gak mau lagi jadi beban pikiran loe, ” Allan mengecup kening Nisa. Diapun beranjak. Semua yang terjadi begitu saja, tidak bisa dimengerti, seolah ada sesuatu yang disembunyikan Allan darinya hingga tega memutuskan hal yang penting dalam hidup Nisa secara sepihak. Meski tidak percaya, Nisa berusaha tegar tuk menghapus kesedihan juga air matanya. Memang tak semudah ia membalikkan telapak tangan tapi biar bagaimanapun juga Nisa akan menghargai segala keputusan itu dengan lapang dada. “ Butuh waktu semenit buat sayang sama loe dan entah butuh waktu berapa lama buat ngelupain loe, ” Nisa membathin dalam dirinya, diapun gak akan lagi mikirin Allan. “ Benar yang Allan bilang, hidup gue masih panjang dan dia begitu menyayangi gue sampai tega ninggalin gue kayak gini, “ Dengan tangis yang tersedu Nisa menceritakan akhir hubunganya pada semua sahabatnya.
Dalam kesendirian kian ia rasakan betapa sebuah arti ungkapan lama betapa nilai seseorang sangat terasa, justru ketika ia tlah tiada. Sakit dan penuh sesak dalam jantungnya kian merasuk dalam kalbu, hatinya tak lagi mampu menerima kehadiran cowo lain dalam waktu sekarang dihatinya dan entah sampai kapan. “ Semua yang datang  pasti akan pergi. Hanya saja kita gak pernah tau kapan sesuatu yang hadir dalam hidup kita itu bakalan pergi, saat ini loe lagi diuji Nis, gak ada yang bisa loe lakuin kecuali pasrah dan mencoba buat ikhlas, ” Rivi mencoba bijaksana untuk menenangkan hati Nisa yang kini hanya butuh sedikit waktu untuk terbiasa dengan kesendirianya tanpa Allan. “ Saat loe menghargai keputusan seseorang yang loe anggap gak adil, maka dialah yang paling mengerti bahwa yang terakhir adalah yang teradil dan pasti yang terbaik. Tuhan udah takdirkan loe pisah denganya hari ini. Dan loe harus percaya ini adalah yang terbaik yang Tuhan berikan buat loe melalui keputusan Allan, ” Ree berfilosof dalam. Semuanya terdiam. Dalam saat-saat seperti ini ternyata Miss Telat bisa bersikap dewasa juga!!! (Malaikat jail dalam otak Ree mengedipkan mata bangga akan apa yang baru saja diucapkan Ree) . Memang benar kata orang, kalo seseorang akan menjadi dewasa jika dihadapkan pada suatu masalah. Dan suatu masalah bisa bikin seseorang jadi makin bisa berpikir dewasa juga.
Nisa memahami bahwa ada yang lebih penting dari pada menangis untuk Allan, dan diapun bersyukur karena telah memiliki sahabat yang begitu baik dan selalu setia untuknya, disaat sedih ataupun tertawa. Nisa mencoba untuk menerima semua ini seperti yang dikatakan Ree ataupun Rivi padanya, dan akhirnya kisah cintanya dengan Allan benar-benar berakhir.
Mungkin harusnya dia berlari mengejar kepergian Allan darinya namun itu semua gak ada gunanya karena yang terbaik adalah ketika dia mau mencoba untuk ikhlas atas kepergian seseorang yang dia sayangi. Lagi pula Ujian akhir penetu kelulusan sudah hampir dilangsungkan, waktunya untuk konsen pada hal itu!!! “ Gak akan ada yang lebih terbaik buat gue kecuali mempunyai sahabat terbaik kayak kalian, “ Nisa mengusap air matanya. Keenam sahabatnyapun meraih tubuh mungil Nisa.

       “Dalam rangka memperingati Ulang tahun RI pada tanggal 17 agustus, maka diadakan even lomba kelas. Peserta dari kelas 10-12 wajib diikuti, penilaian selama satu minggu.”
“Woouw… Ada lomba kelas man,” Ucap Mono pada Ziki semangat. “ Yaudah, bilang keanak-anak aja biar semuanya pada nyiapin. Gua bilang ke Rivi yah, biar dia ngeLObi Bu Lilik. Okey?,” Ziki segera beranjak. Mono menuju kelas memberi pengumuman pada anak-anak GENESSIS. Tahun lalu kelas ini menjadi juara, dan kali ini mereka juga akan mengulang prestasi itu.
