Perilaku
Konsumen
“Proses
Difusi Inovasi”
Oleh
:
Nur
Oktariandika Novianto (09.05.311.00041)
Ziya
Ibrizah
Prayoga
Oktowira dwi Putra
Moh.Erfan
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN BUDAYA
JURUSAN ILMU
KOMUNIKASI BISNIS
2011
A. Definisi Difusi Inovasi
Rogers menyatakan bahwa inovasi adalah
suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap atau dirasa baru oleh
individu.
Sedangkan Difusi sendiri didefinisikan
sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial.
Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana
pesannya adalah ide baru.
Adapun definisi dari difusi inovasi
menurut Rogers adalah sebagai proses dikomunikasikannya inovasi melalui saluran
tertentu selamanya diantara semua anggota system social.
B. Jenis-jenis inovasi
Ada dua jenis Inovasi
yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu inovasi teknologi dan inovasi
simbolis.
1.
Inovasi
teknologi
Robertson
dalam Assael (1992) membagi inovasi teknologi ke dalam tiga tipe, yang
didasarkan atas perubahan dan kecanggihan secara teknologi:
- Inovasi terus-menerus/ Continuos innovation. Inovasi ini merupakan modifikasi dari produk yang sudah ada. Kebanyakan produk yang dihasilkan merupakan hasil evolusi bukan revolusi produk. Perubahan yang terjadi tidak mengubah perilaku konsumen yang radikal bahkan cenderung tidak berubah. Misalnya inovasi pada produk rokok.
- Inovasi terus - menerus secara dinamis/Dynamically continuous innovation. Merupakan perubahan yang dinamis atas suatu produk. Perubahaan yang dinamis ini akan mengubah perilaku konsumen, karena inovasi ini mengubah cara orang melakukan sesuatu. Misalnya sikat gigi listrik.
- Inovasi terputus /Discontinuous innovation. Inovasi jenis ini menciptakan perubahan utama dalam cara bagaimana manusia hidup. Inovasi ini melibatkan pengenalan sebuah produk yang sepenuhya baru. Misalnya computer, oven microwave.
2.
Inovasi simbolis
Hirsman
mendefinisikan inovasi simbolis sebagai sesuatu yang membawa pengertian
sosial baru. Peluncuran produk kosmetik untuk pria merupakan inovasi simbolis,
yang membawa nilai sosial baru bahwa pria juga perlu memelihara diri untuk
tetap bersih dan tampan. Inovasi juga bisa merupakan kombinasi dari inovasi
teknologi dan inovasi simbolis.
C. Elemen
Dasar dalam Proses Difusi Inovasi
1.
Inovasi
Rogers mengemukakan
lima karakteristik inovasi meliputi:
a. Keunggulan
relatif (relative advantage),
Keunggulan
relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari
yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti
segi ekonomi, prestise social, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin
besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi
tersebut dapat diadopsi.
b. kompatibilitas
(compatibility),
Kompatibilitas
adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai
yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh,
jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana
halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
c. Kerumitan (complexity),
Kerumitan
adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami
dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah
dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi
dapat diadopsi.
d. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
Kemampuan untuk
diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas
tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaik
nya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya.
e. Kemampuan diamati (observability).
Kemampuan
untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh
orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin
besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar
keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk diuji cobakan
dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat
kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.
2. Saluran komunikasi
Komunikasi adalah proses dimana partisipan
menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman
bersama. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang
sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya
adalah ide baru (inovasi).
3.
Sistem
Sosial
Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam suatu
sistem sosial. Sistem sosial adalah satu set unit yang saling berhubungan yang
tergabung dalam suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai suatu
tujuan. Anggota dari suatu sistem sosial dapat berupa individu, kelompok
informal, organisasi dan atau sub sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan
sistem sosial ini dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran
pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.
4.
Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi
waktu, dalam proses difusi, berpengaruh dalam hal: 1) proses keputusan inovasi,
yaitu tahapan proses sejak seseorang menerima informasi pertama sampai ia
menerima atau menolak inovasi; 2) keinovativan individu atau unit adopsi lain,
yaitu kategori relatif tipe adopter (adopter awal atau akhir); dan 3) rata-rata
adopsi dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak jumlah anggota suatu sistem
mengadopsi suatu inovasi dalam periode waktu tertentu.
D.
Pengaplikasian Definisi dari Inovasi
Terdapat empat
factor yang mendasarinya, yaitu :
1. Orientasi Produk
Konsumen
menyukai produk yang menawarkan kualitas dan performance terbaik serta
inovatif.
2.
Orientasi Pasar
Kunci
untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penetuan kebutuhan dan keinginan
dari target market serta memberikan kepuasan secara lebih baik dibandingkan
pesaing.
3.
Orientasi perusahaan
Adalah
menentukan keinginan dan kebutuhan dari target market dan memberikan kepuasan
secara lebih baik dibandingkan para pesaing melalui suatu cara yang dapat
meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan masyarakat.
4.
Orientasi Konsumen
Pada perinsipnya
dalam penyebaran produk baru, konsumen menginginkan produk yang ada tersedia
dibanyak tempat dengan kualitas tinggi, baik akan tetapi dengan harga yang
rendah sehingga konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang dan bahkan sampai
pembelian yang berulang-ulang.
E.
Adopsi
Adopsi
merupakan suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dan melalui ini
inovasi diterima. Terdapat beberapa kategori konsumen dalam mengadopsi inovasi
sebagai berikut :
- Inovator. Konsumen yang menjadi innovator yaitu konsumen yang paling responsif terhadap inovasi yang diciptakan oleh perusahaan. Kelompok konsumen innovator ini biasanya kelompok pertama yang membeli produk-produk hasil inovasi. Kelompok ini biasanya secara demografis merupakan konsumen dengan pendapatan tinggi, tingkat pendidikan tinggi, dan lebih kosmopolitan.
- Pelaku Adopsi Awal (Early Adopters). Kelompok ini bukan yang pertama membeli, tetapi termasuk ke dalam kelompok yang paling awal melakukan pembelian dalam siklus hidup produk. Berbeda dengan kelompok innovator, kelompok ini lebih percaya pada norma-norma kelompok dan lebih berorientasi pada nilai-nilai komunitas lokal.
- Mayoritas Awal (Early majority). Kelompok ini merupakan kelompok tertinggi yang mengadopsi inovasi. Kelompok ini sebenarnya termasuk kelompok yang memiliki daya beli yang cukup, namun karena ketidaktahuan atas spesifikasi dan manfaat produk, mereka menunggu kelompok pemimpin opini terlebih dahulu.
- Pelaku adopsi yang terbelakang (Late majority). Mereka adalah kelompok yang lambat merespons inovasi karena alasan-alasan tertentu misalnya daya beli mereka di bawah rata-rata, sehingga mereka menunggu turun harga. Mereka berharap semakin lama semakin turun harganya.
- Laggards. Kelompok ini merupakan kelompok konsumen yang sangat terlambat dalam mengadopsi inovasi. Kelompok ini biasanya merupakan kelompok yang teralienasi dari lingkungan sosial pada umumnya. Mereka merupakan kelompok konsumen yang paling rendah tingkat pendapatannya.
F. Proses Adopsi
Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, adopsi merupakan suatu kegiatan seseorang dalam
membuat keputusan, dimana dalam kegitan ini akan menentukan diterimanya suatu
inovasi. Terdapat lima tahap dalam proses adopsi, yaitu :
1. Kesadaran : Konsumen menyadari adanya
inovasi tersebut tapi masih kekurangan informasi mengenainya.
2. Minat : Konsumen tertarik untuk mencari
informasi tersebut.
3. Evaluasi : Konsumen mempertimbangkan
untuk mencoba inovasi tersebut.
4. Percobaan : Konsumen mencoba inovasi
tersebut untuk memperbaiki perkiraannya atas nilai inovasi tersebut.
5. Adopsi : Konsumen memutuskan untuk
menggunakannya secara teratur.
Selain tahap-tahap
tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses keputusan inovasi
tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa faktor yang mempengaruhi
proses keputusan inovasi :
1. Mempelajari Inovasi
Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat
mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsi awal
biasanya merupakan orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi,
sehingga mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi
dianggap sulit dimengerti dan sulit
diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain
halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih
cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan
melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara fisik.
2. Pengadopsian
Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang
mereka pelajari. Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat
ditentukan juga oleh beberapa faktor. Riset membuktikan bahwa
semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku
tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh keyakinan
terhadap kemampuan
seseorang. Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut
biasanya bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya.
Jika
seseorang merasa mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung
mangadopsi inovasi tersebut. Selain itu, dorongan status juga menjadi faktor
motivasional
yang kuat dalam mengadopsi inovasi. Beberapa orang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam
mengadopsi inovasi baru untuk menunjukkan status sosialnya di hadapan orang
lain. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki individu
tersebut serta persepsi
dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai dengan
nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya. Semakin besar pengorbanan
yang dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah inovasi, semakin kecil tingkat
adopsinya.
Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan
menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga
sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. Difusi sebuah inovasi
tidak lepas dari proses penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui
hubungan
sosial yang mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok
yang solid
dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses
adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadaran
masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru dibanding saluran komunikasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal mempengaruhi manusia untuk mengadopsi
inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh media massa.
G. Proses Difusi
Inovasi
Difusi merupakan proses penyebaran inovasi yang
dilakukan perusahaan kepada konsumen. Dalam proses difusi, konsumen melakukan
adopsi inovasi. Sedangkan proses difusi inovasi menurut Everett
M. Rogers adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pengetahuan (Knowledge)
Ada beberapa sumber yang menyebutkan tahap pengetahuan sebagai tahap
“Awareness”. Tahap ini merupakan tahap penyebaran
informasi tentang inovasi baru, dan saluran yang paling efektif untuk digunakan
adalah saluran media massa. Dalam tahap ini kesadaran
individu akan mencari atau membentuk pengertian inovasi dan tentang bagaimana
inovasi tersebut berfungsi. Rogers mengatakan ada tiga macam pengetahuan yang
dicari masyarakat dalam tahapan ini, yakni :
a. Kesadaran
bahwa inovasi itu ada
b. Pengetahuan
akan penggunaan inovasi tersebut
c. Pengetahuan
yang mendasari bagaimana fungsi inovasi tersebut bekerja.
2. Tahap Persuasi (Persuasion)
Dalam tahapan ini individu membentuk sikap atau memiliki sifat yang
menyetujui atau tidak menyetujui inovasi tersebut. Dalam tahap persuasi ini,
individu akan mencari tahu lebih dalam informasi tentang inovasi baru tersebut
dan keuntungan menggunakan informasi tersebut. Yang membuat tahapan ini berbeda
dengan tahapa pengetahuan adalah pada tahap pengetahuan yang berlangsung adalah
proses memengaruhi kognitif, sedangkan pada tahap persuasi, aktifitas mental
yang terjadi alah memengaruhi afektif.
Pada tahapan ini seorang calon adopter akan lebih
terlibat secara psikologis dengan inovasi. Kepribadian dan norma-norma sosial
yang dimiliki calon adopter ini akan menentukan bagaimana ia
mencari informasi, bentuk pesan yang bagaimana yang akan ia terima dan yang tidak,
dan bagaimana cara ia menafsirkan makna pesan yang ia terima berkenaan dengan
informasi tersebut. Sehingga pada tahapan ini seorang calon adopterakan
membentuk persepsi umumnya tentang inovasi tersebut. Beberapa ciri-ciri inovasi
yang biasanya dicari pada tahapan ini adalah karekateristik inovasi yakni relative
advantage, compatibility, complexity, trialability,
danobservability.
3. Tahap
Pengambilan Keputusan (Decision)
Di tahapan ini individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada suatu pilihan
untuk mengadopsi inovasi tersebut atau tidak sama sekali. Adopsi adalah
keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara tindak yang paling
baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
proses keputusan inovasi, yakni:
a. Praktik
sebelumnya
b. Perasaan
akan kebutuhan
c. Keinovatifan
d. Norma
dalam sistem sosial
Proses keputusan inovasi memiliki
beberapa tipe yakni :
a. Otoritas adalah keputusan
yang dipaksakan kepada seseorang oleh individu yang berada dalam posisi atasan.
b. Individual adalah
keputusan dimana individu yang bersangkutan mengambil peranan dalam
pembuatannya.
Keputusan individual
terbagi menjadi dua macam, yakni:
a. Keputusan opsional adalah
keputusan yang dibuat oleh seseorang, terlepas dari keputusan yang dibuat oleh
anggota sistem.
b. Keputusan kolektif adalah
keputusan dibuat oleh individu melalui konsesnsus dari sebuah sistem social.
c. Kontingen adalah
keputusan untuk menerima atau menolak inovasi setelah ada keputusan yang
mendahuluinya.
H. Lima Karakteristik
yang dihubungkan dengan produk baru
1. Keunggulan Relatif
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Alifiana, Desy.Difusi Inovasi. Giyantops.file.wordpress.com. diakses
tanggal 21 Desember 2011.
Anonim. 2011. Proses Difusi Terhadap Konsumen. http://blogs.unpad.ac.id. Diakses tanggal 21 Desember 2011.
Setiadi. Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer
pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta : Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar