UJIAN
AKHIR SEMESTER GASAL
DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL
TAKE
HOME EXAM
NAMA: ZIYA IBRIZAH
NRP : 090531100054
KOMUNIKASI (BISNIS)
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
NO.
1
Dalam mendesain didasari oleh pertimbangan atau pemikiran
yang matang karena menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi,
lingkungan dan politik, artinya desain harus mencakup permasalahan yang aktual
atau sedang dihadapi serta pemikiran atau dasar mengapa desain itu dibuat dan
bagaimana proses desain itu dibuat. Sebuah desain merupakan perumusan dari
proses pemikiran, perwujudan, dan suatu konsep kreatifitas dengan tujuan
menyampaikan berita berupa pesan – pesan verbal dan nonverbal dalam pemanfaatannya
agar menarik perhatian, mudah dimengerti dan mengesankan bagi penerima pesan.
Berikut adalah
contoh alur pola berpikir desain komunikasi visual secara kreatif menyajikan
maksud dari suatu desain iklan melalui gambar yang dapat dituangkan dalam
sebuah bagan:
Skema 1
(Astrid S
Susanto,1989:265)
Penjelasan:
Permasalahan
komunikasi melalui media gambar yang digunakan dalam iklan senantiasa
dihadapkan pada efek atau pengaruh sudut tampilan gambar yang ditujukan kepada
khalayak sasaran. Pemanfaatan gambar dalam iklan dimaksudkan agar berdaya guna
untuk mencapai sesuai dengan kehendak pengiklan sebagai komunikator terhadap
iklan sasarannya sehingga penampilan gambar yang akan dimuat dalam gambar
sebaiknya memang yang sudah dikenal atau melalui stimulasi lainnya dengan
pendekatan tema yang sesuai dengan tema yang akan dikemukakan.
Sementara
pemanfaatan gambar yang ditampilkan dalam iklan dengan anggapan untuk
menggabung ketiga fungsi yaitu : Pertama, merangsang atau menimbulkan perhatian
agar khalayak melihat dan memperhatikan iklan dan menjelaskan suatu pesan
secara visual agar lebih nyata sesuai dengan objek yang sesungguhntya. Kedua,
secara visual dapat menumbuhkan stimuli agar publik tertarik dan loyal atau
ingin tahu lebih jauh tentang isi pesan yang terkandung dalam iklan. Ketiga,
melengkapi penjelasan pesan tertulis dan menciptakan suasana yang khas agar
berkesan serta mempertinggi dramatisasi pesan dan mempermudah pengingatan
terhadap produk.
CONTOH:
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA
INFORMASI BAHAYA NARKOBA
Konsep merupakan kerangka atau
menterjemahkan ide kedalam bentuk karya. Tanpa konsep, sebuah karya tidak akan
mempunyai arti. Konsep merupakan dasar atau landasan dalam membuat desain, yang
mudah dikomunikasikan atau disebarluaskan sehingga dapat dinikmati oleh orang
banyak dengan memperhatikan konsep desain sehingga nantinya tidak bertolak
belakang dari tujuan desain itu sendiri.
Agar desain yang
nantinya akan ditampilkan memiliki kesan kreataif dan inofatif yang tentu saja
tidak bertolak belakang dari criteria desain yang baik, dan tentunya mampu
untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran sesuai tujuan maka dibutuhkan
suatu konsep dasar desain. Jadi, konsep yang digunakan dalam mendesain media
komunikasi visual ini adalah “simplicity” (kesederhanaan).
Dalam arti kata simplicity diartikan yaitu penyampaian pesan
yang tidak terlalu rumit, singkat, padat dan jelas. (Poerwadarminta, 2000:888).
Konsep ini menampilkan gaya sederhana tetapi mampu menarik perhatian. Dalam
tampilan visualnya hal yang lebih diutamakan adalah ilustrasi dari media-media
yang didesain. Disini menggunakan ilustrasi sederhana yang mampu menyampaikan
pesan tertentu yang tentu saja berkaitan dengan permasalahan yang diangkat.
Ilustrasi menggunakan teknik gambar tangan manual yang diolah kembali
menggunakan bantuan komputer.
Dalam penyajiannya,
ilustrasi digunakan sebagai pusat perhatian dengan latar belakang sederhana
yang mengunakan warna merah, kuning dan hitam. Beberapa ilustrasi menggunakan
berbagai warna yang memberikan kesan solidaritas. Membentuk suatu komposisi
yang baik dan tetap sederhana sesuai konsep, ruang-ruang kosong pada latar
belakang akan diberikan effect warna yang tidak terlalu
mencolok dan disertakan teks sebagai penjelas pesan.
Skema
Pola Pikir
Konsep
pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran dalam mendesain suatu
media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan
yang disampaikan tepat sesuai sasaran, adapun pola pikir dalam mendesain
sebagai berikut :
Gambar
1. Bagan skema pola pikir.
Berdasarkan
bagan diatas, dalam hal ini manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dan
pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan
dalam hidupnya, dan itu semua juga termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk
menjelaskan atau menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai usaha untuk
mempromosikan jasa / produk (yang dalam khasus yang diangkat penulis bertema
sosial / layanan masyarakat). Berkaitan dengan penyampaian pesan
ada tiga unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer, dan komunikan, namun
untuk menyampaikan pesan melalui media komunikasi visual tidak lain harus
memiliki dasar aturan dan perundang-undangan dan batasan-batasan yang tepat,
karena dasar dari aturan ini adalah norma-norma yang ada di dalam masyarakat,
sedangkan batasan yang dimaksud adalah kriteria - kriteria suatu desain yang
baik, agar desain tersebut bisa cepat bersosialisasi kepada masyarakat.
Disini komunikator
harus benar – benar mengerti akan permasalahan manusia mengenai kurangnya
informasi bahaya narkoba, maka komunikator setidaknya harus memberikan
informasi atau penjelasan secara rinci dan jelas terhadap seorang desainer
tentang keperluan informasi dan data-data yang lengkap, dimana nanti dari
data dan informasi tersebut akan dijadikan acuan dalam mendesain suatu desain
yang nantinya diwujudkan kemudian akan dilihat atau disimak oleh
komunikan yang singkatnya media yang akan diwujudkan akan ditujukan langsung
terhadap si penerima pesan (komunikan), dan media yang akan dibuat oleh
desainer untuk di tujukan kepada komunikan antara lain; poster, iklan surat
kabar, stiker, brosur, flyer, stand banner, billboard, pin, T-shirt, dan katalog.
Skema Proses
Desain
Proses
terhadap suatu desain yang akan dibuat, diperlukan pula konsep pola desain.
Dimana nanti dari skema pola Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana
Informasi bahaya narkoba di Gresik ini akan digunakan untuk mendukung pemecahan
masalah secara lebih terperinci.
Untuk itu diperlukan
pula data teori dan lapangan yang kemudian akan dilakukan suatu analisis
berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan dan dipastikan untuk
menghasilkan suatu sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian akan
dilanjutkan dengan proses desain awal berupa gambar kasar atau sketsa yang
untuk selanjutnya akan dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Adapun
skema proses desain adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Bagan skema proses desain.
Tema
yang diambil adalah Bahaya narkoba di Gresik, dengan permasalahan kurangnya
media yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam membuat media
yang digunakan untuk menginformasikan bahaya Narkoba dalam mensosialisasikannya
terhadap masyarakat di Gresik. Maka untuk bisa memecahkan masalah tersebut
diperlukan data-data (data hasil survey) yang ada di lapangan untuk
menjadi latar belakang permasalahan, karena dari latar belakang masalah
dapat digali suatu pemecahan masalah yang didasari dari latar belakang itu
sendiri.
Setelah
pengumpulan data-data faktual dan aktual atau realita dilapangan telah
diperoleh, maka akan dilanjutkan ke analisa data yang berguna untuk mengetahui
kemampuan dan kelemahan masing-masing media yang sudah ada pada Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur, hal ini beguna untuk memudahkan pencipta untuk menentukan
media yang akan didesain.
Setelah semua
data di analisa maka akan didapatkan sebuah sintesa atau sebuah kesimpulan yang
didasari dari masing-masing media yang sudah ada sehingga saat mendesain media
nanti pencipta tidak akan menghilangkan cirri khas dari desain awal yang sudah
ada dilapangan, sintesa berguna agar desain yang penulis buat tidak menyimpang
jauh dari tema atau konsep.
Setelah sintesa
didapatkan maka penulis dapat menetapkan media (penambahan media) yang akan
dibuat, antara lain; poster, iklan surat kabar, stiker, brosur, flyer, stand
banner, billboard, pin, T-shirt, dan katalog, yang setelah ditetapkan ini akan
masuk ke pra desain dimana penulis akan membuat perancangan awal berupa
sketsa/dummy (desain awal) dan beberapa alternatif desain untuk diulas kembali
yang kemudian diseleksi dari yang terbaik dari yang terbaik yang nantinya bisa
dikatakan sebagai desain terpilih, desain terpilih inilah yang nantinya akan di
publikasikan.
Setelah desain yang
terpilih untuk dipublikasikan ditetapkan, sebelumnya akan melewati proses
perwujudan yang bisa dikatakan akan melalui proses percetakan dimana di proses
percetakan ini masing-masing media yang terpilih akan diwujudkan dari yang
pertama kali berwujud data di komputer menjadi wujud nyata yang dapat dilihat
dan disentuh.
Setelah proses ini
selesai maka pencipta akan mendapatkan wujud-wujud media yang berfariasi sesuai
dengan yang pencipta desain pada media sebelumnya pada proses pra desain. Saat
semua media ini diwujudkan maka proses distribusi bisa dilakukan, proses
distribusi ini tidak lain adalah suatu proses penyebaran media-media komunikasi
visual kemasyarakat yang masing-masing media tersebut yang sebelumnya telah
ditentukan lokasi penempatannya.
NO. 2
Desain
komunikasi visual merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari tiga unsur yang
saling berkaitan, diantaranya adalah:
·
desain,
artinya merencanakan atau merancang.
·
komunikasi,
menyampaikan suatu pesan dari penyampai pesan kepada penerima pesan melalui
media dengan maksud tertentu.
·
Visual itu sendiri, sesuatu
yang dapat di respon dan dilihat oleh indra mata.
jadi
dapat di simpulkan bahwa DKV merupakan seni penyampaian pesan secara visual
melalui media berupa desain, sehingga isi dari tujuannya tersampaikan.
Ruang
lingkup DKV pun tidak hanya pada periklanan saja, namun berupa animasi, desain
logo, multimedia, desain promosi, desain grafis media, cergam, typografi,
fotografi, dan termasuk pula ilustrasi. Jadi kata desain memilki pengertian yang luas, tetapi keseluruhan
pengertiannya mengacu kepada suatu upaya untuk mengorganisasikan unsur – unsur
visual dalam rangka penciptaan sesuatu berupa produk, karya seni atau desain
komunikasi visual, diproduksi dan ditujukan kepada khalayak sasaran .
Desain komunikasi visual merupakan
ungkapan gagasan atau ide dan pesan dari perancang kepada khalayak yang dituju
melalui simbol – simbol berwujud gambar, warna, aksara tulisan dan unsur – unsur
lainnya Desain akan komunikatif dan
berkesan bila dalam penyajiannya memilki kekhasan atau keunikan tersendiri
sehingga dapat tampil istimewa mudah dibedakan dengan yang lainnya. Semakin
baik dan lengkap memahami khalayak sasaran, semakin memudahkan penciptaan
bahasa rupa diwujudkan dalam bentuk iklan mudah dimengerti dan jelas yang dimaksud bagi khalayaknya.
Berkaitan dengan bahasa rupa, menurut A.D. Pirous ( 1983 : 34 ) dalam artikel “ Berpesan lewat mata “, komunikasi
visual pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Bagi seorang desainer komunikasi
visual, tugas pokoknya adalah membawakan pesan dari seseorang atau lembaga atau
kelompok masyarakat tertentu kepada yang lain. Sebagai bahasa, maka efektifitas
penyampaian pesan menjadi pemikiran utama bagi seorang pendesain komunikasi
visual.
NO.
3
Pedoman Komunikasi yang fokus tentang:
·
Tetapkan
Pesan Tunggal: Pesan yang
terkandung dalam gambar ( informasi ) merupakan upaya untuk menyampaikan dan
meyakinkan khalayak bahwa informasi yang disampaikan sesuai dengan isi cerita
yang diperlukan sehingga dapat dikatakan bahwa :
a. Gambar sebagai penghubung atau mewakili
sesuatu yang selayaknya ditampilkan ( identitas ), berfungsi menjelaskan objek
utama atau adegan yang penting dari isi tema atau cerita, dan ungkapan suatu
gagassan, serta memperindah perwajahan diantara unsur – unsur visual lainnya.
b. Apa yang diinformasikan, sesuatu yang
menjanjikan dan diekspos melalui gambar ( persuasif ) pada iklan yang
mengandung maksud untuk mempengaruhi, membujuk dengan tampilan visual yang
menjanjikan, menstimuli khalayak yang penuh muatan sentuhan emosional. Dengan
demikian efek gambar digunakan sebagai penguat tema atau berita yang
disampaikan untuk mempengartuhi khalayak sasaran. Perkembangan lebih lanjut
terlihat penggunaan gambar dengan teknik gambar tangan atau teknik fotografi
sangat dominan penggunaannya dalam media massa.
c. Gambar yang demikian dapat menggugah emosi,
mengajak pengamatnya terlibat dalam suasana yang diungkapkan gambar tersebut.
Dalam suasana demikian khalayak diarahkan kepada hal – hal yang dapat
menimbulkan keyakinan bahwa apa yang dikemukakan pada iklan sesuai dengan
pendapat dari diri mereka.
·
Meyakinkan
Audiensi: Dalam dunia desain komunikasi visual, desain dengan tujuan untuk
menyampaikan pesan melalui unsur verbal dan unsur visual sebagai representasi
dari isi ( tema, berita ) dari naskah. Tampilan wujud keseluruhan desain, unsur
– unsur visual diolah dan dikontruksikan dengan tepat
untuk menciptakan komposisi yang menarik dan seimbang dalam menyampaikan
informasi, melalui susunan yang informatif dan keteraturan mengajak publik
tertarik, dan menanggapi isi pesan yang terkandung didalam suatu produk desain.
Sehingga hal ini dapat membuat yakin audiense yang menjadi khalayak sasaran
Desain Komunikasi Visual.
·
Karakter, sifat Kejiwaan, watak: Salah satu unsur komunikasi
visual yaitu gambar yang telah dibahas sebelumnya, namun masih ada unsur – unsur komunikasi visual
lannya untuk mendukung keutuhan kehadiran suatu produk desain yang akan
dibahas dalam perancangan produk desain selanjutnya. Desain komunikasi visual
berhadapan dengan sejumlah teknik, alat dan bahan, selain itu juga mengenal dan
memahami unsur – unsur visual dalam desain
komunikasi visual salah satunya adalah keterampilan dan ketangkasan dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan tujuan pemberian informasi berupa
bahasa verbal dan visual.
Untuk itu yang harus dipahami betul mengenai seluk beluk pesan yang ingin
disampaikan, akan tetapi dalam hal ini juga harus memiliki kemampuan menafsir,
kecenderungan dan kondisi baik fisik maupun jiwa yang dapat berupa karakter,
sifat kejiwaan, dan watak dari manusia yang akan menjadi kelompok masyarakat
sebagai khalayak sasaran. Di lain pihak gaya bahasa yang diwujudkan dalam kata
- kata atau kalimat serasi dengan pesan yang dibawakan sesuai dengan tema.
Kemasan iklan ini akan disosialisasikan kepada masyarakat, oleh karena itu
melalui visualisasi yang jelas, mudah dimengerti dan mengesankan bagi khalayak
sasaran merupakan tujuan keberhasilan suatu desain produk. Desain merupakan perumusan dari
proses pemikiran dan konsep kreatif. Semakin lengkap pengetahuan, keterampilan
dan pemahaman karakter khalayak memudahkan proses penciptaan desain komunikasi
visual sehingga tujuan pemberian informasi berupa verbal dan visual mudah
dipahami dan dimengerti dalam kerja grafis yang telah berkembang menjadi desain
komunikasi visual.
·
Muatan Moral: Ungkapan desain komunikasi visual
yang baik lebih bernilai apabila didukung dengan teknik yang baik dan ditunjang
pengetahuan dan keterampilan dalam mewujudkannya dalam segi penyampaian
pengaplikasian suatu desain terhadap suatu karya bukan hanya semata-mata
mengaplikasika saja namun haruslah dilihat apakah suatu penyampaian makna yang
diungkapkan melalui produk desain dapat diterima oleh masyarakat atau tidak
berkaitan dengan moral yang berlaku pada masyarakat. Sementara pemanfaatan daya
guna gambar untuk mendukung komunikasi desain produk menunjukkan potensi
istimewa sebagai bahasa visual yang lebih permanen, mengingat bahasa visual
mempunyai kesempatan untuk lebih cepat dan lebih langsung atau lebih mudah
dimengerti dari pada bahasa lisan. Pengertian diatas mengandung pengertian
bagian dari elemen atau unsur – unsur visual yang harus
diketahui dan dikembangkan disesuaikan dengan ide dasainnya serta mengungkapkan
satuan unsur – unsur visual yang ditata dan
diorganisasikan ke dalam bentuk wujud penampilan pada produk desain. Dalam hal
ini berkaitan dengan penciptaan desain produk, dimana setiap unsur – unsur verbal maupun non verbal dalam produk mempunyai
fungsi yang berkaitan dengan unsur – unsur lainnya. Untuk membentuk
pesan yang terkandung dalam berita yang disebarluaskan kepada masyarakat
melalui media desain komunikasi visual.
·
Ethics: Dalam kaitan meningkatkan daya tarik iklan ,
pendekatan pesan iklannya dapat dilakukan dengan cara menampilkan daya tarik
negatif maupun positif yang disesuaikan dengan Norma-norma dan etika yang
berlaku pada kehidupan masyarakat, khususnya khalayak sasaran. Daya tarik
negatif menekankan pada segi keburukan dan suatu peristiwa, kegagahan dalam
menentukan kebijakan maupun hal – hal yang hasilnya bersifat
negatif lainnya. Misalnya bila melakukan pelanggaran atau tidak peduli
sehubungan denga adanya peringatan mengenai hal – hal tertentu dalam kehidupan yang bisa berakibat buruk dalam kehidupan.
Menunjukkan akibat buruk mengingatkan atau menghimbau agar hal tersebut tidak
sampai terjadi kembali. Hal ini merupakan hal yang dapat ditinjau kembali
sebelum kita melakukan pengaplikasian suatu karya desain komunikasi visual.
Pertimbangan ini merupakan pertimbangan baik-buruk suatu desain yang nantinya
akan diaplikasikan terhadap produk atau karya dari desain tersebut.
·
Politik: Membuat
desain dengan pengaplikasian melalui gambar dengan teknik tangan akan dapat
mempermudah audience membaca apa yang dimaksud oleh seorang desain komunikasi
visual. Contohnya melalui teknik gambar tangan, dapat dihasilkan suatu karya
karikatur, dimana hampir banyak orang menggunakan media komunikasi desain
visual karikatur ini sebagai bahan pembahasan Politik dalam desain mereka.
Menggambar dengan menggunakan teknik tangan lebih mengandalkan keterampilan
tangan yang dibantu peralatan dan bahan – bahan lainnya seperti : pensil,
kuas, pensil warna, air brush, cat air, cat poster dan lainnya. Dengan
menggambar secara alami merupakan satu metode untuk mendapatkan gambar yang
ekspresif dan dapat mencerminkan karakteristik penciptanya. Menggunakan teknik tangan
menghasilkan gambar yang memiliki nilai ekspresif dan sugestif, dimaksud dalam
mendeformasi bentuk permanen diluar jangkauan penglihatan dan pemikiran yang
realistis ( imajinatif ) seperti manusia terbang, ular naga, setan, peri,
manusia berkepala binatang, manusia robot dan sebagainya. Gambar dengan teknik
tangan bisa berbentuk karikatur. Jenis karikatur ini merupakan salah satu media
ungkap atau cara komunikasi yang efektif karena mempunyai pesan bersifat humor,
persuasif dan kritik. Penglihatan gambar berupa karikatur bersifat humor atau
satir digunakan untuk mengungkapkan cerita fiktif atau masalah aktual,
diungkapkan melalui gambar kartun misalnya gambar kartun itik, contohnya
seorang pejabat wajahnya dgambarkan dan dikombinasikan dengan bentuk badan yang
cebol sedang bertinju dengan sesama pejabat atau tema – tema lainnya.
Sifat gambar
kartun, selain mengundang maksud lucu menghibur, menyindir bahkan dimanfaatkan
untuk mengkritik. Singkatnya keseluruhan teknik gambar kartun dimaksudkan dapat
memberikan stimuli – stimuli tertentu dan memberi
kebebasan khalayak dalam menterjemahkan apa yang dilihatnya sesuai dengan
persepsi dari masing – masing khalayak.
·
Lifestyle: Dalam membuat desain komunikasi visual yang
berhubungan dengan Lifestyle, kita dapat membuat desain dengan menggunakan
teknik fotografi dalam pengaplikasian suatu desain tersebut, karena dengan
menggunakan teknik fotografi dapat menggambarkan secara jelas, realistis dan
termasuk pula life style masyarakat khususnya khalayak sasaran sesuai dengan
objek sesungguhnya dan akurat mengenai objek yang akan ditampilkan.
·
Sistem
Kepercayaan: Selain
digunakan dalam membuat desain komunikasi visual yang berlatar belakang tema
Life stryle, desain komunikasi visual yang diaplikasikan dengan menggunakan
teknik fotografipun dapat digunakan dalam pembuatan desain komunikasi
visual yang bertema sistem kepercayaan,
karena melalui visualisasi gambar 2D yang dihasilkan oleh fotografi khalayak
akan dapat mudah memahami dan cepat menangkap apa yang dimaksud oleh suatu
produk bentuk aplikasi dari desain komunikasi visual.
·
Penampilan:
Dalam membuat
desain komunikasi visual, jelas kita harus memperhatikan penampilan dari suatu
produk sebagai bentuk pengaplikasian terhadap suatu desain. Kita dapat
menjadikan penampilan produk kita sangat menarik dengan pengaplikasian gradasi
warna yanag sesuai dengan tema yang kita angkat dalam suatu desain komunikasi
visual. Sebab, warna merupakan bentuk komunikasi non verbal dan salah satu
unsur terpenting dalam suatu desain komunikasi visual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar