Kamis, 03 Mei 2012

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL TAKE HOME EXAM



UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
TAKE HOME EXAM


NAMA: ZIYA IBRIZAH
NRP : 090531100054
KOMUNIKASI (BISNIS)


ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA


NO. 1
Dalam mendesain didasari oleh pertimbangan atau pemikiran yang matang karena menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan politik, artinya desain harus mencakup permasalahan yang aktual atau sedang dihadapi serta pemikiran atau dasar mengapa desain itu dibuat dan bagaimana proses desain itu dibuat. Sebuah desain merupakan perumusan dari proses pemikiran, perwujudan, dan suatu konsep kreatifitas dengan tujuan menyampaikan berita berupa pesan – pesan verbal dan nonverbal dalam pemanfaatannya agar menarik perhatian, mudah dimengerti dan mengesankan bagi penerima pesan.
                  Berikut adalah contoh alur pola berpikir desain komunikasi visual secara kreatif menyajikan maksud dari suatu desain iklan melalui gambar yang dapat dituangkan dalam sebuah bagan:

Skema 1
(Astrid S Susanto,1989:265)

            Penjelasan:
            Permasalahan komunikasi melalui media gambar yang digunakan dalam iklan senantiasa dihadapkan pada efek atau pengaruh sudut tampilan gambar yang ditujukan kepada khalayak sasaran. Pemanfaatan gambar dalam iklan dimaksudkan agar berdaya guna untuk mencapai sesuai dengan kehendak pengiklan sebagai komunikator terhadap iklan sasarannya sehingga penampilan gambar yang akan dimuat dalam gambar sebaiknya memang yang sudah dikenal atau melalui stimulasi lainnya dengan pendekatan tema yang sesuai dengan tema yang akan dikemukakan.
            Sementara pemanfaatan gambar yang ditampilkan dalam iklan dengan anggapan untuk menggabung ketiga fungsi yaitu : Pertama, merangsang atau menimbulkan perhatian agar khalayak melihat dan memperhatikan iklan dan menjelaskan suatu pesan secara visual agar lebih nyata sesuai dengan objek yang sesungguhntya. Kedua, secara visual dapat menumbuhkan stimuli agar publik tertarik dan loyal atau ingin tahu lebih jauh tentang isi pesan yang terkandung dalam iklan. Ketiga, melengkapi penjelasan pesan tertulis dan menciptakan suasana yang khas agar berkesan serta mempertinggi dramatisasi pesan dan mempermudah pengingatan terhadap produk.
CONTOH:
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA INFORMASI BAHAYA NARKOBA
Konsep merupakan kerangka atau menterjemahkan ide kedalam bentuk karya. Tanpa konsep, sebuah karya tidak akan mempunyai arti. Konsep merupakan dasar atau landasan dalam membuat desain, yang mudah dikomunikasikan atau disebarluaskan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak dengan memperhatikan konsep desain sehingga nantinya tidak bertolak belakang dari tujuan desain itu sendiri.
Agar desain yang nantinya akan ditampilkan memiliki kesan kreataif dan inofatif yang tentu saja tidak bertolak belakang dari criteria desain yang baik, dan tentunya mampu untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran sesuai tujuan maka dibutuhkan suatu konsep dasar desain. Jadi, konsep yang digunakan dalam mendesain media komunikasi visual ini adalah “simplicity” (kesederhanaan). Dalam arti kata simplicity diartikan yaitu penyampaian pesan yang tidak terlalu rumit, singkat, padat dan jelas. (Poerwadarminta, 2000:888). Konsep ini menampilkan gaya sederhana tetapi mampu menarik perhatian. Dalam tampilan visualnya hal yang lebih diutamakan adalah ilustrasi dari media-media yang didesain. Disini menggunakan ilustrasi sederhana yang mampu menyampaikan pesan tertentu yang tentu saja berkaitan dengan permasalahan yang diangkat. Ilustrasi menggunakan teknik gambar tangan manual yang diolah kembali menggunakan bantuan komputer.
Dalam penyajiannya, ilustrasi digunakan sebagai pusat perhatian dengan latar belakang sederhana yang mengunakan warna merah, kuning dan hitam. Beberapa ilustrasi menggunakan berbagai warna yang memberikan kesan solidaritas. Membentuk suatu komposisi yang baik dan tetap sederhana sesuai konsep, ruang-ruang kosong pada latar belakang akan diberikan effect warna yang tidak terlalu mencolok dan disertakan teks sebagai penjelas pesan.
Skema Pola Pikir
Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran dalam mendesain suatu media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan tepat sesuai sasaran, adapun pola pikir dalam mendesain sebagai berikut : 












Text Box: Sasaran
Masyarakat yang berada di kabupaten Gresik

Text Box: Tujuan
Terciptanya sasaran informasi


 


                                                                                    


 









Rounded Rectangle: Wujud Media                                                                                                                                                             


Rounded Rectangle: Distribusi
 
Gambar 1. Bagan skema pola pikir.
Berdasarkan bagan diatas, dalam hal ini manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dan pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya, dan itu semua juga termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk menjelaskan atau menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai usaha untuk mempromosikan jasa / produk (yang dalam khasus yang diangkat penulis bertema sosial / layanan masyarakat). Berkaitan dengan penyampaian pesan ada tiga unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer, dan komunikan, namun untuk menyampaikan pesan melalui media komunikasi visual tidak lain harus memiliki dasar aturan dan perundang-undangan dan batasan-batasan yang tepat, karena dasar dari aturan ini adalah norma-norma yang ada di dalam masyarakat, sedangkan batasan yang dimaksud adalah kriteria - kriteria suatu desain yang baik, agar desain tersebut bisa cepat bersosialisasi kepada masyarakat.
Disini komunikator harus benar – benar mengerti akan permasalahan manusia mengenai kurangnya informasi bahaya narkoba, maka komunikator setidaknya harus memberikan informasi atau penjelasan secara rinci dan jelas terhadap seorang desainer  tentang keperluan informasi dan data-data yang lengkap, dimana nanti dari data dan informasi tersebut akan dijadikan acuan dalam mendesain suatu desain yang nantinya diwujudkan  kemudian  akan dilihat atau disimak oleh komunikan yang singkatnya media yang akan diwujudkan akan ditujukan langsung terhadap si penerima pesan (komunikan),  dan media yang akan dibuat oleh desainer untuk di tujukan kepada komunikan antara lain; poster, iklan surat kabar, stiker, brosur, flyer, stand banner, billboard, pin, T-shirt, dan katalog.
 Skema Proses Desain
Proses terhadap suatu desain yang akan dibuat, diperlukan pula konsep pola desain. Dimana nanti dari skema pola Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi bahaya narkoba di Gresik ini akan digunakan untuk mendukung pemecahan masalah secara lebih terperinci.
Untuk itu diperlukan pula data teori dan lapangan yang kemudian akan dilakukan suatu analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan dan dipastikan untuk menghasilkan suatu sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian akan dilanjutkan dengan proses desain awal berupa gambar kasar atau sketsa yang untuk selanjutnya akan dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Adapun skema proses desain adalah sebagai berikut :













Text Box: Sasaran
Masyarakat yang berada di kabupaten Gresik

Text Box: Tujuan
Terciptanya sasaran informasi


 


                                                                                    


 









Rounded Rectangle: Wujud Media                                                                                                                                                             


Rounded Rectangle: Distribusi
 

Gambar 2. Bagan skema proses desain.
Tema yang diambil adalah Bahaya narkoba di Gresik, dengan permasalahan kurangnya media yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam membuat media yang digunakan untuk menginformasikan bahaya Narkoba dalam mensosialisasikannya terhadap masyarakat di Gresik. Maka untuk bisa memecahkan masalah tersebut diperlukan data-data (data hasil survey) yang ada di lapangan untuk menjadi  latar belakang permasalahan, karena dari latar belakang masalah dapat digali suatu pemecahan masalah yang didasari dari latar belakang itu sendiri.
 Setelah pengumpulan data-data faktual dan aktual atau realita dilapangan telah diperoleh, maka akan dilanjutkan ke analisa data yang berguna untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan masing-masing media yang sudah ada pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, hal ini beguna untuk memudahkan pencipta untuk menentukan media yang akan didesain.
 Setelah semua data di analisa maka akan didapatkan sebuah sintesa atau sebuah kesimpulan yang didasari dari masing-masing media yang sudah ada sehingga saat mendesain media nanti pencipta tidak akan menghilangkan cirri khas dari desain awal yang sudah ada dilapangan, sintesa berguna agar desain yang penulis buat tidak menyimpang jauh dari tema atau konsep.
Setelah sintesa didapatkan maka penulis dapat menetapkan media (penambahan media) yang akan dibuat, antara lain; poster, iklan surat kabar, stiker, brosur, flyer, stand banner, billboard, pin, T-shirt, dan katalog, yang setelah ditetapkan ini akan masuk ke pra desain dimana penulis akan membuat perancangan awal berupa sketsa/dummy (desain awal) dan beberapa alternatif desain untuk diulas kembali yang kemudian diseleksi dari yang terbaik dari yang terbaik yang nantinya bisa dikatakan sebagai desain terpilih, desain terpilih inilah yang nantinya akan di publikasikan.
Setelah desain yang terpilih untuk dipublikasikan ditetapkan, sebelumnya akan melewati proses perwujudan yang bisa dikatakan akan melalui proses percetakan dimana di proses percetakan ini masing-masing media yang terpilih akan diwujudkan dari yang pertama kali berwujud data di komputer menjadi wujud nyata yang dapat dilihat dan disentuh.
Setelah proses ini selesai maka pencipta akan mendapatkan wujud-wujud media yang berfariasi sesuai dengan yang pencipta desain pada media sebelumnya pada proses pra desain. Saat semua media ini diwujudkan maka proses distribusi bisa dilakukan, proses distribusi ini tidak lain adalah suatu proses penyebaran media-media komunikasi visual kemasyarakat yang masing-masing media tersebut yang sebelumnya telah ditentukan lokasi penempatannya.

NO. 2
Desain komunikasi visual merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari tiga unsur yang saling berkaitan, diantaranya adalah:
·         desain, artinya merencanakan atau merancang.
·         komunikasi, menyampaikan suatu pesan dari penyampai pesan kepada penerima pesan melalui media dengan maksud tertentu.
·         Visual itu sendiri, sesuatu yang dapat di respon dan dilihat oleh indra mata.
            jadi dapat di simpulkan bahwa DKV merupakan seni penyampaian pesan secara visual melalui media berupa desain, sehingga isi dari tujuannya tersampaikan.
            Ruang lingkup DKV pun tidak hanya pada periklanan saja, namun berupa animasi, desain logo, multimedia, desain promosi, desain grafis media, cergam, typografi, fotografi, dan termasuk pula ilustrasi. Jadi kata desain memilki pengertian yang luas, tetapi keseluruhan pengertiannya mengacu kepada suatu upaya untuk mengorganisasikan unsur – unsur visual dalam rangka penciptaan sesuatu berupa produk, karya seni atau desain komunikasi visual, diproduksi dan ditujukan kepada khalayak sasaran .
            Desain komunikasi visual merupakan ungkapan gagasan atau ide dan pesan dari perancang kepada khalayak yang dituju melalui simbol – simbol berwujud gambar, warna, aksara tulisan dan unsur – unsur lainnya  Desain akan komunikatif dan berkesan bila dalam penyajiannya memilki kekhasan atau keunikan tersendiri sehingga dapat tampil istimewa mudah dibedakan dengan yang lainnya. Semakin baik dan lengkap memahami khalayak sasaran, semakin memudahkan penciptaan bahasa rupa diwujudkan dalam bentuk iklan mudah dimengerti  dan jelas yang dimaksud bagi khalayaknya. Berkaitan dengan bahasa rupa, menurut A.D. Pirous ( 1983 : 34 ) dalam artikel  “ Berpesan lewat mata “, komunikasi visual pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Bagi seorang desainer komunikasi visual, tugas pokoknya adalah membawakan pesan dari seseorang atau lembaga atau kelompok masyarakat tertentu kepada yang lain. Sebagai bahasa, maka efektifitas penyampaian pesan menjadi pemikiran utama bagi seorang pendesain komunikasi visual.

NO. 3
Pedoman Komunikasi yang fokus tentang:

·         Tetapkan Pesan Tunggal: Pesan yang terkandung dalam gambar ( informasi ) merupakan upaya untuk menyampaikan dan meyakinkan khalayak bahwa informasi yang disampaikan sesuai dengan isi cerita yang diperlukan sehingga dapat dikatakan bahwa :
a.   Gambar sebagai penghubung atau mewakili sesuatu yang selayaknya ditampilkan ( identitas ), berfungsi menjelaskan objek utama atau adegan yang penting dari isi tema atau cerita, dan ungkapan suatu gagassan, serta memperindah perwajahan diantara unsur – unsur visual lainnya.
b.   Apa yang diinformasikan, sesuatu yang menjanjikan dan diekspos melalui gambar ( persuasif ) pada iklan yang mengandung maksud untuk mempengaruhi, membujuk dengan tampilan visual yang menjanjikan, menstimuli khalayak yang penuh muatan sentuhan emosional. Dengan demikian efek gambar digunakan sebagai penguat tema atau berita yang disampaikan untuk mempengartuhi khalayak sasaran. Perkembangan lebih lanjut terlihat penggunaan gambar dengan teknik gambar tangan atau teknik fotografi sangat dominan penggunaannya dalam media massa.
c.   Gambar yang demikian dapat menggugah emosi, mengajak pengamatnya terlibat dalam suasana yang diungkapkan gambar tersebut. Dalam suasana demikian khalayak diarahkan kepada hal – hal yang dapat menimbulkan keyakinan bahwa apa yang dikemukakan pada iklan sesuai dengan pendapat dari diri mereka.
·         Meyakinkan Audiensi: Dalam dunia desain komunikasi visual, desain dengan tujuan untuk menyampaikan pesan melalui unsur verbal dan unsur visual sebagai representasi dari isi ( tema, berita ) dari naskah. Tampilan wujud keseluruhan desain, unsur unsur visual diolah dan dikontruksikan dengan tepat untuk menciptakan komposisi yang menarik dan seimbang dalam menyampaikan informasi, melalui susunan yang informatif dan keteraturan mengajak publik tertarik, dan menanggapi isi pesan yang terkandung didalam suatu produk desain. Sehingga hal ini dapat membuat yakin audiense yang menjadi khalayak sasaran Desain Komunikasi Visual.
·         Karakter, sifat Kejiwaan, watak: Salah satu unsur komunikasi visual yaitu gambar yang telah dibahas sebelumnya, namun masih ada unsur unsur komunikasi visual  lannya untuk mendukung keutuhan kehadiran suatu produk desain yang akan dibahas dalam perancangan produk desain selanjutnya. Desain komunikasi visual berhadapan dengan sejumlah teknik, alat dan bahan, selain itu juga mengenal dan memahami unsur unsur visual dalam desain komunikasi visual salah satunya adalah keterampilan dan ketangkasan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tujuan pemberian informasi berupa bahasa verbal dan visual.
Untuk itu yang harus dipahami betul mengenai seluk beluk pesan yang ingin disampaikan, akan tetapi dalam hal ini juga harus memiliki kemampuan menafsir, kecenderungan dan kondisi baik fisik maupun jiwa yang dapat berupa karakter, sifat kejiwaan, dan watak dari manusia yang akan menjadi kelompok masyarakat sebagai khalayak sasaran. Di lain pihak gaya bahasa yang diwujudkan dalam kata - kata atau kalimat serasi dengan pesan yang dibawakan sesuai dengan tema. Kemasan iklan ini akan disosialisasikan kepada masyarakat, oleh karena itu melalui visualisasi yang jelas, mudah dimengerti dan mengesankan bagi khalayak sasaran merupakan tujuan keberhasilan suatu desain produk.                                                                                    Desain merupakan perumusan dari proses pemikiran dan konsep kreatif. Semakin lengkap pengetahuan, keterampilan dan pemahaman karakter khalayak memudahkan proses penciptaan desain komunikasi visual sehingga tujuan pemberian informasi berupa verbal dan visual mudah dipahami dan dimengerti dalam kerja grafis yang telah berkembang menjadi desain komunikasi visual.
·         Muatan Moral: Ungkapan desain komunikasi visual yang baik lebih bernilai apabila didukung dengan teknik yang baik dan ditunjang pengetahuan dan keterampilan dalam mewujudkannya dalam segi penyampaian pengaplikasian suatu desain terhadap suatu karya bukan hanya semata-mata mengaplikasika saja namun haruslah dilihat apakah suatu penyampaian makna yang diungkapkan melalui produk desain dapat diterima oleh masyarakat atau tidak berkaitan dengan moral yang berlaku pada masyarakat. Sementara pemanfaatan daya guna gambar untuk mendukung komunikasi desain produk menunjukkan potensi istimewa sebagai bahasa visual yang lebih permanen, mengingat bahasa visual mempunyai kesempatan untuk lebih cepat dan lebih langsung atau lebih mudah dimengerti dari pada bahasa lisan. Pengertian diatas mengandung pengertian bagian dari elemen atau unsur unsur visual yang harus diketahui dan dikembangkan disesuaikan dengan ide dasainnya serta mengungkapkan satuan unsur unsur visual yang ditata dan diorganisasikan ke dalam bentuk wujud penampilan pada produk desain. Dalam hal ini berkaitan dengan penciptaan desain produk, dimana setiap unsur unsur verbal maupun non verbal dalam produk mempunyai fungsi yang berkaitan dengan unsur unsur lainnya. Untuk membentuk pesan yang terkandung dalam berita yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui media desain komunikasi visual.
·         Ethics: Dalam kaitan meningkatkan daya tarik iklan , pendekatan pesan iklannya dapat dilakukan dengan cara menampilkan daya tarik negatif maupun positif yang disesuaikan dengan Norma-norma dan etika yang berlaku pada kehidupan masyarakat, khususnya khalayak sasaran. Daya tarik negatif menekankan pada segi keburukan dan suatu peristiwa, kegagahan dalam menentukan kebijakan maupun hal hal yang hasilnya bersifat negatif lainnya. Misalnya bila melakukan pelanggaran atau tidak peduli sehubungan denga adanya peringatan mengenai hal hal tertentu dalam kehidupan yang bisa berakibat buruk dalam kehidupan. Menunjukkan akibat buruk mengingatkan atau menghimbau agar hal tersebut tidak sampai terjadi kembali. Hal ini merupakan hal yang dapat ditinjau kembali sebelum kita melakukan pengaplikasian suatu karya desain komunikasi visual. Pertimbangan ini merupakan pertimbangan baik-buruk suatu desain yang nantinya akan diaplikasikan terhadap produk atau karya dari desain tersebut.
·         Politik:  Membuat desain dengan pengaplikasian melalui gambar dengan teknik tangan akan dapat mempermudah audience membaca apa yang dimaksud oleh seorang desain komunikasi visual. Contohnya melalui teknik gambar tangan, dapat dihasilkan suatu karya karikatur, dimana hampir banyak orang menggunakan media komunikasi desain visual karikatur ini sebagai bahan pembahasan Politik dalam desain mereka. Menggambar dengan menggunakan teknik tangan lebih mengandalkan keterampilan tangan yang dibantu peralatan dan bahan bahan lainnya seperti : pensil, kuas, pensil warna, air brush, cat air, cat poster dan lainnya. Dengan menggambar secara alami merupakan satu metode untuk mendapatkan gambar yang ekspresif dan dapat mencerminkan karakteristik penciptanya.                                                           Menggunakan teknik tangan menghasilkan gambar yang memiliki nilai ekspresif dan sugestif, dimaksud dalam mendeformasi bentuk permanen diluar jangkauan penglihatan dan pemikiran yang realistis ( imajinatif ) seperti manusia terbang, ular naga, setan, peri, manusia berkepala binatang, manusia robot dan sebagainya. Gambar dengan teknik tangan bisa berbentuk karikatur. Jenis karikatur ini merupakan salah satu media ungkap atau cara komunikasi yang efektif karena mempunyai pesan bersifat humor, persuasif dan kritik. Penglihatan gambar berupa karikatur bersifat humor atau satir digunakan untuk mengungkapkan cerita fiktif atau masalah aktual, diungkapkan melalui gambar kartun misalnya gambar kartun itik, contohnya seorang pejabat wajahnya dgambarkan dan dikombinasikan dengan bentuk badan yang cebol sedang bertinju dengan sesama pejabat atau tema tema lainnya.
                        Sifat gambar kartun, selain mengundang maksud lucu menghibur, menyindir bahkan dimanfaatkan untuk mengkritik. Singkatnya keseluruhan teknik gambar kartun dimaksudkan dapat memberikan stimuli stimuli tertentu dan memberi kebebasan khalayak dalam menterjemahkan apa yang dilihatnya sesuai dengan persepsi dari masing masing khalayak.
·         Lifestyle: Dalam membuat desain komunikasi visual yang berhubungan dengan Lifestyle, kita dapat membuat desain dengan menggunakan teknik fotografi dalam pengaplikasian suatu desain tersebut, karena dengan menggunakan teknik fotografi dapat menggambarkan secara jelas, realistis dan termasuk pula life style masyarakat khususnya khalayak sasaran sesuai dengan objek sesungguhnya dan akurat mengenai objek yang akan ditampilkan.
·         Sistem Kepercayaan: Selain digunakan dalam membuat desain komunikasi visual yang berlatar belakang tema Life stryle, desain komunikasi visual yang diaplikasikan dengan menggunakan teknik fotografipun dapat digunakan dalam pembuatan desain komunikasi visual  yang bertema sistem kepercayaan, karena melalui visualisasi gambar 2D yang dihasilkan oleh fotografi khalayak akan dapat mudah memahami dan cepat menangkap apa yang dimaksud oleh suatu produk bentuk aplikasi dari desain komunikasi visual.
·         Penampilan: Dalam membuat desain komunikasi visual, jelas kita harus memperhatikan penampilan dari suatu produk sebagai bentuk pengaplikasian terhadap suatu desain. Kita dapat menjadikan penampilan produk kita sangat menarik dengan pengaplikasian gradasi warna yanag sesuai dengan tema yang kita angkat dalam suatu desain komunikasi visual. Sebab, warna merupakan bentuk komunikasi non verbal dan salah satu unsur terpenting dalam suatu desain komunikasi visual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar