UJIAN
TENGAH SEMESTER
GASAL
KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA
OLEH:
ZIYA IBRIZAH
09.05.3.1.1.00054
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
PRODI
ILMU KOMUNIKASI (BISNIS)
2011 / 2012
NO.1
Teori-teori Komunikasi Lintas Budaya
merupakan teori-teori yang secara khusus menggeneralisasi konsep komunikasi
diantara komunikator dengan komunikan yang berbeda kebudayaan, dan yang
membahas pengaruh kebudayaan terhadap kegiatan komunikasi.
DR. Alo Liliweri mengatakan bahwa
paling tidak ada tiga sumber yang bisa digunakan untuk menggeneralisasi teori
komunikasi lintas budaya, dan sekaligus contoh fenomena dari ketiganya. Yang
dimaksud adalah:
1
Teori-teori
komunikasi antar budaya yang dibangun akibat perluasan teori komunikasi yang
secara khusus dirancang untuk menjelaskan komunikasi intra/antar budaya.
Gundykunst (1983) mengemukakan bahwa
terdapat beberapa pendekatan dalam ilmu komunikasi yang diasumsikan dapat
menerangkan komunikasi lintas (antar) budaya. Kelima pendekatan tersebut
adalah:
1.
Teori
Komunikasi berdasarkan analisis kebudayaan implisit .
Yang
dimaksud dengan kebudayaan implisit adalah kebudayaan immmaterial, yaitu
kebudayaan yang bentuknya tidak dapat dilihat atau nampak sebagai suatu benda, namun
dia “ada” dalam nilai dan norma budaya suatu masyarakat.
Pendekatan kebudayaan implisit
mengandung beberapa asumsi yaitu:
·
Kebudayaan
mempengaruhi skema kognitif
·
Kebudayaan
mempengaruhi organisasi tujuan dan strategi tindakan
·
Kebudayaan
mempengaruhi pengorganisasian skema interaksi; dan
·
Kebudayaan
mempengaruhi proses komunikasi.
Contoh:
Bahasa
antara orang jawa dan orang Madura berbeda, baik logat dan kosakata yang
digunakanya sehari-hari. Penggunaan bahasa untuk bersikap pada seseorang yang
lebih tua, untuk orang yang lebih muda, ataupun untuk teman sebaya,
masing-masing orang Jawa ataupun Madura berbeda sesuai dengan kebudayaan yang
dia miliki. Sedangkan kebudayaan akan sangat berpengaruh pada diderah mana dia
bertempat tinggal.
2.
Teori
Analisis Kaidah Peran.
Dalam teori “Kaidah peran”
terdapat beragam variasi prinsip yang mendatangkan beberapa isu menonjol.
Contoh:
·
Apa
yang dimaksudkan dengan kaidah peran?
·
Apa
hubungan antara aktor dan kaidah peran?
·
Apakah
setiap kaidah peran mampu menerangkan atau mengakibatkan perilaku tertentu?
3.
Teori
analisis Interaksi antar budaya
Ada
beberapa pendekatan ilmu komunikasi yang sering digunakan untuk menerangkan
interaksi antar budaya, yakni:
·
Pendekatan
jaringan metateoritikal, yaitu studi tentang bagaimana derajat hubungan antar
pribadi.
·
Teori
Pertukaran. Yaitu sebuah teori yang menyatakan bahwa hubungan antarpribadi bisa
diteruskan dan dihentikan. Makin besar keuntungan yang diperoleh dari hubungan
antarpribadi maka makin besar peluang hubungan tersebut diteruskan. Sebaliknya
makin kecil keuntungan yang diperoleh, maka makin kecil peluang hubungan
tersebut diteruskan.
Contoh:
Orang Jawa lebih memilih
berbisnis Besi Tua dengan Orang Madura karena Orang Madura memang ahli dibidang
tersebut. Dan hubungan mereka tetap berlanjut karena terdapat kecocokan, dan
orang Jawa ataupun orang Madura sama-sama merasa mendapatkan keuntungan. Orang
Madura mendapatkan modal dari orang jawa, dan orang jawa mempunyai tempat untuk
menginvestasikan dananya.
4.
Teori
pengurangan tingkat kepastian
Berger
(1982) menyatakan bahwa salah satu dari fungsi utama komunikasi adalah fungsi
informasi yaitu untuk mengurangi tingkat ketidakpastian komunikator dan
komunikan. Setiap individu memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh
informasi tertentu tentang pihak lain.
Contoh:
Ketika
kita ingin bekerjasama dengan orang lain dimana orang tersebut berbeda
kebudayaan dan kebiasaan dengan kita, maka kita perlu untuk mencari informasi
sebanyak-banyaknya tentang orang tersebut baik kita bertanya secara langsung
atau hanya melalui pihak-pihak lain yang sudah sangan memahami kebudayaan dan
kebiasaan yang melekat pada calon partner kita tersebut agar kita dapat bekerja
sama dengan baik dan kitapun akan mampu untuk memahami apa yang dimaksud oleh
calon partner kita tersebut. Karena hal yang terpenting dalam sebuah hubungan
adalah adanya kesama fahaman antara satu dengan yang lain, apabila kita tidak
memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang calon partner yang jelas-jelas
mempunyai latar belakang kebudayaan berbeda dengan kita, maka akan sulit untuk
kita menjalankan bisnis bersama dengan efektif.
2
Teori-teori
baru yang dibentuk dari hasil-hasil penelitian khusus dalam bidang komunikasi
antar budaya.
Pendekatan perspektif teoritis terhadap komunikasi
lintas budaya juga bisa bersumber dari penelitian khusus dalam bidang
komunikasi lintas budaya. Teori-teori yang muncul beberapa diantaranya adalah:
1
Teori
Tiple M
Menurut
Mowlana (1989) ada tiga unsur penting dalam teori ini yaitu masyarakat massa,
media massa, dan budaya massa. Ketiganya berhubungan satu sama lain membentuk
segitiga.
Contoh:
Apabila
seorang Chef sedang membutuhkan tayangan masak memasak, maka dia akan mencari
informasi melalui media massa yang menyuguhkan acara yang sedang dibutuhkan
seorang chef tersebut.
Dan tayangan acara chef tersebut
tidak serta merta hanya penyuguhan informasi tentang masak-memasak semata namun
juga menyuguhkan adanya iklan-iklan produk yang mensponsori acara masak-memasak
tersebut seperti contoh atau studi kasus dalam tayangan Ala chef dalam stasiun
televise swasta Trans Tv, dimana dalam tayangan tersebut Farah Queen atau chef
dalam tayangan tersebut mengiklankan produk Tupper ware disetiap sela waktu dan
intensitasnya cukup padat dalam acara tersebut. Hal inilah yang kemudian
menciptakan budaya massa karena chef yang membutuhkan acara masak-memasak
tersebut bukan hanya mendapatkan informasinya, namun secara tidak langsung dan
disadari atau tidak dia akan terpengaruh untuk ikut menggunakan produk tupper
ware yang diiklankan oleh Farah Queen dalam tayangan acara Ala Chef. Budaya massa yang dimaksud disini adalah
budaya masyarakat yang dipengaruhi oleh alibi media massa dalam mencari
keuntungan melalui kebudayaan baru yang dia lahirkan untuk masyarakat dengan
memperkenalkan suatu corak kebudayaan baru yang sebelumnya tidak dialami oleh
masyarakat.
Seperti
contoh diatas, yang pada awalnya chef tersebut tidak menggunakan tupper ware
karena corak budaya baru yang ditawarkan oleh media maka dia mulai terpengaruh
dan mengganti alat-alat masaknya yang lama denagn alat-alat masak baru dengan
produk tupper ware.
2
Model
Determinisme Teknologi
Masih
menurut Mowlana, dikatakan bahwa media massa yang berkaitan dengan budaya suatu
masyarakat itu sebagian besar ditentukan oleh teknologi.
Contoh:
Pada
saat ini, kita sebagai masyarakat yang berada dalam dunia global termasuk pula
dalam dunia global village dimana kecanggihan
teknologi dapat memberikan kemudahan yang luar biasa bagi seluruh lapisan
masyarakat yang ada didunia ini untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi.
Untuk itu, bahkan masyarakat yang berada dalam desa-desapun tidak perlu takut
untuk tidak mendapatkan informasi yang
terup-date karena media massa telah menyuguhkan beragam tayangan atau wacana
yang akan memberikan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan semua itu.
Namun
hal ini jelas akan mempengaruhi kebudayaan bagi setiap individu atau bahkan
suatu kelompok tertentu. Contoh kecilnya, pada era saat ini, masyarakat
pedalaman papua yang sudah mulai mengenal media masa dan dapat menikmatinya sudah
ada sebagian yang mulai menggunakan baju secara lengkap dan mulai jarang
menggunakan baju adat mereka pada kegiatan sehari-harinya.
3
Teori Ekonomi Politik
Teori
ini mempertanyakan hubungan antara masyarakat massa, media massa, budaya massa
sebagaimana yang digambarkan oleh Teori Triple M. Menurut teori ini, media
massa tidak selalu menjadi sebab atau pembentuk budaya massa, melainkan hanya
bertindak sebagai saluran penyampaian isi budaya saja.
Contoh:
Setiap
tayangan yang disuguhkan oleh media massa selain bertindak memberikan informasi
namun juga bertindak untuk memenuhi keinginan meraup keuntungan
sebesar-besarnya dengan mempersuasif audience untuk mengikuti budaya yang
diciptakan oleh pihak media, namun pada kenyataanya saat ini banyak audience
yang mulai bisa memfilter setiap apa yang mereka nikmati dimedia massa. Dan
tidak semerta-merta untuk terpengaruh dan mengikuti budaya yang diciptakan oleh
media massa.
3
Teori-teori
komunikasi antar budaya yang diperoleh dari hasil generalisasi teori ilmu lain,
termasuk proses sosial yang bersifat isomorfis.
Teori
proses atribusi dan kebudayaan adalah teori yang dapat menjawab adanya hubungan
kebudayaan dan proses atribusi dengan efektivitas komunikasi antar manusia.
Teori
atribusi dimulai dengan mempersoalkan bagaimana cara individu mengorganisir dan
memahami makna informasi dari setiap peristiwa dan tindakan tersebut
sebagaimana yang dia alami. Proses atribusi biasanya dimulai dengan tindakan
individu mengamati objek secara langsung, sehingga dia bisa mendapatkan
informasi tentang objek (individu) tersebut dan memahaminya.
Heider dalam Rakhmat (1998)
mengungkapkan dua jenis atribusi, yaitu:
·
Atribusi
kausalitas, yaitu teori yang mempertanyakan apakah perilaku orang lain itu
dipengaruhi oleh faktor personal ataukah faktor situasional
·
Atribusi
kejujuran, yang mempertanyakan sejauh mana pernyataan seseorang menyimpang dari
pernyataan umum dan sejauh mana orang tersebut mendapatkan keuntungan dari
pernyataan yang diajukan.
Freedle
dalam Gundykunst (1983) menyebutkan bahwa kualitas atribusi dipengaruhi oleh
budaya atributor.
Contoh:
Seseorang
yang ingin bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dimana dia tidak
mengetahui budaya daerah tersebut sama sekali, maka dia akan mencoba untuk
benar-benar mengetahui latar belakang dan budaya dari daerah tersebut agar dia
tidak shock dan tetap bisa survive atau bertahan hidup didaerah yang akan dia
tempati.
Apabila
seseorang tersebut sungguh-sungguh dalam mencari informasi tentang budaya
daerah tertentu tersebut, maka diapun pasti akan mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya dan valid tentang daerah tersebut.
NO.2
Sesuai pemahaman saya, Teori Triple M adalah teori yang
membahas tentang tiga komponen yang disebutkan sesuai nama teori tersebut, tiga
komponen yang dimaksud adalah Mass
Society atau masyarakat massa, mass
media atau media massa, dan mass
culture atau budaya massa. Hubungan antara ketiganya sangat erat apabila
dikaji melalui konteks komunikasi lintas budaya. Keeratan hubungan antara
ketiga komponen diatas adalah keterkaitan yang mempunyai hubungan saling
tarik-menarik. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
Yang dimaksud dengan masyarakat massa adalah jenis
masyarakat tertentu yakni masyarakat industri yang tumbuh diberbagai daerah
tertentu dimana karakter pokok masyarakat massa adalah masyarakat yang hidup
dengan kecenderungan berkembangnya keragaman spesialisasi keahlian dan
pekerjaan, misalnya dokter, insinyur, seniman, pengusaha, bankir, dosen, dan
pengacara. Kemudian juga keragaman dalam hal minat-minat, hobi, dan
kebiasaan-kebiasan serta gaya hidup di dalam masyarakat. Hubungan antar
individu dalam masyarakat massa ini lebih bersifat saling membutuhkan atas
dasar pamrih dan tidak lagi bersifat saling tolong menolong.
Adanya berbagai jenis kelompok keahlian dan pekerjaan ini
menumbuhkan keanekaragaman dalam hal kebutuhan akan informasi dan hiburan, dan dalam
hal ini media massa berusaha untuk memenuhi kebutuhan beberapa jenis karakter
pokok masyarakat massa yang dimaksud diatas dengan menyuguhkan keanekaragaman
isi, genre, dan wacana dalam media massa.
Di samping itu keanekaragaman kelompok-kelompok keahlian,
pekerjaan, dan minat-minat yang kemudian diamplifikasi oleh media massa membawa
konsekuensi berkembangnya keanekaragaman dalam hal corak-corak budaya. Dalam
kaitan ini lalu tumbuh berkembang budaya massa dengan ikon, terutama adalah budaya
pop atau popular culture yakni corak
budaya yang diciptakan lebih untuk memenuhi kebutuhan atau tuntutan pasar yang diprioritaskan
hampir sepenuhnya untuk keuntungan modal atau capital gain.
Media massa lalu menjadi unsur utama dalam menawarkan
beragam nilai budaya dalam masyarakat. Dengan kata lain media massa kemudian
harus saling berkompetisi memfasilitasi tumbuh-berkembangnya budaya pop yang
mulai mengambil peran sebagai kancah dan sekaligus alat pergumulan budaya.
Corak-corak budaya masyarakat dalam konteks demikian lalu
dapat dikatakan sebagai hasil dari tarik-menarik anatara unsure mass society,
mass media, dan mass culture.
NO.3
Komunikasi lintas budaya merupakan
salah satu bidang kajian Ilmu Komunikasi yang lebih menekankan pada
perbandingan pola-pola komunikasi antar pribadi diantara peserta komunikasi
yang berbeda kebudayaan. Pada awalnya, studi lintas
budaya berasal dari perspektif antropologi sosial dan budaya sehingga kajiannya
lebih bersifat depth description, yakni
penggambaran yang mendalam tentang perilaku komunikasi berdasarkan budaya
tertentu. Banyak
pembahasan komunikasi lintas budaya yang berkisar pada perbandingan perilaku
komunikasi antarbudaya dengan menunjukkan perbedaan dan persamaan sebagai
berikut:
a
Persepsi, yaitu sifat dasar persepsi dan pengalaman
persepsi, peranan lingkungan sosial dan fisik terhadap pembentukan persepsi
b
Kognisi, yang terdiri dari unsur-unsur khusus
kebudayaan, proses berpikir, bahasa dan cara berpikir.
c
Sosialisasi, berhubungan dengan masalah sosialisasi
universal dan relativitas, tujuan-tujuan institusionalisasi; dan
d
Kepribadian, misalnya tipe-tipe budaya
pribadi yang mempengaruhi etos, dan tipologi karakter atau watak bangsa.
Berkaca pada pemaparan singkat
tentang komunikasi lintas budaya diatas, maka point b dari pemaparan diatas adalah sebagai dasar bagi saya untuk
mencoba memaparkan argument tentang pernyataan yang menyatakan bahwa
“Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan
seseorang dari pandangan monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan
multicultural.”
Pada point b dijelaskan bahwa Kognisi,
yang terdiri dari unsur-unsur khusus kebudayaan, proses berpikir, bahasa dan
cara berpikir. Dari pernyataan ini, maka yang dapat saya tangkap adalah
bahwa setiap individu yang berlatar belakang kebudayaan berbeda maka akan
mempunyai perbedaan bahasa, cara berpikir, dan sekaligus proses bepikir pula.
Dan saya sangat setuju dengan adanya pernyataan bahwa setiap individu yang
mempunyai keterampilan-keterampilan
komunikasi akan merubah paradigmanya dari monokultural menjadi
multicultural.
Karena
apabila seseorang mengerti bahasa dan mampu berkomunikasi baik dengan orang
lain pada latar belakang kebudayaan yang berbeda maka dia pasti akan dapat
merubah pandanganya dari yang hanya mengerti dan memahami orang-orang yang ada
didaerahnya saja, menjadi memahami orang lain yang berbeda latar belakang dan
tidak tetap pada setiap apa yang dia fikirkan selama ini tentang orang lain
yang berbeda kebudayaan.
Sebagai contoh, saya pribadi pun
mengalami hal yang seperti ini, pada saat saya dinyatakan sebagai mahasiswa
Universitas Trunojoyo yang berada di Madura, saya merasa takut untuk bertempat
tinggal di Madura karena saya menganggap bahwa orang-orang Madura adalah orang
yang kasar dan pelit, apalagi dengan kata “Carok” yang seringkali terdengar
khas dari Madura, namun ternyata setelah saya berdomisili di Madura dan
berinteraksi setiap harinya dengan sebagian orang Madura, perlahan-lahan saya
mampu memahami setiap karakter orang-orang Madura, pada akhirnya hingga saat
ini saya mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang Madura dan sayapun
tidak enggan untuk bersahabat dengan orang Madura, maka dari sinilah cara
pandang saya berubah, anggapan negative seperti yang saya paparkan diatas
tentang orang Madura ternyata tidak benar, orang Madurapun banyak yang berperilaku
lembut, baik, tutur sapanya halus, dan mereka juga tidak pelit.
NO. 4
KOMUNIKASI DAN BUDAYA
Komunikasi
Antarbudaya:
Interaksi dalam
Perubahan Dunia
Pentingnya
Komunikasi Antar budaya
Komunikasi
antar budaya merupakan komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda.
Baik kebudayaan antar daerah atau dari dalam suatu Negara ataupun kebudayaan
antar Negara.
Komunikasi
antar budaya sangatlah penting untuk menghubungkan antara individu disuatu
daerah tertentu atau suatu Negara tertentu yang berbeda latar belakang budaya.
Karena perbedaan latar belakang budaya dapat memicu adanya kesalah pahaman
antar pribadi ketika mereka saling berkomunikasi, sebab seperti kita tahu bahwa
baik bahasa non verbal ataupun verbal suatu individu dalam suatu daerah
tertentu berbeda.
Sedangkan kita sendiri sebagai
makhluk social yang tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain, apa
jadinya apabila kita tidak bisa menyamakan pemahaman antar pribadi satu dengan
pribadi yang lain, dan lebih dari itu, setiap Negarapun pasti akan berinteraksi
dengan Negara yang lain maka dari itu terdapat adanya media massa dan situs
internet yang dapat menghubungkan antara Negara satu dengan Negara yang lain
untuk dapat mengetahui satu sama lain informasi yang sedang terjadi
dinegara-negara tertentu. maka dari itu sangatlah penting untuk kita
mempelajari komunikasi antar budaya agar kita mengetahui dan memahami bagaimana
cara kita berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan
kita. Sehingga kita dapat berinteraksi secara efektif.
Kuantitas dan Kualitas hubungan
antar budaya
Hubungan
internasional
Perlu kita sadari bahwa kita tidak
dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain, maka dari itu perlu memahami
makna dari setiap interaksi, baik antar pribadi, antar kelompok dan antar bangsa.
Terdapat tiga perkembangan
internasioanl yang dapat mempengaruhi hubungan antar budaya, diantaranya yaitu:
a
Teknologi
dan sistem informasi baru
Kecanggihan
Teknologi pada saat ini memberikan kemudahan bagi individu-individu yang ingin
melakukan proses hubungan antar atau lintas budaya. Melalui Kecanggihan
teknologi pada era ini, kita dimudahkan untuk melakukan segala aktivitas dalam
menjalin hubungan antara pribadi satu dengan yang lain dalam konteks perbedaan
budaya dan daerah. Kecanggihan
teknologi memperkenalkan pada kita alat transportasi, yang dapat kita gunakan
untuk berkunjung pada suatu daerah tertentu menuju suatu daerah yang lain atau
suatu Negara tertentu menuju suatu Negara tertentu.
Contoh konkrit, pada zaman dahulu
orang Indonesia yang ingin naik haji ketanah suci Makkah hanya bisa dilakukan
dengan naik kapal yang membutuhkan waktu berbulan-bulan hanya untuk menempuh
perjalanan saja, namun saat ini orang-orang Indonesia yang ingin naik haji,
cukup ditempuh dengan hitungan jam.
kecanggihan
sistem komunikasipun tidak kalah penting dalam berperan untuk memfasilitasi interaksi budaya selama dekade terakhir. Kecanggihan
Sistem komunikasi seperti Komunikasi
satelit, peralatan transmisi televisi canggih, dan jaringan digital saat ini dapat memungkinkan orang di seluruh dunia untuk berbagi
informasi dan ide-ide pada waktu yang sama.
Hingga saat ini, dunia telah memiliki
1,2 miliar televisi dan 180 juta computer pribadi. Melalui televise atau media massa,
kita dapat terhubung dengan banyak orang diluar sana, kita bisa menerima
informasi sebanyak-banyaknya dari luar kita mengetahui budaya-budaya luar dan
sebagainya. Sedangkan Internet, dapat kita nikmati untuk menjelajah dunia
melalui World Wide Web.
b
Populasi Baru
Populasi
baru yang kian meningkat dan segala jenis permasalahan dunia menjadi salah satu
peran penting kita harus memahami komunikasi antar budaya, karena kita tidak
akan hidup dengan melihat saudara-saudara kita terbebani dengan segala
permasalahan dunia itu, seperti kekurangan pangan, adanya kerusuhan-kerusuhan
dan bencana alam.
Maka
melalui hubungan internasional ini, komunikasi antar budaya sangatlah
dibutuhkan guna membantu apa yang kurang dari daerah-daerah atau Negara-negara
lain yang berbeda kebudayaan dengan daerah atau Negara kita.
c
Arena Ekonomi Baru
Adanya
perluasan arena perekonomian daerah ataupun Negara memaksa kita untuk memahami
komunikasi antar budaya satu dengan yang lain, agar kita dapat menjalankan
bisnis dengan efektif. Apabila kita tidak memahami budaya antara Negara satu
dengan yang lain, maka kita akan menemukan banyak kesulitan dalam menjalankan
bisnis dengan orang asing dinegara lain.
Perusahaan multinasional sekarang berpartisipasi dalam
berbagai pengaturan bisnis internasional seperti usaha patungan, perjanjian
lisensi, proyek turnkey, subkontrak, dan kontrak manajemen.
Dimana semua jenis bisnis tersebut menuntut untuk satu sam lain dapat memahami
karakter budaya masing-masing.
Hubungan
Nasional atau lokal
Hubungan
Nasional yang dimaksud disini adalah hubungan yang dijalin oleh suatu warga
tertentu yang berdomisili dalam suatu Negara tertentu. Dalam pembahasan ini,
diambil contoh Negara Amerika Serikat. Dalam Negara ini terdapat banyak
penduduk dari luar Negara. Dimana penduduk asing tersebut memiliki beragam
kebudayaan.
Beragam
kebudayaan tersebut selalu mengikuti budaya Amerika serikat dan mengikuti
peraturan dari Negara Amerika tersebut, namun pada beberapa tahun terakhir inio,
penduduk non Amerika mulai untuk merubah pola pikir mereka dengan menggunakan
kebudayaan asalnya pada suatu waktu tertentu. Tidak semerta-merta menggunakan
budaya Amerik pada setiap kegiatan sehari-harinya, seperti cara berpakaian, dan
sebagainya.
Mendekati Komunikasi Antarbudaya
Isi
Komunikasi Antarbudaya
Setiap
orang pasti mengalami kejadian yang sama, pernah bertemu seseorang yang berbeda
latar belakang budayanya. Dan ketika kita sudah mengetahui akan perbedaan tersebut
namun kita tetap tidak perduli dan melanjutkan interaksi dengan orang yang
berbeda latar belakang budaya tersebut, maka disitu tidak terdapat
kesinkronisasian atau tidak terdapat benang merah yang dapat menjembatani
mereka dalam berinteraksi.
Seperti
misalnya, orang Indonesia berbicara dengan orang Inggris, namun orang Indonesia
tersebut tidak menggunakan bahasa inggris, maka orang inggris tidaka akan
mengerti apa yang dikatakan oleh orang Indonesia tersebut.
Lebih
dari sekedar bahasa, isi dari komunikasi antarbudaya sangat luas, namun tetap
satu intinya, yaitu adanya perbedaan budaya yang melatar belakangi keduanya. Namun, perbedaan bahasa, makanan, pakaian, waktu,
sikap, kebiasaan, cara atau pola bekerja, perilaku sosial, dan sejenisnya dapat menjadikan
hubungan nantara satu individu dengan individu yang lain dalam perbedaan
kebudayaan mejadi sedikit frustasi atau bahkan gagal menjalin hubungan antar
budaya apabila tidak terjadi kesama fahaman.
Seperti
yang telah dibahas sebelumnya, masalah yang paling urgent atau penting dalam hubungan antar budaya adalah bagaimana
kita bisa memahami cara berkomunikasi yang baik sehingga hubungan antara yang
satu dan yang lainya dapat berjalan efektif, karena hal yang terpenting dalam
suatu budaya adalah bagaimana cara seseorang dapat merespon dan peka terhadap
keberadaan kebudayaan asing atau kebudayaan lain selain kebudayaan yang sedang
melekat pada diri seseorang atau suatu Negara.
Hal
yang lebih penting lagi selain yang telah dipaparkan diatas adalah cara individu
dalam suatu penganut kebudayaan menilai budaya-budaya tertentu dan bagaimana
cara mereka memandang keadaan sekitar daripada apakah mereka makan dengan sumpit, tangan mereka, atau peralatan
logam.
Singkatnya, kadang individu yang
berbeda latar belakang budaya berpikir bahwa mereka prihatin dengan kesamaan yang menyatukan mereka serta perbedaan yang memisahkan mereka.
Sebuah
Filsafat Komunikasi Antarbudaya
Filsafat
komunikasi antar budaya, pada dasarnya adalah membahas tentang dua bagian
kelompok yang berbeda pendapat tentang anggapan mereka terhadap cara
berkomunikasi dalam komunikasi antar budaya.
Kelompok
pertama mengatakan bahwa ia mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain dari
kebudayaan luar dan berusaha untuk mengimbangi orang yang berbeda latar
belakang kebudayaan denganya tersebut. Sedangkan kelompok kedua tetap bersi
kukuh untuk tetap mempertahankan cara dia berkomunikasi dengan orang lain dari
latar belakang yang berbeda kebudayaan denganya menggunakan bahasa yang hanya
ia dan penganut kebudayaanya saja yang memahami.
Belajar Komunikasi Antarbudaya
Belajar
komunikasi antar budaya adalah belajar bagaimana cara kita untuk lebih
menghargai kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh orang lain, belajar untuk
mengetahui kebudayaan orang lain yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan
daerah atau Negara kita. Agar suatu saat ketika kitab dihadapkan pada posisi
untuk berinteraksi dengan orang lain yang berbeda latar belakang kebudayaanya
dengan kita, sedikit banyaknya kita dapat memahami apa yang dimaksud oleh orang
tersebut, dan kita dapat menentukan bagaimana seharusnya sikap kita dalam
menghadapi mereka.
Dengan
belajar komunikasi antar budaya, kita dapat mengetahui bahwa setiap kebudayaan
yang dimiliki oleh daerah atau Negara lain adalah sama-sama mengajarkan
kebaikan sesuai dengan apa yang dipercayai dan diyakini oleh mereka.
Luar biasa..ini yang saya cari untuk bahan tugas perkuliahan saya !
BalasHapusSalam kenal dan terima kasih postingan nya :)
Julvian
110240120
Manajemen komunikasi