Selama satu minggu anak-anak GENESSIS dengan didampingi Ibu Lilik sang wali kelas yang udah jadi Ibu buat semuanya ini bekerja keras, dari yang mulai Viena mengerjakan desain buat mading super besar bertema Monas dalam Bendera merah putih dan Hari yang dijadikan mandor buat pembuatan madding itu, yang lain ikut mengerjakan. Hari ini hari terakhir pembuatan Mading karena besok sudah akan dinilai. Semuanya, setelah seharian bekerja, diputuskan untuk pulang dan hanya sebagian saja yang tinggal, Diantaranya adalah anak MARS, Ziki, Dani, Hari, dan Mono. Gelak tawa mengiringi proses pembuatan Mading itu. Dinie membawa Sepotong steorofoam untuk bukti pada kedua orang tuanya bahwa dia memang benar-benar mengerjakan Mading disekolah sampai Isya’, tingkahnya membuat semuanya tak terasa lelah setelah bekerja seharian penuh. Arial yang masih setia menunggu Diniepun ikut tertawa melihat tingkah lucu cewenya itu. “ Entar kalo gak gini, gue dimarahin bonyok gue donk, ” Begitu ucapnya polos. Dana yang sedari tadi merekam aktivitas anak-anakpun tidak mau kalah buat ikut nyumbang goresan cat dalam Mading itu. Setelah hampir selesai, semuanya pulang. Sengaja gak dipasang dulu dibelakang Dinding kelas seperti desain yang sudah dibuat Viena karena Biar semuanya tahu dulu gimana bentuk Madingnya, lagian juga cat yang dari tadi dipoles disana-sini belum kering betul jadi dibiarkan dulu. “ MOga ajah kerja keras kita buahin hasil yang diinginkan, Oke??, ” Semua tangan kreatif itu dikumpulkan menjadi satu dan seraya mengangkat tangan secara bersamaan, kompak mereka berkata keras, “ YESSSSSSS!!!, ”
       Semuanya sudah sangat terlalu lelah, dan hari ini anak-anak cewe sibuk desain kelas setelah Mading udah dipasang, banyak banget yang muji hasil karya anak GENESSIS terutama BuLilik, beliau terlihat yang paling puas melihat hasil karya anak didiknya. “ Iya, semoga saja kalian yang jadi pemenangnya. Amiin., ” Ibu anak-anak GENESSIS itu tersenyum sangat manis, senyum yang selalu bikin hati anak didiknya tenang, damai bagai disyurga, sama seperti melihat senyum Ibu sendiri. BuLilik begitu sabar mendidik anak-anak 12 IPS-1, itu sebabnya mengapa beliau sangat disayangi. Beliau merupakan sosok ibu yang begitu sempurna. Tegas, sabar, cerdas, dan mampu membuat hati gundah menjadi damai. Ibu merupakan pendengar yang baik, bahkan tiap kali sebelum memulai pelajaran atau sesudahnya, beliau selalu mempersilahkan siapa saja yang ingin curhat. Jadi gak ngebosenin banget kalo ada BuLilik, bagi Anak GENESSIS. BuLilik paling gak suka ma yang namanya binatang katak, gak tau juga kenapa, Ibu juga gak bisa makan atau minum sesuatu yang asam. Anak didiknya sangat memahami itu semua, karena BuLilik juga sangat memahami anak didiknya. Kelas ini bagaikan syurga yang dilengkapi dengan kehadiran seorang Bidadari yang baik hati dan hangat seperti BuLilik.
Setelah menit demi menit bergulir, tiba juga pada pengumuman siapa yang menjadi pemenang lomba kelas. Semuanya bersorak gembira ketika nama kelas 12 IPS-1 disebutkan sebagai juara pertama. Akhirnya, usaha dan kerja keras anak GENESSIS terbayar mahal. BuLilik diajak untuk merayakanya, namun karena ada hal tertentu beliau tidak bisa ikut. Namun, beliau mengizinkan anak didiknya merayakanya asal jangan bikin gaduh.
       Setelah dirapatkan, merekapun memutuskan untuk merayakanya dirumah Dana, karena disana ada Pantai. Jadi bisa seru. Merekapun melanjutkanya dengan bakar-bakar dirumah Dana. Hari itu menjadi hari yang sangat indah dan tak terlupakan!!!
Oh, Tuhan… Begitu indah persahabatan diantara anak GENESSIS. Gelak chanda dan tawa tak henti mereka alunkan dalam kebersamaan, setelah itu semuanya menuju pantai yang jaraknya hanya beberapa langkah dari rumah Dana.
Disana, bagaikan syurga kedua setelah kelas, mereka saling berlari kesana kemari. Indah banget seindah biru laut yang menjadi saksi bisu atas kebersamaan mereka, semua tentang MARS 7 & GENESSIS...
       Seperti biasa, setiap momen terindah pasti akan terekam oleh anak-anak GENESSIS. Dalam momen kali ini, Ievah yang akrab disapa Mincek ini yang merekam setiap kebersamaan anak GENESSIS dalam pantai yang biru ini. Semua yang terjadi dan masih terekam jelas dalam memori masing-masing anak manusia yang tergabung dalam kelas 12 ips-1 ini menjadi sebuah keindahan yang tak dapat ternilai harganya. Melebihi apapun yang ada disekitar mereka.
Lebih dari sebuah mega merah yang orang bilang indah, lebih, lebih, dan lebih dari semua keindahan yang ada. Mungkin inilah arti dari sebuah persahabatan yang begitu kental akan kesetiaan dan kebersamaanya, semua yang selalu menghantui _aying putih abu-abu yang tak mampu begitu saja terbuang oleh sebuah momen indah yang lain. Masa yang paling indah, masa-masa disekolah!!!
***
       Masih tentang persahabatan ketujuh anak manusia yang kian beranjak dewasa dalam setiap perjalanan dimasa putih abu-abu yang menjadi masa terindah.
       Viena terdiam dalam lamunan panjangnya, setiap hela nafasnya mulai tak berhembus nyaman seperti biasanya, ada sesuatu yang mengganggu pikiran hingga mengusik hatinya yang begitu polos. Aroma kesejukan setelah hujan mengguyur kotanya masih terasa, menusuk hidung. Segar dan serasa terbebas dari polusi, lain dari hari biasanya. Tak dapat diibaratkan apa yang ada dalam hatinya saat ini, tak semudah melukis bunga ataupun langit dengan bintang yang berkelip.. Viena sama sekali tidak memahami apa yang sedang bersarang dalam hatinya. Buram seburam warna hitam yang tergores disekitar kanvasnya…
       Semua bermula dari sebuah pertemuan secara tidak sengaja dengan seseorang yang  bernama Ichal. Saat itu, dia dan teman-teman SMPnya mengadakan reuni dan Ichal dimintai tolong buat nemenin Viena yang kebetulan gak ada temen waktu itu. Berawal dari pertemuan itu, semakin hari hubungan diantara keduanya semakin baik, hingga suatu ketika tiba pada saat Ichal mengungkapkan isi hatinya pada Viena, hingga kian terkuak kebenaran bahwa sebenarnya Ichal memendam rasa pada cewe berkulit putih yang kebetulan menjadi kakak kelas beda satu tahun denganya itu. Spontan, Viena menjadi tak setenang seperti biasanya. Kebaikan Ichal selama ini tidak pernah ia artikan sebagai ungkapan cinta yang terpendam, Viena gak tau harus bagaimana menghadapi Ichal setelah ia tau rasa Ichal yang sesungguhnya terhadap dirinya. Viena menjadi berbeda, suka gak konsentrasi dan susah dapet inspirasi lagi, lukisanya tak terlihat seindah biasanya. Dalam kebingunganya itu, dia mencoba untuk tetap konsisten agar dia mampu menemukan jawaban atas segala tanya tentang rasanya pada Ichal, sebenarnya apa. Semakin ia berusaha mencari, semakin ia tak temukan jawabnya.
       Hari-hari bersama Ichal, tidak terasa istimewa. Jantung dan aliran darahnya tak menunjukkan sesuatu yang berbeda ketika ia bersama Ichal, semuanya terasa datar dan biasa ajah!!! Namun perhatian Ichal terhadapnya memaksa Viena untuk semakin ingin tau apa yang sedang ia rasakan pada Ichal. “ Cinta tuh gak bisa ditebak, cinta gak bisa dipaksa, yang penting loe jangan pernah dustain hati loe sendiri!!!, ” Ucap Ree pelan. “ Aku juga gak tau, kenapa rasaku ma Ichal biasa ajah. Justru aku ngerasa risih setelah tau perasaan Ichal ma aku, ” Viena berkata polos. “ Kejujuran dalam hati gak bisa didustai dengan keterpaksaan, kalo loe gak yakin loe gak usah bilang ‘ iya ’ ma dia. Loe yang bisa rasain semua itu, loe tau yang terbaik buat loe. Kita Cuma bisa berharap dan tetep mendo’akan yang terbaik buat loe, ” Ree melanjutkan. Sepertinya Ree juga ingin mengatakan semua itu pada dirinya sendiri. Karena sebenarnya apa yang Viena rasakan saat ini juga lagi dirasakan Ree yang mulai makin gak yakin ma perasaanya pada Arie, dia juga sama tak merasakan getaran apapun saat bersama dengan Arie. “ Trus, aku harus ngapain?, ” Viena memandang lurus kearah keenam sahabatnya. “ Jangan pernah bahagiakan orang lain kalo loe sendiri gak bahagia, ” Ree berkata semakin lirih. Kelima sahabatnya tak memahami arah pembicaraan kedua sahabatnya itu. Mungkin karena yang merasakan dilema itu hanya Ree dan Viena. Jadi Cuma mereka berdua yang paham arah pembicaraa ini. “ So, loe nerima Ichal pa gak Vien??, ” Ucap Niken memastikan.
“Dia baik sama loe, tiap hari dia selalu nemenin loe kemana ajah, gue rasa loe cocok sama dia. Masa loe mau ngelepasin emas didepan mata loe sih, ” Dinie menyenggol Viena sambil melirik kompak kearah Niken.  “ Iyah, loe terima ajah kali…” Sophy semangat. “ Tul!!!, ” Nisa gak mau kalah. “ Gue tau loe masih bingung. Bener kata Ree, loe jangan bahagiakan orang lain kalo loe sendiri ternyata gak bahagia. Cowo baik banyak diluaran sana, tapi cowo yang bener-bener kita cintai pasti itulah yang terbaik, ” Rivi mulai menangkap arah pembicaraan Ree dan Viena. Viena terdiam, baru kali ini dia dilema karena cinta.  “Cinta itu, loe yang rasa… loe tau yang terbaik buat loe. Dan satu hal yang harus loe tau, apapun keputusan loe, pasti kita akan dukung!!! Karena kita, sayang sama loe. Kita Cuma pengen yang terbaik buat loe., ” Ucap Ree dewasa.
“ Tapi Ichal kan gag jelek-jelek amat!!!, ” Dinie berkomentar lagi. “ Huum, tajir pula., ” Niken menyahut cepat. “ SEtuju!!!, ” Sophy dan Nisa kompak.
 “ Kita percaya sama loe!!!, ” Rivi menepuk bahu Viena pelan. Viena memandang Ree penuh arti, Ree tersenyum manis seperti mengiyakan ucapan Rivi. Sementara Dinie, Niken, Sophy, dan Nisa garuk-garuk kepala gak ngerti maksud Rivi dan Ree.
Hari bergulir, kini semua keraguan Viena terhadap rasanya pada Ichal makin terjawab. Dia selalu mengingat pesan Rivi dan Ree yang mengatakan bahwa, “ Jangan pernah dustai perasaan hanya untuk membahagiakan orang lain sementara kita sendiri tidak bahagia. Malah itu akan semakin membuat semuanya bersedih pada akhirnya, ”  Viena mulai menggoreskan warna merah pada kanvas putihnya, dia sangat yakin memadukan warna-warna dalam lukisanya, seyakin untuk memberi jawaban terhadap hatinya juga hati Ichal atas rasa yang menghantui mereka. Viena berjanji akan menyelesaikan semuanya pada saat hari ulang tahunya yang ke 17 tahun. Bentar lagi Viena ultah, dan dia ingin kado terbaik untuk dirinya tahun ini adalah terselesaikanya semua masalah dengan hati dan perasaanya terhadap Ichal. Dan diapun tak ingin lagi membebani hati Ichal dengan terus menyuruh menunggu kepastian itu.
***
       ♪“Aku kan menghilang dalam pekat malam, lepas kumelayang… Biarlah kubertanya pada bintang-bintang tentang arti kita, dalam mimpi yang sempurna, “♪ 
       Zafran menyanyikan lagu peterpan untuk Sophy, dia seolah ingin menunjukkan betapa ia inginkan jawaban dari Sophy atas segala rasa yang telah ia ungkapkan waktu itu padanya. Sophy juga merasa bahwa maksud dari lagu itu adalah bahwa Zafran inginkan jawaban itu. Sudah hampir satu bulan dia menunggu jawaban dari Sophy, selama itu pula Zafran selalu tidak lelah untuk meyakinkan betapa sesungguhnya ia sangat menyayangi cewe yang lagi duduk disampingnya itu. Dibawah Bulan yang indah, mereka duduk berdua menikmati kuasa alam yang begitu indah pada malam hari. “ Kenapa yah, kog gue deg-degan gini sih dideket Zafran,”  Ucap Sophy dalam bathin. “ Ech, tau gak. Sepupu tunggal gue udah punya cewe lho!!! Rese dia duluin gue, abangnya., ” Ucapan Zafran bagai petir ditengah malam yang cerah nan indah saat ini dihati Sophy.
 “Oh yah, siapa cewe beruntung itu?, ” Sophy berusaha menenangkan hatinya. “ Sama temen sekelasnya, yaudahlah gak apa-apa! Moga ajah kali ini terbaik dan bisa awet., ” Zafran begitu jujur, Sophy seperti ingin pingsan mendengar berita itu. Tapi dilain sisi Sophy lega, akhirnya dia tau untuk siapa sebenarnya hati Uncha. Meski harus merelakan kalo hati Uncha bukan untuknya. “ Yaudah yuk, kita nyanyi-nyanyi lagi. Loe mau lagu apa? Kali ini boleh request. Okay?, ” Zafran benar-benar tidak bisa membaca apa yang lagi ada dalam hati Sophy saat ini, betapa hancur ulu hatinya. Tapi untung ajah Zafran tidak tau, andai saja dia tau, mungkin malam ini akan ada dua orang yang terluka dalam waktu dan tempat yang bersamaan.
“ Apa ajah yang penting keren, ” Sophy tersenyum kecil walau sedikit maksa.:-(
       Hari-hari Sophy kian gak asyik dirasanya, setelah dia tau Uncha dah punya cewe sepertinya dia udah gak ada selera buat hidup lagi. Cewe yang satu ini keliatan beda dari biasanya. Muram dan asam terus bawaanya. “ Loe ada masalah apa, kenapa akhir-akhir ini loe kayak mati gaya gitu sih…, ” Dinie menyerbu Sophy dengan pertanyaan. “ Iyah, loe jadi gak doyan makan. Jangan bilang kalo loe lagi diet yah. Gue orang pertama yang nggak akan percaya, dan gak akan pernah percaya, hehehehehe…” Niken ngajakin bechanda. Sophy tersenyum juga akhirnya, meski Cuma tipis. “ Kenapa sih, cerita dOnk!!!, “ Nisa mendesak. “ Uncha dah punya cewe guys, ” Sophy menjawab linglung. “ HaA?? Siapa cewenya? Anak mana?, ” Lagi-lagi Dinie nodong berantai pertanyaan. “Temen sekelasnya sendiri katanya, ” Sophy tak banyak bicara. “ LOe dikasih tau siapa? Jangan-jangan Cuma gossip doank!!!, ” Viena menimpali. “ Gue yakin, yang bilang ke gue abang sepupunya sendiri!!!, ” Sophy meyakinkan yang lain. “Maksudnya Zafran???, ” Rivi menyahut cepat. Sophy mengangguk pasti.
“ So, udah clear kan?, ” Ree berkata cepat. “ Kogh bisa?, ” Niken menimpali. “ Jadi Sophy bisa focus ma Zafran. Soalnya sekarang udah jelas kalo Uncha dah punya cewe. Jadi loe gag usah khawatirin rasa loe ke Uncha lagikan?, ” Ucap Ree bersemangat. “ Tapi, gue gag ada rasa sama Zafran. Gue cintanya sama Uncha!!!, ” Sophy merengek. “ Kalo Unchanya dah punya cewe tyus gimana donkKK?, ” Ucap Dinie memancing Sophy. “ Yaudah, mau diapain lagi. Dilupain ajah. Gak ada rotan akarpun jadi. Gak ada Uncha, Zafranpun jadi yah gak??, ” Rivi tersenyum. “ Hush, loe gimana sih!!! Orang lagi patah hati gini malah dibencandain, ” Niken mengelus rambut Sophy. “ Loe yakin, sama sekali gak ada rasa ma Zafran?, ” Ree memastikan. “ Sedikit. 1,90% doank!!!, ” Ucap Sophy sambil menyentuh ujung kuku.
“ Bego loe, itu namanya loe juga ada rasa sama Zafran. Walopun dikit, entar kalo udah lama pasti jadi banyak!!!, “ Ree berkata terlonjak. “ Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit!!! Itu peribahasanya…, ” Viena menimpali dengan ekspresi polosnya. “Pinterrrrrr!!! Tumben chayanKKK, gak loading lama!!! Bhahahahahaha…, ” Nisa merangkul Viena spontan.
Semuanya tertawa, Sophy juga sudah bisa tertawa lepas sekarang. “ So, loe maukan nyoba buat ningkatin rasa loe ma Zafran??, ” Rivi memastikan. Sophy terdiam.
“Kasih dia kesempatan. Loe juga gak usah sedih berlarut-larut. Mungkin Uncha bukan jodoh loe!!! Zafran jauh lebih bisa jagain loe. Selama ini diakan yang temenin loe, bukan Uncha., ” Ucap Niken menggebu. “ Iyah, gue setujuh banget!!!, ” Dinie menimpali. “ Jangan bilang gak, kalo loe belum nyoba!!!, ” Ree berkata cepat. “ Ok deh!!!:-), ” Sophy mengusap air mata dan mengacungkan jempolnya pasti. “ Naaaahh, gitu donkkKK chayankKKK!!!, ” Ucap Rivi sambil merangkul Sophy.
      
       “ Halloooooooo Viena chayaaaaaaankKKK, Happy Birthday yah!!!!, ” Suara keenam sahabat yang sangat dikenal Viena terdengar renyah dan kompak dibalik gagang telephon rumahnya. Viena tersenyum, senang bercampur terharu karena sahabat-sahabatnya tidak melupakan hari terpenting baginya itu. “ Makasih yah temen-temen.., ” Ucap Viena bergetar. Terharu menahan tangis. “ Cepetan berangkat sekolah yah, banyak hadiah neh buat loe!!!” Niken menyambar. “ Iyah, loe pasti seneng banget deh!!!, ” Nisa menimpali. “ Gak bakalan loe lupain pokoknya!!!!, ” Ree gak mau kalah. “ SurprizEEE bwanget pokoknya, rugi kalo gak cepetan kesekolah!!!, ”Dinie menyahut juga dibelakang. “ So sweet pokoknya, semanis cinta gue sama loe. Wakakakakkkk….” Sophy terdengar paling renyah. “ Udah, pokonya cepetan berangkat yah, kita tunggu kehadiran loe!!!” Rivi mengakhiri pembicaraan mereka ditelefon.
       Seperti biasa, tradisi anak GENESSIS, tiap yang lagi ultah pasti bakalan dikasih kado termanis semanis kecap dan zat pewarna lainya yang bakalan disiramin buat yang lagi Ultah, gak lupa juga ngerjain habis-habisan sepanjang hari orang yang lagi ultah itu, pokoknya bener kayak yang dibilang sama Ree tadi, gak bakalan terlupakan siksaanya, hehehehehe…
       Ternyata benar, sepanjang hari itu, Viena dapat siksaan yang bertubi-tubi dari anak-anak. Sampai-sampai pulangnya basah kuyup plus baunya bener-bener gak keruan bercampur aduk jadi satu. Tapi Ichal tetap setia dan menerima Viena apa adanya. Dalam keadaan Viena yang gak karu-karuan kayak gitu Ichal masih bersedia mengantarkan Tuan putrinya itu pulang. Pokoknya hari ini seru banget, dari pelajarn pertama, Viena udah dikerjain habis-habisan ma BuLilik wali kelas GENESSIS yang sangat perduli pada setiap even ulang tahun anak didiknya satu persatu. Dilanjut lagi seharian penuh Viena dicuekin mampus-mapusan ma anak-anak GENESSIS, dan yang terakhir waktu pulang sekolah disiram 7rupa  mata air  dengan berbagai pewarna dan aroma yang gak enak banget!!! Hemmm. Kebyang kan, giman kacaunya Viena hari itu. Hehehe… Resiko buat anak yang lagi ulang tahun. Gitu tuh, kalo anak GENESSIS. Gila-gilaan banget kalo ngerjain anak.
       Malam ini, Ichal memesan tempat buat merayakan hari ulang tahun Viena berdua saja. Setelah seharian penuh merayakan bareng temen-temenya. Dan mala mini malam yang tepat untuk bagi Viena untuk memberikan jawaban atas segala rasa yang telah diungkapkan Ichal beberapa bulan yang lalu padanya seperti janji Viena pada dirinya sendiri waktu itu. “ Happy Birthday yah Vien, ” Ucap Ichal tulus tanpa pamrih. “ Terima kasih Chal, ” Viena yang malam itu terlihat sangat anggun dan cantik tersenyum. Indah banget, bisik Ichal dalam hati. “ Sebelumnya, aku minta maaf sama kamu Chal., ” Viena memberanikan diri untuk mulai membuka pembicaraan. Ichal terdiam, dia memperhatikan setiap apa yang dikatakan Viena. “ Aku tau, selama ini aku udah salah ngebiarin kamu terus nunggu jawaban dari aku tanpa aku kasih kesempatan sedikitpun buat kamu tau apa yang ada dihatiku untuk hatimu. Dan aku rasa malam ini adalah saat yang tepat buat kamu tau semuanya, Chal. Aku ngerasa seneng banget bisa selalu kamu temenin, sejak saat itu hingga sekarang. Aku tau kamu tulus buat nglakuin itu semua, terlepas dari kamu sebenarnya sayang aku atau tidak, karena aku tau kamu emang orang yang baik. Bukan Cuma aku yang bilang, semua sahabatku juga mengatakan itu. Tapi aku mungkin bukan yang terbaik buat kamu Chal, karena aku gak bisa ngebales rasa kamu buat aku,
Terima kasih buat waktu yang kamu beri padaku selama ini, tapi sepanjang waktu yang kamu beri buat aku itu ternyata gak ngerubah apapun yang ada dalam hatiku untuk hatimu, dari dulu hingga sekarang, rasaku padamu tetap sama. Aku hanya bisa menyayangimu sekedar sebagai sahabat, gak bisa lebih dan aku janji gak akan aku kurangin sedikitpun buat kamu. Kamu bisa dapatkan yang jauh lebih baik dari aku. Aku percaya itu. Jujur aku nyaman ada dideket kamu, tapi balik lagi Chal, rasa nyaman itu gak lebih seperti apa yang aku rasakan ketika aku bareng dana ada dideket MARS 7 ataupun anak-anak GENESSIS lainya. Makasih banget buat sayang yang kamu beri untukku, dan makasih banget buat semua yang udah kamu beri buat aku. Waktu, perhatian, dan rasa sayang…! Aku percaya, hubungan kita kan jauh lebih indah tanpa cinta. Tapi cukup dengan persahabatan aja!!!, “ Viena berbicara panjang lebar dan akhirnya Ichalpun bisa mengerti dan mencoba ikhlas buat melepaskan pujaan hatinya yang telah memilih jalan lain. Setidaknya, Ichal lega karena dia sudah tidak lagi harus menyembunyikan rasanya untuk Viena. “ Gue tau, dan maaf kalo selama ini persaan gue ke loe jadi beban pikiran loe. LOe yang terbaik yang pernah gue kenal. Tapi gue hargai keputusan loe Vien. Makasih udah ngasih jawaban ini, dan gue pasti akan sangat bahagia ada dideket loe, meski tanpa cinta itu…So, izinin gue tetep dampingin loe. Sebagai sahabat!!!, ” Ichal mengenggam erat tangan Viena. Ichal tersenyum lega melihat Viena mengangguk tanda ‘ iya ’ atas permintaanya.
       Setelah semuanya selesai ternyata emank bener-bener lega rasanya, Vienapun bisa leluasa untuk berkarya lagi. Dan mungkin memang masih belum waktunya Viena merasakan indahnya jatuh cinta. Bahkan di sweet 17-nya. Viena masih enjoy dengan hobi dan lebih bahagia bersama sahabat-sahabatnya. To be continue...



[1] Dikejar-kejar
[2] Teman.

2 komentar: