TUGAS
KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA
(REVIEW)
BAB
I
“CULTURE
AND COMMUNICATION”
OLEH:
ZIYA IBRIZAH
09.05.3.1.1.00054
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
PRODI
ILMU KOMUNIKASI (BISNIS)
2011 / 2012
KOMUNIKASI DAN BUDAYA
Komunikasi
Antarbudaya:
Interaksi dalam
Perubahan Dunia
Komunikasi
Kata
atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
“communication”. Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa
Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata
communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu
usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia.
Ilmu
komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak
bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian
komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak
dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang
berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan
makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam
bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang
komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa
Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat
mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Salah satunya adalah
sebagai berikut:
Komunikasi
adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka
dan lain-lain. (Berelson dan Stainer, 1964)
Jadi definisi komunikasi secara
umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan
pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih
dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok
yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan.
Budaya
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Komunikasi sebagai Proses Budaya
Komunikasi
adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa terwujud
setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran
individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi
sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas
tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang
membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan.
Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan
(dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka
komunikasi, nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain,
komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas :
Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas :
1
Dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan
peralatan-peralatan tertentu. Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana
berbicara seperti mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran.
Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain (komunikasi non verbal)
untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran
komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakanlah peralatan komunikasi massa
seperti televisi, surat kabar, radio dan lain-lain.
2
Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia.
Komunikasi yang dilakukan lewat televisi misalnya membutuhkan orang yang digaji
untuk “mengurusi” televisi.
3
Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan
dari komunikasi, misalnya sistem hukum komunikasi. Sebab, komunikasi akan
efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma
masyarakat. Dalam bidang pers, dibutuhkan jaminan kepastian hukum agar terwujud
kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak serta merta dikembangkan di luar
norma masyarkat. Di sinilah perlunya sistem hukum komunikasi.
4
Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik
manakala menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain.
Wujud banyaknya bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa
bahasa sebagai isi atau wujud dari komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang
efektif, memakai bahasa apa, siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari
komunikasi sebagai proses budaya. Termasuk di sini juga ada manifestasi
komunikasi sebagai proses kesenian misalnya, di televisi ada seni gerak (drama,
sinetron, film) atau seni suara (menyanyi, dialog).
5
Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan
substansi yang tak lepas dari komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi
akan berlangsung menarik dan dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu
pengetahuan ini juga termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat.
Bukti bahwa masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan
yang dimiliki menunjukkan realitas tersebut.
Komunikasi
sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi antara budaya
dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam
proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses
seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks
keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di
dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur
yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah sistem.
Pentingnya komunikasi Lintas budaya
Antara
Komunikasi dan budaya, memiliki hubungan secara timbal balik yang saling
berpengaruh satu sama lain. Dimana dapat dipahami bahwa budaya merupakan sebuah
sistem makna yang dimiliki bersama (Geerzt, 1973), dimana hal tersebut akan
sangat berpengaruh terhadap cara manusia dalam berkomunikasi. Dan cara
bagaimana individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang
mereka miliki dari waktu ke waktu. Selain itu, budaya juga sangat penting dan
berpengaruh besar dalam komunikasi. Mengapa dapat dikatakan demikian, karena
pada dasarnya, sebuah proses komunikasi diperlukan adanya kesamaan topik dan
keselarasan persepsi tentang apa yang diinformasikan dari komunikator kepada
komunikan, agar informasi yang disampaikan komunikator dapat diterima dengan
baik oleh komunikan, Karena pada dasarnya, sedikit banyak komunikator hendaknya
mengerti latar belakang budaya komunikan. Dan adanya pemahaman antara budaya
yang satu dengan yang lainya, akan membantu banyak pada proses komunikasi
lintas budaya.
Perlu
disadari bahwa realita dalam beberapa
tahun terakhir praktisi dalam berbagai bidang kerjasama ilmiah, penelitian
akademik, bisnis, manajemen, pendidikan, kesehatan, budaya, politik, diplomasi,
pembangunan, dan lain-lain-telah menyadari betapa pentingnya komunikasi lintas
budaya untuk memperoleh
kemudahan dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan mereka sehari-hari.
Melalui
komunikasi lintas budaya, kita dapat mengenal adanya Media internasional, kemudahan dalam
menjangkau jarak sejauh apapun yang diinginkan dengan adanya fasilitas
transportasi baik darat, laut ataupun udara. Selain itu, kitapun dapat dengan
mudah menjangkau informasi melalui sebuah LCD yang dapat kita jumpai dimanapun
kita berada pada saat ini, sehingga itulah mengapa pada era ini disebut juga
sebagai era global village dimana luasnya dunia bagaikan sesempit desa, dimana
kita dapat mengakses segala informasi secara cepat dan sangat mudah.
Ada
pula yang mengatakan bahwa kita saat ini berada pada era globalisasi ekonomi,
dan itu memang benar adanya, karena antara satu Negara dengan Negara yang lain
dapat berinteraksi dan bekerja sama dalam menjalankan bisnis mereka
masing-masing. Dan dengan adanya komunikasi lintas budaya, kemudahan transaksi
yang ingin dilakukan oleh kedua belah pihak Negara menjadi sangatlah mudah. Dan
realita keberadaan kita pada era globalisasi saat ini menjadikan kita untuk
tidak lagi dapat berfungsi dalam
isolasi tetapi harus berinteraksi dengan seluruh dunia untuk tetap bisa
survive atau bertahan hidup.
Komunikasi
lintas budayapun tidak dapat kita tolak keberadaanya, karena komunikasi lintas
budaya tidak lagi dapat kita jadikan sebagai sebuah pilihan semata, namun lebih
dari itu, komunikasi lintas budaya merupakan suatu kebutuhan.
Pentingnya Komunikasi
Antar budaya
Komunikasi
antar budaya merupakan komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda.
Baik kebudayaan antar daerah atau dari dalam suatu Negara ataupun kebudayaan
antar Negara.
Komunikasi
antar budaya sangatlah penting untuk menghubungkan antara individu disuatu
daerah tertentu atau suatu Negara tertentu yang berbeda latar belakang budaya.
Karena perbedaan latar belakang budaya dapat memicu adanya kesalah pahaman
antar pribadi ketika mereka saling berkomunikasi, sebab seperti kita tahu bahwa
baik bahasa non verbal ataupun verbal suatu individu dalam suatu daerah
tertentu berbeda.
Sedangkan kita sendiri sebagai
makhluk social yang tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain, apa
jadinya apabila kita tidak bisa menyamakan pemahaman antar pribadi satu dengan
pribadi yang lain, dan lebih dari itu, setiap Negarapun pasti akan berinteraksi
dengan Negara yang lain maka dari itu terdapat adanya media massa dan situs
internet yang dapat menghubungkan antara Negara satu dengan Negara yang lain
untuk dapat mengetahui satu sama lain informasi yang sedang terjadi
dinegara-negara tertentu. maka dari itu sangatlah penting untuk kita
mempelajari komunikasi antar budaya agar kita mengetahui dan memahami bagaimana
cara kita berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang kebudayaan
dengan kita. Sehingga kita dapat berinteraksi secara efektif.
Kuantitas dan Kualitas hubungan
antar budaya
Hubungan
internasional
Perlu kita sadari bahwa kita tidak
dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain, maka dari itu perlu memahami
makna dari setiap interaksi, baik antar pribadi, antar kelompok dan antar bangsa.
Terdapat tiga perkembangan
internasioanl yang dapat mempengaruhi hubungan antar budaya, diantaranya yaitu:
a
Teknologi
dan sistem informasi baru
Kecanggihan
Teknologi pada saat ini memberikan kemudahan bagi individu-individu yang ingin
melakukan proses hubungan antar atau lintas budaya. Melalui Kecanggihan
teknologi pada era ini, kita dimudahkan untuk melakukan segala aktivitas dalam
menjalin hubungan antara pribadi satu dengan yang lain dalam konteks perbedaan
budaya dan daerah. Kecanggihan
teknologi memperkenalkan pada kita alat transportasi, yang dapat kita gunakan
untuk berkunjung pada suatu daerah tertentu menuju suatu daerah yang lain atau
suatu Negara tertentu menuju suatu Negara tertentu.
Contoh konkrit, pada zaman dahulu
orang Indonesia yang ingin naik haji ketanah suci Makkah hanya bisa dilakukan
dengan naik kapal yang membutuhkan waktu berbulan-bulan hanya untuk menempuh
perjalanan saja, namun saat ini orang-orang Indonesia yang ingin naik haji,
cukup ditempuh dengan hitungan jam.
kecanggihan
sistem komunikasipun tidak kalah penting dalam berperan untuk memfasilitasi interaksi budaya selama dekade terakhir. Kecanggihan
Sistem komunikasi seperti Komunikasi
satelit, peralatan transmisi televisi canggih, dan jaringan digital saat ini dapat memungkinkan orang di seluruh dunia untuk berbagi
informasi dan ide-ide pada waktu yang sama.
Hingga saat ini, dunia telah memiliki
1,2 miliar televisi dan 180 juta computer pribadi. Melalui televise atau media massa,
kita dapat terhubung dengan banyak orang diluar sana, kita bisa menerima
informasi sebanyak-banyaknya dari luar kita mengetahui budaya-budaya luar dan
sebagainya. Sedangkan Internet, dapat kita nikmati untuk menjelajah dunia
melalui World Wide Web.
b
Populasi Baru
Populasi
baru yang kian meningkat dan segala jenis permasalahan dunia menjadi salah satu
peran penting kita harus memahami komunikasi antar budaya, karena kita tidak
akan hidup dengan melihat saudara-saudara kita terbebani dengan segala
permasalahan dunia itu, seperti kekurangan pangan, adanya kerusuhan-kerusuhan
dan bencana alam.
Maka
melalui hubungan internasional ini, komunikasi antar budaya sangatlah
dibutuhkan guna membantu apa yang kurang dari daerah-daerah atau Negara-negara
lain yang berbeda kebudayaan dengan daerah atau Negara kita.
c
Arena Ekonomi Baru
Adanya
perluasan arena perekonomian daerah ataupun Negara memaksa kita untuk memahami
komunikasi antar budaya satu dengan yang lain, agar kita dapat menjalankan
bisnis dengan efektif. Apabila kita tidak memahami budaya antara Negara satu
dengan yang lain, maka kita akan menemukan banyak kesulitan dalam menjalankan
bisnis dengan orang asing dinegara lain.
Perusahaan multinasional sekarang berpartisipasi dalam
berbagai pengaturan bisnis internasional seperti usaha patungan, perjanjian
lisensi, proyek turnkey, subkontrak, dan kontrak manajemen.
Dimana semua jenis bisnis tersebut menuntut untuk satu sam lain dapat memahami
karakter budaya masing-masing.
Hubungan
Nasional atau lokal
Hubungan
Nasional yang dimaksud disini adalah hubungan yang dijalin oleh suatu warga
tertentu yang berdomisili dalam suatu Negara tertentu. Dalam pembahasan ini,
diambil contoh Negara Amerika Serikat. Dalam Negara ini terdapat banyak
penduduk dari luar Negara. Dimana penduduk asing tersebut memiliki beragam
kebudayaan.
Beragam
kebudayaan tersebut selalu mengikuti budaya Amerika serikat dan mengikuti
peraturan dari Negara Amerika tersebut, namun pada beberapa tahun terakhir
inio, penduduk non Amerika mulai untuk merubah pola pikir mereka dengan
menggunakan kebudayaan asalnya pada suatu waktu tertentu. Tidak semerta-merta
menggunakan budaya Amerik pada setiap kegiatan sehari-harinya, seperti cara
berpakaian, dan sebagainya.
Mendekati Komunikasi Antarbudaya
Isi
Komunikasi Antarbudaya
Setiap
orang pasti mengalami kejadian yang sama, pernah bertemu seseorang yang berbeda
latar belakang budayanya. Dan ketika kita sudah mengetahui akan perbedaan
tersebut namun kita tetap tidak perduli dan melanjutkan interaksi dengan orang
yang berbeda latar belakang budaya tersebut, maka disitu tidak terdapat
kesinkronisasian atau tidak terdapat benang merah yang dapat menjembatani
mereka dalam berinteraksi.
Seperti
misalnya, orang Indonesia berbicara dengan orang Inggris, namun orang Indonesia
tersebut tidak menggunakan bahasa inggris, maka orang inggris tidaka akan
mengerti apa yang dikatakan oleh orang Indonesia tersebut.
Lebih
dari sekedar bahasa, isi dari komunikasi antarbudaya sangat luas, namun tetap
satu intinya, yaitu adanya perbedaan budaya yang melatar belakangi keduanya. Namun, perbedaan bahasa, makanan, pakaian, waktu,
sikap, kebiasaan, cara atau pola bekerja, perilaku sosial, dan sejenisnya dapat menjadikan
hubungan nantara satu individu dengan individu yang lain dalam perbedaan
kebudayaan mejadi sedikit frustasi atau bahkan gagal menjalin hubungan antar
budaya apabila tidak terjadi kesama fahaman.
Seperti
yang telah dibahas sebelumnya, masalah yang paling urgent atau penting dalam hubungan antar budaya adalah bagaimana
kita bisa memahami cara berkomunikasi yang baik sehingga hubungan antara yang
satu dan yang lainya dapat berjalan efektif, karena hal yang terpenting dalam
suatu budaya adalah bagaimana cara seseorang dapat merespon dan peka terhadap
keberadaan kebudayaan asing atau kebudayaan lain selain kebudayaan yang sedang
melekat pada diri seseorang atau suatu Negara.
Hal
yang lebih penting lagi selain yang telah dipaparkan diatas adalah cara
individu dalam suatu penganut kebudayaan menilai budaya-budaya tertentu dan
bagaimana cara mereka memandang keadaan sekitar daripada apakah mereka makan dengan sumpit, tangan mereka,
atau peralatan logam.
Singkatnya, kadang individu yang
berbeda latar belakang budaya berpikir bahwa mereka prihatin dengan kesamaan yang menyatukan mereka serta perbedaan yang memisahkan mereka.
Sebuah
Filsafat Komunikasi Antarbudaya
Filsafat
komunikasi antar budaya, pada dasarnya adalah membahas tentang dua bagian
kelompok yang berbeda pendapat tentang anggapan mereka terhadap cara
berkomunikasi dalam komunikasi antar budaya.
Kelompok
pertama mengatakan bahwa ia mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain dari
kebudayaan luar dan berusaha untuk mengimbangi orang yang berbeda latar
belakang kebudayaan denganya tersebut. Sedangkan kelompok kedua tetap bersi
kukuh untuk tetap mempertahankan cara dia berkomunikasi dengan orang lain dari
latar belakang yang berbeda kebudayaan denganya menggunakan bahasa yang hanya
ia dan penganut kebudayaanya saja yang memahami.
Belajar Komunikasi Antarbudaya
Belajar
komunikasi antar budaya adalah belajar bagaimana cara kita untuk lebih
menghargai kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh orang lain, belajar untuk
mengetahui kebudayaan orang lain yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan
daerah atau Negara kita. Agar suatu saat ketika kitab dihadapkan pada posisi
untuk berinteraksi dengan orang lain yang berbeda latar belakang kebudayaanya
dengan kita, sedikit banyaknya kita dapat memahami apa yang dimaksud oleh orang
tersebut, dan kita dapat menentukan bagaimana seharusnya sikap kita dalam
menghadapi mereka.
Dengan
belajar komunikasi antar budaya, kita dapat mengetahui bahwa setiap kebudayaan
yang dimiliki oleh daerah atau Negara lain adalah sama-sama mengajarkan
kebaikan sesuai dengan apa yang dipercayai dan diyakini oleh mereka.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa asumsi dasarnya komunikasi
merupakan suatu proses budaya. Artinya, komunikasi yang ditujukan pada orang
atau kelompok lain, tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, saya
berkomunikasi dengan suku Aborigin Australia secara tidak langsung saya sedang
berkomunikasi berdasarkam kebudayaan tertentu milik saya untuk menjalin kerja
sama atau mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung
unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah
alat komunikasi. Dengan demikian komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.
Selain
itu, diperlukan adanya proses komunikasi lintas budaya yang telah dipahami.
Karena adanya komunikasi lintas budaya, menjadikan kehidupan kita diera
globalisasi ini mejadi semakin mudah. Coba bayangkan, apabila kita tidak
melakukan proses komunikasi lintas budaya, maka tidak akan terjalin keefektifan
komunikasi dalam era globalisasi ini, dimana kita dituntut untuk bertemu dan
harus bekerja sama dengan orang-orang yang berasal sari daerah dan kebudayaan
yang berbeda karena kita merupakan makhluk social yang tidak mungkin hidup
tanpa bantuan dari rang lain, begitupun antara suatu Negara dengan Negara yang
lain, tidak akan dapat berdiri tegak tanpa adanya kerjasama dan bantuan dari
Negara-negara lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar