TEORI KOMUNIKASI
OLEH:
ZIYA IBRIZAH 090531100054
1.
Deskripsikan tentang teori
pesamaan media/ the media equation theory
beserta contoh konkret!
JAWAB:
NO.1
►Deskripsi
sebuah Teori Persamaan/ The media equation theory.
Teori Persamaan Media adalah sebuah teori yag
dikemukakan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass, pada tahun 1996. Teori ini
menjelaskan dan meramalkan mengapa orang secara tidak sadar atau secara
otomatis dapat merespons terhadap adanya media komunikasi layaknya kepada
manusia. Selain itu, dalam teori ini juga melihat adanya proses komunikasi
interpersonal antara individu dengan media yang dihadapinya.
Maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam teori ini dijelaskan tentang adanya
media yang diibaratkan sebagai manusia dengan memperhatikan bahwa media juga
bisa diajak bicara, karena dalam teori ini juga dijelaskan tentang proses
seorang individu merasa menjadi bagian dari tayangan media tersebut.
►Contoh
dari sebuah Teori Persamaan/ The media equation theory.
Saya yang tergolong sebagai salah
satu penikmat media juga turut merasakan adanya efek dari sebuah teori
persamaan ketika saya sedang melihat tayangan berita mengharukan seperti kisah
Prita yang dituntut oleh pihak Rumah sakit karena secara tidak sengaja dia
curhat pada sahabatnya Via chatting dimana Curhat itu diketahui oleh pihak
Rumah sakit sehingga dianggap sebagai tindak pencemaran nama baik terhadap
loyalitas dan kredibilitas dari Rumah sakit tersebut.
Dari
kejadian tersebut secara tidak langsung saya juga merasakan derita Prita yang
akan dituntut dengan hukuman penjara beberapa tahun serta denda yang jumlah
Rupiahnya tidak sedikit, apalagi seorang Prita saat itu mempunyai seorang bayi
yang masih sangat bergantung kepada kasih sayang seorang ibu. Bisa dibayangkan
betapa menderitanya Prita dalam kisahnya tersebut.
Disitu,
saya seperti sudah sangat mengenal Prita dan rasa ingin untuk menolongnya
begitu tinggi hanya karena melihat tayangan dimedia tentang Prita.
2.
Bagaimana internet mengubah media
massa tradisional termasuk surat kabar dan televise?
JAWAB:
Berdasarkan
adanya fenomena yang terjadi disekitar lingkungan, maka saya dapat memberikan
kesimpulan bahwa Internet dapat mengubah media massa tradisional termasuk surat
kabar dan televise dengan cara memberikan penawaran berupa kemudahan dalam
mendapatkan informasi disegala bidang melalui adanya akses yang begitu cepat,
efektif dan efisien juga relative lebih murah.
Selain itu
Internet juga menjadikan khalayak mampu
berfikir logis dan lebih kritis karena melalui internet khalayak dapat
mencari data atau berita tidak hanya dari satu sumber/satu refrensi saja, namun
berbagai sumber yang banyak berhamburan diinternet sehingga khalayak dapat
membandingkanya secara mandiri, khalayak juga dapat berdiskusi dengan khalayak
lain yang ada diseluruh dunia ini. Maka secara otomatis, pengetahuan yang akan
didapat juga akan semakin banyak. Ditambah lagi internet yang kini mulai
semakin jadi konsumsi khalayak luas tidak hanya orang dewasa dan remaja bahkan
anak-anak yang notabenya sedang duduk dibangku SD juga sudah mulai membiasakan
diri dengan internet. Sehingga perubahan inipun berdampak pada perubahan media
massa yang kian ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga konsumen
tetap mendapatkan yang terbaik pula seperti apa yang khalayak ingin untuk
dinikmati sesuai dengan kebutuhanya.
3.
Jaringan TV nasional kini dimiliki
oleh sekelompok elit saja. Peluang dan tantangan macam apa yang dihadapi
masyarakat dari kondisi seperti ini? Apakah ada keuntunganya?
JAWAB:
Adanya
suatu jaringan TV Nasional yang hanya dimiliki oleh sekelompok elit saja
menyebabkan adanya Patologi atau sebuah penyakit social, dimana kandungan media
adalah komoditas yang dijual dipasar dan informasi yang disebarluaskan dapat
dikendalikan oleh apa yang akan di tanggung sebuah pasar.
Dalam
kondisi seperti ini akan membawa implikasi mekanisme pasar yang tidak ambil
resiko, yaitu adanya suatu bentuk mekanisme wacana publik sehingga yang lainya
akan terpinggirkan dimana yang sesungguhnya hal ini juga dipicu karena adanya
pengaruh terhadap perekonomian oleh para pemilik jaringan TV Nasional tunggal
tersebut. Sebuah ekonomi dipahami sebagai ilmu atau kajian yang menelaah
kekuatan atau kemampuan yang mengalokasikan sumber untuk memenuhi kebutuhan
yang dipersaingkan, termasuk dalam perkembangan media massa yang juga
turut dipengaruhi oleh masalah produksi
dan distribusi massal.
Ada
beberapa tipe masyarakat ekonomi yang membentuk perkembangan media massa,
yaitu:
1.
Masyarakat pertanian di mana
produksi dan distribusi ditandai dengan dinamika produksi dan distribusi yang
bersifat lokal dan kedaerahan.
2.
Masyarakat industri yang ditandai dengan
standarisasi dan pengolahan produksi dan distribusi massal.
3.
Masyarakat informasi yang ditandai
internasionalisasi dan komersialisasi
informasi yang ada dalam masyarakat.
Tentu
saja, ruang lingkup dan ukuran pasar pun berkembang dari yang bersifat lokal
kedaerahan, regionalisasi dan nasional sampai ke level internasional.
Perkembangan media massa berkembang melalui pembangunan skala ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan keuntungan dari pasar yang lebih luas. Pada
dasarnya media massa mengikuti model ekonomi industrial yang ditandai dengan akselerasi
banyaknya media dan hasil-hasilnya untuk mendapatkan biaya yang murah untuk
produksinya. Ketika produksi semakin besar diharapkan juga perkembangan pembeli
dan cakupan daerah yang dapat membelinya. Dalam perkembangan selanjutnya, media
massa juga tidak dapat dipisahkan dengan hukum persaingan karena industri media
massa yang didirikan tidak lagi sebagai pemain tunggal. Persaingan tidak
dilihat sebagai hal yang negatif tapi harus dipahami sebagai hal yang membangun
baik dari segi produksi dan distribusi media massa itu sendiri. Dalam iklim
ekonomi, tidak menutup kemungkinan terjadinya monopoli.
Atmosfer monopoli ini bisa terjadi karena
sistem persaingan yang keras sehingga diperlukan pemain ekonomi yang kuat.
Monopoli media
bisa berbentuk dalam beberapa ragam:
a.
Duopoli, sebuah sistem ekonomi
yang juga bisa berlaku dalam media ketika hanya terdapat dua pemain utama yang
menguasai
dan mendominasi 50% pasar.
b.
Oligopoli, sebuah sistem ekonomi
yang juga bisa berlaku dalam industri media ketika terdapat beberapa industri
yang menguasai dan mendominasi 30% pasar.
c.
Monopoli, sebuah sistem ekonomi yang
memperlihatkan satu pemain industri yang mendominasi dan menguasai hampir 90%
pasar.
Hal
ini juga bisa mengakibatkan sistem permainan ekonomi dalam media massa. Sistem
kepemilikan merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam kehidupan ekonomi media.
Hanya memang ada masalah yang berkaitan dengan atmosfer ekonomi ini, yaitu
masalah kepemilikan media massa yang justru melemahkan peran dan fungsi sosial
media massa, dalam hal ini melemahkan proses diversitas informasi yang
diperlukan oleh masyarakat.
Tetapi
yang jelas dari sekian motif ekonomi yang muncul, yang paling pokok
adalah
motif keuntungan. Faktor keuntungan adalah faktor yang mengoperasionalisasikan industri
media sampai ke organisasi-organisasinya. Dalam sebuah industri, termasuk di
dalamnya industri media massa, faktor keuntungan adalah faktor penting. Faktor
keuntungan ini yang sering bertabrakan dengan masalah kepentingan publik yang
juga diemban oleh media massa.
►Keuntungan
bagi publik mungkin tidak sepenuhnya ada karena sebagian besar pemilik jaringan
TV Nasional tunggal tersebut rata-rata hanya ingin merauk keutungan
sebesar-besarnya tanpa memperhatikan publik yang sesungguhnya menginginkan
lebih dari itu. Untuk “menggenjot” keuntungan tersebut, media massa mempunyai
banyak strategi dari hanya pemotongan pegawai sampai pemanfaatan iklan secara
besar-besaran pada setiap produk media massa yang dihasilkan. Namun ternyata
tidak semua media massa yang hanya
berniat untuk mencari keuntungan saja, ada beberapa pelaku media (PBS,
misalnya) yang tetap mengandalkan subsidi publik untuk kelangsungan hidupnya.
4.
Apakah media-media baru seperti
internet memberikan manfaat dan gratifikasi
yang tidak dimiliki oleh media-media lama ataukah media baru tersebut memenuhi kebutuhan lama dengan cara baru?
JAWAB:
Internet
mempunyai manfaat dan gratifikasi yang hampir sama dengan media lama dan
kehadiran Internet memenuhi kebutuhan lama dengan cara yang baru seperti
bertindak
sebagai
aspek komunikasi, penyedia informasi, dan fasilitas untuk promosi dengan
cakupan yang lebih luas dan akses yang relative cepat, efektif dan efisien juga
murah dibandingkan dengan cara yang dilakukan oleh media lama.
Selain
itu Internet memenuhi kebutuhan media lama dengan cara baru seperti yang dapat
dilihat bahwa Internet juga bisa menghubungkan kita dengan berbagai pihak di
berbagai lokasi di seluruh dunia. Misalnya kita bisa kirim data atau surat
dengan berbagai pihak diseluruh dunia dengan menggunakan fasilitas Electronic
mail (E-mail). Selain fasilitas Electronic mail, internet juga menyediakan
fasilitas untuk ngobrol yang dalam internet disebut chatting.
Kemampuan
internet lainnya adalah Use net, yaitu forum yang disediakan bagi pengguna
internet untuk berbagi informasi dan pemikiran mengenai suatu topik melalui
bulettin elektronik. Dengan menggunakan forum ini, pengguna dapat mengirim
pesan mengenai topik bersangkutan dan menerima tanggapan dari pihak lain.
Internet terhubung dengan ratusan katalog perpustakaan, sehingga penggunaannya
dapat meneliti ribuan data base yang terbuka untuk umum melalui jaringan
tersebut yang disediakan oleh perusahaan, pemerintah ataupun nira laba.
Pengguna internet dapat menggunakan informasi ini untuk berbagai keperluan
bisnisnya, sehingga bisa mengetahui kondisi lingkungan termasuk pesaing dan
perkembangan kepentingan para stakeholder.
Beberapa
metode atau alat untuk mengakses komputer dan mencari file yang dapat
diterapkan melalui internet adalah gopher, archie, dan wide area information
servers.
Dalam dunia bisnis internet digunakan sebagai alat penghubung yang praktis untuk komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, tanpa harus memikirkan waktu dan lokasi. Sekarang ini banyak situs – situs yang melakukan penjualan barang dan jasa lewat internet, dan tentunya kalau kita ingin membeli harus memakai kartu kredit, jadi transaksi itu terjadi lewat internet. Kebanyakan orang di luar negeri seperti Amerika sering berbelanja produk atau barang lewat internet, namun dinegara kita masih jarang yang melakukan pembelian lewat internet yang ada penjualan, penyedia jasa dan penyedia informasi, baik itu informasi tentang berita, informasi tentang pendidikan, dan lain sebagainya.
Dalam dunia bisnis internet digunakan sebagai alat penghubung yang praktis untuk komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, tanpa harus memikirkan waktu dan lokasi. Sekarang ini banyak situs – situs yang melakukan penjualan barang dan jasa lewat internet, dan tentunya kalau kita ingin membeli harus memakai kartu kredit, jadi transaksi itu terjadi lewat internet. Kebanyakan orang di luar negeri seperti Amerika sering berbelanja produk atau barang lewat internet, namun dinegara kita masih jarang yang melakukan pembelian lewat internet yang ada penjualan, penyedia jasa dan penyedia informasi, baik itu informasi tentang berita, informasi tentang pendidikan, dan lain sebagainya.
Selain yang saya sebutkan diatas masih
banyak lagi manfaat dan gratifikasi
internet seperti dalam bidang komunikasi, Seperti saat ini kita bisa
berkomunikasi via telefon dengan semua orang diseluruh dunia tanpa harus
membayar seratus Rupiahpun, yaitu dengan menggunakan fasilitas VOIP.
►Secara garis besar manfaat dan gratifikasi yang belum dimiki oleh media, baik lama ataupun baru.
1. Mempermudah
pekerjaan
2. Hiburan
3. Sumber
pengetahuan
4. Sarana
komunikasi
5. Sebagai tempat
berkarya (yang positif)
6. Sebagai 'pusat
perbelanjaan yang praktis'
7. Tempat memperoleh
(segala) informasi
8. Sebagai
'tempat mengirim dan menerima pesan dengan efektif dan efisien'
9. Tempat
berdiskusi
10. Tempat
bertanya dan memperoleh jawaban.
5.
Agenda media pasti berasal dari
suatu tempat. Siapa atau apa yang menetukan agenda untuk media? Jelaskan!
JAWAB:
Sesuatu
yang menetukan Agenda untuk media terbagi menjadi tiga. Yang pertama adalah
derajat seberapa media merefleksikan agenda public, disebut sebagai
representasi. Dalam agenda representasi, public mempengaruhi media. Kedua
adalah dipertahankanya agenda yang sama oleh publik disemua waktu yang disebut persintence. Dalam agenda publik
persinten, media mungkin memiliki pengaruh yang kecil. Ketiga, terjadi ketika
agenda media mempengaruhi agenda publik, disebut sebagai persuasi. Pengaruh
jenis yang ketiga dimana media mempengaruhi publik adalah tepat seperti yang
dipredikisi oleh teori Agenda setting.
Teori Agenda Setting dimulai dengan suatu
asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan
disiarkannya. Secara selektif, “gate keepers ” seperti penyunting, redaksi,
bahkan wartawan sendiri menentukan mana
yang pantas diberitakan dan mana yang harus disembunyikan. Setiap kejadian atau
isu diberi bobot tertentu dengan panjang
penyajian (ruang dalam surat kabar, waktu pada televisi dan radio) dan cara
penonjolan (ukuran judul, letak pada suratkabar, frekuensi penayangan, posisi
dalam suratkabar, posisi dalam jam tayang).
Misalnya berita tebunuhnya gembong teroris Dr. Azahari yang terus
menerus disiarkan dalam waktu rata-rata 30 menit dalam televisi dan disajikan
pada surat kabar dengan mengisi hampir setengah dari Pemberitaan Media
Massa dan terletak pada halaman muka,
berarti Dr. Azahari sedang ditonjolkan sebagai gembong teroris yang terbunuh
atau pencapaian prestasi jajaran polisi membunuh teroris nomor wahid di Indonesia itu. Atau para bintang
AFI, KDI, Indonesia Idol yang mendapat tayangan lebih, sehingga dari orang yang
tak dikenal, karena terus diberitakan atau disiarkan hanya beberapa bulan
menjelma menjadi bintang dan sangat terkenal oleh pemirsa televisi Indonesia.
Karena pembaca, pemirsa, dan pendengar memperoleh kebanyakan informasi melalui
media massa, maka agenda media tentu berkaitan dengan agenda masyarakat (public
agenda). Agenda masyarakat diketahui dengan menanyakan kepada anggota-anggota
masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka bicarakan dengan orang
lain, atau apa yang mereka anggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian
masyarakat (Community Salience). Teori Agenda Setting pertama dikemukakan oleh
Walter Lippman (1965) pada konsep “The World Outside and the Picture in our
head”, penelitian empiris teori ini dilakukan
Mc Combs dan Shaw ketika mereka meniliti pemilihan presiden tahun 1972.
Mereka mengatakan antara lain walaupun para ilmuwan yang meneliti perilaku
manusia belum menemukan kekuatan media seperti yang disinyalir oleh pandangan
masyarakat yang konvensional, belakangan ini mereka menemukan cukup bukti bahwa
para penyunting dan penyiar memainkan peranan yang penting dalam membentuk
realitas sosial kita, ketika mereka melaksanakan tugas keseharian mereka dalam
menonjolkan berita. Khalayak belajar
tentang isu-isu masyarakat dan hal-hal lain melalui media, isu atau topik dari
penegasan yang diberikan oleh media massa. Misalnya, dalam merenungkan apa yang
diucapkan kandidat selama kampanye, media massa tampaknya menentukan isu-isu
yang penting. Dengan kata lain, media menetukan “acara” (agenda) kampanye.
6.
Bagaimana Anda menentukan apa yang
harus dilihat di TV atau menggunakan media lainya? Jelaskan jawaban anda berdasarkan teori
yang telah kita pelajari!
JAWAB:
Model
Uses and Gratification boleh disebut sebagai model efek moderat sebagai
bandingan terhadap model efek terbatas dari Klapper. Apa yang mendorong saya
untuk menggunakan media? Mengapa lebih senang acara X dan membenci acara Y?
Saat saya sedang sendirian dan kesepian lebih senang mendengarkan musik
klasik di radio daripada membaca novel? Apakah media massa berhasil memenuhi
kebutuhan saya?.Inilah diantara sekian banyak pertanyaan yang berkenaan dengan
uses and gratification.
Menurut para pencetusnya, Elihu Katz, Jay
G. Blumler, dan Michael Gurevitch, uses and gratification meneliti asal
mula kebutuhan secara psikologis dan
sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber
lain, yang membawa pada pola terpaan
media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan
pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Asumsi-asumsi
dari teori ini menjelaskan bagaimana seseorang menentukan apa yang harus
dilihatnya di TV, yaitu sebagai berikut
:
a.
Khalayak dianggap aktif, artinya
sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
b.
Dalam proses komunikasi massa
banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
c.
Media massa harus bersaing dengan
sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya.
Kebutuhan yang dipenuhi media hanya bagian dari rentangan kebutuhan manusia
yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat
bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan
d.
Banyak tujuan pemilih media massa
disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak: artinya, orang dianggap
cukup mengerti untuk menempatkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi
tertentu.
e.
Penilaian tentang arti cultural
dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi
khalayak. Model used and gratification
memandang individu sebagai mahluk suprarasional dang sangat efektif. Ini memang
mengundang kritik. Tetapi yang jelas, dalam model ini perhatian bergeser dari
proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan.
Jumlah kebutuhan
yang dapat dipenuhi media belum disepakati, sebagaimana para psikolog mempunyai
klasifikasi motif yang bermacam-macam. Sigmund Freud menyebut dua macam motif :
eros (hasrat beri cinta) dan thanatos (hasrat merusak). Henry A. Murray(1968)
menyebutkan 28 macam kebutuhan
psikogenis yang pokok. Ericson(1963) menyebutkan delapan kebutuhan psikologis.
Abraham Maslow (1970) mengusulkan lima kelompok kebutuhan yang disusunnya dalam
tangga hierarkis dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan pemenuhan diri.
Sedangkan berdasarkan berbagai “aliran” dalam psikologi motivasional. William
J. Mc Guire menyebutkan 16 motif yang dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
motif kognitif(berhubungan dengan pengetahuan) dan motif Afektif (berkaitan
dengan “perasaan”). Pendekatan uses and gratification di atas
mempersoalkan apa yang dilakukan orang
pada media, yakni menggunakan media untuk
pemuasan kebutuhannya. Umumnya
kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, tetapi
kepada apa yang dilakukan media pada kita.
Dari penjelasan
dan pendekatan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa seseorang dalam
menetukan acara apa yang harus dilihat di sebuah TV itu berdasarkan pada
kebutuhan seseorang tersebut pada saat itu.
REFRENSI
1. Buku Ajar TEORI KOMUNIKASI oleh
Tatag Handaka, MSi
2. Hand Out TEORI KOMUNIKASI oleh
Nikmah Suryandari, MSi
3. Rakhmat, Jalaludin, Drs, M.Sc,
Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar