Kamis, 03 Mei 2012

TUGAS KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA (REVIEW) BAB I “CULTURE AND COMMUNICATION”


TUGAS
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
(REVIEW)
BAB I
“CULTURE AND COMMUNICATION”

OLEH:

ZIYA IBRIZAH
09.05.3.1.1.00054





UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
PRODI ILMU KOMUNIKASI (BISNIS)
2011 / 2012

KOMUNIKASI DAN BUDAYA
Komunikasi Antarbudaya:
Interaksi dalam Perubahan Dunia

Komunikasi
            Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti “communication”. Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
            Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Salah satunya adalah sebagai berikut:
            Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Berelson dan Stainer, 1964)
Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Budaya
            Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
            Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Komunikasi sebagai Proses Budaya
            Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan (dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.

Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas :
1        Dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu. Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakanlah peralatan komunikasi massa seperti televisi, surat kabar, radio dan lain-lain.
2        Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan lewat televisi misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi” televisi.
3        Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem hukum komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers, dibutuhkan jaminan kepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak serta merta dikembangkan di luar norma masyarkat. Di sinilah perlunya sistem hukum komunikasi.
4        Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud dari komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya. Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian misalnya, di televisi ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara (menyanyi, dialog).
5        Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang dimiliki menunjukkan realitas tersebut.
            Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah sistem.
Pentingnya komunikasi Lintas budaya
            Antara Komunikasi dan budaya, memiliki hubungan secara timbal balik yang saling berpengaruh satu sama lain. Dimana dapat dipahami bahwa budaya merupakan sebuah sistem makna yang dimiliki bersama (Geerzt, 1973), dimana hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap cara manusia dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki dari waktu ke waktu. Selain itu, budaya juga sangat penting dan berpengaruh besar dalam komunikasi. Mengapa dapat dikatakan demikian, karena pada dasarnya, sebuah proses komunikasi diperlukan adanya kesamaan topik dan keselarasan persepsi tentang apa yang diinformasikan dari komunikator kepada komunikan, agar informasi yang disampaikan komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan, Karena pada dasarnya, sedikit banyak komunikator hendaknya mengerti latar belakang budaya komunikan. Dan adanya pemahaman antara budaya yang satu dengan yang lainya, akan membantu banyak pada proses komunikasi lintas budaya.
            Perlu disadari bahwa realita dalam beberapa tahun terakhir praktisi dalam berbagai bidang kerjasama ilmiah, penelitian akademik, bisnis, manajemen, pendidikan, kesehatan, budaya, politik, diplomasi, pembangunan, dan lain-lain-telah menyadari betapa pentingnya komunikasi lintas budaya untuk memperoleh kemudahan dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan mereka sehari-hari.
            Melalui komunikasi lintas budaya, kita dapat mengenal adanya Media internasional, kemudahan dalam menjangkau jarak sejauh apapun yang diinginkan dengan adanya fasilitas transportasi baik darat, laut ataupun udara. Selain itu, kitapun dapat dengan mudah menjangkau informasi melalui sebuah LCD yang dapat kita jumpai dimanapun kita berada pada saat ini, sehingga itulah mengapa pada era ini disebut juga sebagai era global village dimana luasnya dunia bagaikan sesempit desa, dimana kita dapat mengakses segala informasi secara cepat dan sangat mudah.
            Ada pula yang mengatakan bahwa kita saat ini berada pada era globalisasi ekonomi, dan itu memang benar adanya, karena antara satu Negara dengan Negara yang lain dapat berinteraksi dan bekerja sama dalam menjalankan bisnis mereka masing-masing. Dan dengan adanya komunikasi lintas budaya, kemudahan transaksi yang ingin dilakukan oleh kedua belah pihak Negara menjadi sangatlah mudah. Dan realita keberadaan kita pada era globalisasi saat ini menjadikan kita untuk tidak lagi dapat berfungsi dalam isolasi tetapi harus berinteraksi dengan seluruh dunia untuk tetap bisa survive atau bertahan hidup.
            Komunikasi lintas budayapun tidak dapat kita tolak keberadaanya, karena komunikasi lintas budaya tidak lagi dapat kita jadikan sebagai sebuah pilihan semata, namun lebih dari itu, komunikasi lintas budaya merupakan suatu kebutuhan.
Pentingnya Komunikasi Antar budaya
            Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda. Baik kebudayaan antar daerah atau dari dalam suatu Negara ataupun kebudayaan antar Negara.
            Komunikasi antar budaya sangatlah penting untuk menghubungkan antara individu disuatu daerah tertentu atau suatu Negara tertentu yang berbeda latar belakang budaya. Karena perbedaan latar belakang budaya dapat memicu adanya kesalah pahaman antar pribadi ketika mereka saling berkomunikasi, sebab seperti kita tahu bahwa baik bahasa non verbal ataupun verbal suatu individu dalam suatu daerah tertentu berbeda.
            Sedangkan kita sendiri sebagai makhluk social yang tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain, apa jadinya apabila kita tidak bisa menyamakan pemahaman antar pribadi satu dengan pribadi yang lain, dan lebih dari itu, setiap Negarapun pasti akan berinteraksi dengan Negara yang lain maka dari itu terdapat adanya media massa dan situs internet yang dapat menghubungkan antara Negara satu dengan Negara yang lain untuk dapat mengetahui satu sama lain informasi yang sedang terjadi dinegara-negara tertentu. maka dari itu sangatlah penting untuk kita mempelajari komunikasi antar budaya agar kita mengetahui dan memahami bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan kita. Sehingga kita dapat berinteraksi secara efektif.
           
Kuantitas dan Kualitas hubungan antar budaya
Hubungan internasional
           
            Perlu kita sadari bahwa kita tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain, maka dari itu perlu memahami makna dari setiap interaksi, baik antar pribadi, antar kelompok dan  antar bangsa.
            Terdapat tiga perkembangan internasioanl yang dapat mempengaruhi hubungan antar budaya, diantaranya yaitu:

a        Teknologi dan sistem informasi baru
            Kecanggihan Teknologi pada saat ini memberikan kemudahan bagi individu-individu yang ingin melakukan proses hubungan antar atau lintas budaya. Melalui Kecanggihan teknologi pada era ini, kita dimudahkan untuk melakukan segala aktivitas dalam menjalin hubungan antara pribadi satu dengan yang lain dalam konteks perbedaan budaya dan daerah.     Kecanggihan teknologi memperkenalkan pada kita alat transportasi, yang dapat kita gunakan untuk berkunjung pada suatu daerah tertentu menuju suatu daerah yang lain atau suatu Negara tertentu menuju suatu Negara tertentu.
Contoh konkrit, pada zaman dahulu orang Indonesia yang ingin naik haji ketanah suci Makkah hanya bisa dilakukan dengan naik kapal yang membutuhkan waktu berbulan-bulan hanya untuk menempuh perjalanan saja, namun saat ini orang-orang Indonesia yang ingin naik haji, cukup ditempuh dengan hitungan jam.
            kecanggihan sistem komunikasipun tidak kalah penting dalam berperan untuk memfasilitasi interaksi budaya selama dekade terakhir. Kecanggihan Sistem komunikasi seperti Komunikasi satelit, peralatan transmisi televisi canggih, dan jaringan digital saat ini dapat memungkinkan orang di seluruh dunia untuk berbagi informasi dan ide-ide pada waktu yang sama.
Hingga saat ini, dunia telah memiliki 1,2 miliar televisi dan 180 juta computer pribadi. Melalui televise atau media massa, kita dapat terhubung dengan banyak orang diluar sana, kita bisa menerima informasi sebanyak-banyaknya dari luar kita mengetahui budaya-budaya luar dan sebagainya. Sedangkan Internet, dapat kita nikmati untuk menjelajah dunia melalui  World Wide Web.

b        Populasi Baru
            Populasi baru yang kian meningkat dan segala jenis permasalahan dunia menjadi salah satu peran penting kita harus memahami komunikasi antar budaya, karena kita tidak akan hidup dengan melihat saudara-saudara kita terbebani dengan segala permasalahan dunia itu, seperti kekurangan pangan, adanya kerusuhan-kerusuhan dan bencana alam.
            Maka melalui hubungan internasional ini, komunikasi antar budaya sangatlah dibutuhkan guna membantu apa yang kurang dari daerah-daerah atau Negara-negara lain yang berbeda kebudayaan dengan daerah atau Negara kita.

c         Arena Ekonomi Baru
            Adanya perluasan arena perekonomian daerah ataupun Negara memaksa kita untuk memahami komunikasi antar budaya satu dengan yang lain, agar kita dapat menjalankan bisnis dengan efektif. Apabila kita tidak memahami budaya antara Negara satu dengan yang lain, maka kita akan menemukan banyak kesulitan dalam menjalankan bisnis dengan orang asing dinegara lain.
            Perusahaan multinasional sekarang berpartisipasi dalam berbagai pengaturan bisnis internasional seperti usaha patungan, perjanjian lisensi, proyek turnkey, subkontrak, dan kontrak manajemen. Dimana semua jenis bisnis tersebut menuntut untuk satu sam lain dapat memahami karakter budaya masing-masing.

Hubungan Nasional atau lokal
            Hubungan Nasional yang dimaksud disini adalah hubungan yang dijalin oleh suatu warga tertentu yang berdomisili dalam suatu Negara tertentu. Dalam pembahasan ini, diambil contoh Negara Amerika Serikat. Dalam Negara ini terdapat banyak penduduk dari luar Negara. Dimana penduduk asing tersebut memiliki beragam kebudayaan.
            Beragam kebudayaan tersebut selalu mengikuti budaya Amerika serikat dan mengikuti peraturan dari Negara Amerika tersebut, namun pada beberapa tahun terakhir inio, penduduk non Amerika mulai untuk merubah pola pikir mereka dengan menggunakan kebudayaan asalnya pada suatu waktu tertentu. Tidak semerta-merta menggunakan budaya Amerik pada setiap kegiatan sehari-harinya, seperti cara berpakaian, dan sebagainya.

Mendekati Komunikasi Antarbudaya

Isi Komunikasi Antarbudaya
            Setiap orang pasti mengalami kejadian yang sama, pernah bertemu seseorang yang berbeda latar belakang budayanya. Dan ketika kita sudah mengetahui akan perbedaan tersebut namun kita tetap tidak perduli dan melanjutkan interaksi dengan orang yang berbeda latar belakang budaya tersebut, maka disitu tidak terdapat kesinkronisasian atau tidak terdapat benang merah yang dapat menjembatani mereka dalam berinteraksi.
            Seperti misalnya, orang Indonesia berbicara dengan orang Inggris, namun orang Indonesia tersebut tidak menggunakan bahasa inggris, maka orang inggris tidaka akan mengerti apa yang dikatakan oleh orang Indonesia tersebut.
            Lebih dari sekedar bahasa, isi dari komunikasi antarbudaya sangat luas, namun tetap satu intinya, yaitu adanya perbedaan budaya yang melatar belakangi keduanya. Namun, perbedaan bahasa, makanan, pakaian, waktu, sikap, kebiasaan, cara atau pola bekerja, perilaku sosial, dan sejenisnya dapat menjadikan hubungan nantara satu individu dengan individu yang lain dalam perbedaan kebudayaan mejadi sedikit frustasi atau bahkan gagal menjalin hubungan antar budaya apabila tidak terjadi kesama fahaman.
            Seperti yang telah dibahas sebelumnya, masalah yang paling urgent atau penting dalam hubungan antar budaya adalah bagaimana kita bisa memahami cara berkomunikasi yang baik sehingga hubungan antara yang satu dan yang lainya dapat berjalan efektif, karena hal yang terpenting dalam suatu budaya adalah bagaimana cara seseorang dapat merespon dan peka terhadap keberadaan kebudayaan asing atau kebudayaan lain selain kebudayaan yang sedang melekat pada diri seseorang atau suatu Negara.
            Hal yang lebih penting lagi selain yang telah dipaparkan diatas adalah cara individu dalam suatu penganut kebudayaan menilai budaya-budaya tertentu dan bagaimana cara mereka memandang keadaan sekitar daripada apakah mereka makan dengan sumpit, tangan mereka, atau peralatan logam.
            Singkatnya, kadang individu yang berbeda latar belakang budaya berpikir bahwa  mereka prihatin dengan kesamaan yang menyatukan mereka serta perbedaan yang memisahkan mereka.

Sebuah Filsafat Komunikasi Antarbudaya
            Filsafat komunikasi antar budaya, pada dasarnya adalah membahas tentang dua bagian kelompok yang berbeda pendapat tentang anggapan mereka terhadap cara berkomunikasi dalam komunikasi antar budaya.
            Kelompok pertama mengatakan bahwa ia mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain dari kebudayaan luar dan berusaha untuk mengimbangi orang yang berbeda latar belakang kebudayaan denganya tersebut. Sedangkan kelompok kedua tetap bersi kukuh untuk tetap mempertahankan cara dia berkomunikasi dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda kebudayaan denganya menggunakan bahasa yang hanya ia dan penganut kebudayaanya saja yang memahami.

Belajar Komunikasi Antarbudaya
            Belajar komunikasi antar budaya adalah belajar bagaimana cara kita untuk lebih menghargai kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh orang lain, belajar untuk mengetahui kebudayaan orang lain yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan daerah atau Negara kita. Agar suatu saat ketika kitab dihadapkan pada posisi untuk berinteraksi dengan orang lain yang berbeda latar belakang kebudayaanya dengan kita, sedikit banyaknya kita dapat memahami apa yang dimaksud oleh orang tersebut, dan kita dapat menentukan bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi mereka.
            Dengan belajar komunikasi antar budaya, kita dapat mengetahui bahwa setiap kebudayaan yang dimiliki oleh daerah atau Negara lain adalah sama-sama mengajarkan kebaikan sesuai dengan apa yang dipercayai dan diyakini oleh mereka.
Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa asumsi dasarnya komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya, komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok lain, tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, saya berkomunikasi dengan suku Aborigin Australia secara tidak langsung saya sedang berkomunikasi berdasarkam kebudayaan tertentu milik saya untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.
            Selain itu, diperlukan adanya proses komunikasi lintas budaya yang telah dipahami. Karena adanya komunikasi lintas budaya, menjadikan kehidupan kita diera globalisasi ini mejadi semakin mudah. Coba bayangkan, apabila kita tidak melakukan proses komunikasi lintas budaya, maka tidak akan terjalin keefektifan komunikasi dalam era globalisasi ini, dimana kita dituntut untuk bertemu dan harus bekerja sama dengan orang-orang yang berasal sari daerah dan kebudayaan yang berbeda karena kita merupakan makhluk social yang tidak mungkin hidup tanpa bantuan dari rang lain, begitupun antara suatu Negara dengan Negara yang lain, tidak akan dapat berdiri tegak tanpa adanya kerjasama dan bantuan dari Negara-negara lainya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar